Look At Me!
n kamu kesal. Mama beneran kangen sama k
hangat, ya?" Bu Tirah me
rima kasih,"
kursi tak jauh dari pintu. Yenny manut. Clarissa menoleh pada Yenny. Dia m
ahabat aku." Clar
Bisa tahan dengan anak Tante
h," Claris
Mama pingin bicara. Apalagi soal jodoh." Rosi
i sakit juga ngo
min. Karena ...." Rosita tidak meneruskan kalimatnya.
Mama sangat mungkin ga bisa kerja. Mama sangat takut, nanti kamu akan hidup sus
tanyaan sama muncul di kepala kedua
tahu aku. Aku jadi bingung sekarang
berair, Rosita akhirnya bicara. "Lupus.
ncur. Mamanya menderita sakit Lupus? Benarkah? Salah satu penyakit yang t
ta mengusap matany
ada mamanya. Karena perpisahan dengan papa, karena dia sibuk dengan dunianya, karena Clarissa merasa dia bukan yang terpent
akit ini. Dia akan jadi temanku lama. K
ssa terisak-isak. Dia sepe
ya sendiri. Dia harus mengurus keluarga barunya. Dan Clarissa, hanya Rosita yang di sisinya, me
tahu pria seperti apa yang akan membuat kamu bahagia nanti? Jangan sep
ringkan pipi kiri dan kanan. Sahabatnya ini benar-benar malang. Tak merasa kasih sayang lengkap, hidup
Kalau boleh, pulang. Kamu pulang, Clarissa. Mama tidak minta kamu balik ke rumah terus, Mama c
, air mata mengucur lagi, Clariss
*
mengambil barangnya sekalian mengantar Yenny. Clarissa akan tidur di rumah.
issa makin kacau. Dalam kondisi normal saja dia tidak niat belajar, apal
tidak bisa dia gambarkan. Ingin sekali Clarissa menangis sekeras-kerasnya. S
, dia ingin menemui dosennya itu. Dengan harapan dia akan bi
di depannya. Tepat saat itu, Diaz datang. Dia baru pulang dari bimbe
a!" pang
dan memeluk Diaz sambil menangis. Tak ayal, Diaz gelagapan. Ada apa ini? Mengapa Clarissa
melepas pelukan Clarissa d
hingga Clarissa tenang, lalu dia minta Clarissa bicara. Dia menceritakan kabar yang mengejutkan tentang mamanya. Begitu gadis itu bicara semua hal keluar dari mulutny
ga Clarissa selesai mengungkapkan semuanya. Dia tid
sa. Tangannya mengu
ia. Pasti ada kamu di sisinya dia akan lebih tenang. Kamu mengert
ena itu dia mau pulang,
a tak pernah tahu itu. Rasanya tidak adil, kenapa harus begini?" Dia
an, dia tak ada pegangan. Sampai sebesar ini kerinduan akan kasih sayang utuh tak akan bisa dia
baik yang akan datang. Sakit, penderitaan itu karena dunia sudah rusak akibat dosa. Tapi Tuhan bis
egitu? Kapan semua akan baik? Kapan dia akan bahagia
ik dengan hidup kita, maka hal-hal baik akan muncul p
pahkan semuanya. Kalau Kak Diaz ga ada, aku
baliklah. Mama kamu menu
." Clarissa berdiri, dia me
ndisi kalau, Clarissa memeluknya, Diaz bisa paham. Tapi saat p
ima kasih." Clarissa melepas pe
idak baik jika berlanjut. Tujuannya menolong Clarissa, tapi jika Clarissa sepert