icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Look At Me!

Bab 3 Bermata Sipit dan Berkacamata

Jumlah Kata:1186    |    Dirilis Pada: 29/03/2022

t lebih kecil. Tangannya masih memegang buku yang juga dipegang Clariss

sa dengan tatapan ta

k itu melepas pegangan dari bu

ima di Negeri Antah Berantah Membawa Dewa Sambil Terta

sa dia dengar lagi. Panjang, tidak bisa dijelaskan apa ma

aku yang pinjam. Kasih tahu aku, ya?" Satu satu Adimasta

erti hati-hati dan takut salah. Kadang tidak sabar menungg

Dengan cepat Clarissa bicara dengan mata me

ma. Dua minggu lagi berarti tanggal

ng-goyang kepalanya. Rambutnya yang merah ke

pi buat Adimasta tetap saja menarik. Sejak awal mereka kuliah tahun lalu, Adimasta merasa ada

dalam. Hanya saja Adimasta belum berani mendekat. Dia hanya memandang Clarissa dari jauh, atau berurusan dengan gadis itu sesekali ji

e sini, bisa langsung kamu terima. Gimana?" Clarissa me

bil tersenyum tipis. Tampan. Clarissa mengakuinya, t

*

issa terlihat kesal. Dia menerima telpon dari Rosita. Dengan kaki disel

au dikenalin sama cowok anak teman Mama. Malas a

anak. Yenny duduk di kursi di sebelah Clarissa. Dia mencomot brownies yang ada di depan

-mak sosialita. Ga bakalan aku paham, Ma." Masi

lain datang nunjukin anak, Mama kayak janda merana ga p

ikah lagi, udah punya bocil, Mam

dia sampai hampir tersedak dan terbatuk-batuk. Temannya y

u." Clarissa men

gara-gara tersedak dan batuk. Dia minum beberapa

apa? Hargai orang tua, hah?!" Rosita rasanya

n, pingin sekali dia tutup

mah juga terserah, pokoknya kamu datang. Mama beneran minta tolong, Clarissa." Ros

mau kenalin aku sama anak temannya Mama.

n kenal sama cowok. Dengerin ...." Ma

iucapkan mamanya. Lagi-lagi membuat Yenny pingin ngakak. Kali ini dia tutup mulut, takut

ya selesai sudah ceramah panjang sang m

tenang, dia melanjutkan makan brownie

itelpon lagi, diomelin lagi," gerutu Cla

mu ribut ama mama kamu? Kesimpulan

ak pribadiku," sahut Clarissa

ur sama mama kamu?" Yenny ka

aman dengan papanya. Dia merasa kedua orang tuanya tidak sungguh-sungguh sayang padanya. Mereka hanya memikirkan diri sendiri. Karena

ama kayak gini, ribut terus, gimana kalau kumpul.

sa memahami Clarissa sebenarnya protes karena tidak mendapat cinta yang dia butuhkan. Sayangnya, Rosita tidak menge

*

tik dan elegan. Sepatu putih dengan tas tangan senada membuat penampilannya lengkap. Dia masuk k

Clarissa pada teman-temannya. Clarissa tersenyum, mengangguk, memberi salam pada para mama berkel

unya pacar belum?" Bertubi-tubi pertanyaan itu muncul dari para mama. Clarissa han

ng ditata sama cantik seperti yang di hadapan mama-mama itu. Yang duduk di sana

gini. Hm, oke. Kita lihat apa yang ter

g gadis dengan rambut pirang duduk. Bukan bule. Rambutnya saja yang bule. Dan di sebelah kanan, Clarissa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Dijodohkan untuk yang Kesekian Kali2 Bab 2 Pak Diaz Wardhana3 Bab 3 Bermata Sipit dan Berkacamata4 Bab 4 Kenapa Bukan Kamu Saja 5 Bab 5 Makin Terpesona6 Bab 6 Kecewa dan Marah7 Bab 7 Tidak Salah Aku Cinta Kamu8 Bab 8 Jangan Berharap Apapun9 Bab 9 Mendadak Pulang10 Bab 10 Tangis Clarissa11 Bab 11 Aku Cinta Kakak12 Bab 12 Kamu Akan Jadi Milikku13 Bab 13 Tidak Akan Berubah14 Bab 14 Hari yang Menyebalkan15 Bab 15 Clarissa di Mana 16 Bab 16 Pernyataan Diaz17 Bab 17 Situasi yang Mengejutkan18 Bab 18 Jadilah Kekasihku19 Bab 19 Pesan buat Adimasta20 Bab 20 Restu Seorang Anak21 Bab 21 Pacar Kesayangan22 Bab 22 Pacar Rasa Pembantu23 Bab 23 Pacar Hanya Antara Kita24 Bab 24 Tawa Bahagia Seorang Rosita25 Bab 25 Ikuti Permainanku!26 Bab 26 Rencana Adimasta, Trik Usil Clarissa27 Bab 27 Kejutan Dari Papa28 Bab 28 Pelukan Hangat Seorang Papa29 Bab 29 Kekasih Baik Hati30 Bab 30 Dengan Adimasta, Kenapa Tidak 31 Bab 31 Aku Benci Kalian32 Bab 32 Permainan Berlanjut33 Bab 33 I'll Do What I Want34 Bab 34 Be Happy Always, Mom35 Bab 35 Menjemput Clarissa36 Bab 36 Pacar Kamu Kayak Gini 37 Bab 37 Pagi Hari di Rumah Adimasta38 Bab 38 Membuka Hati, Melihat Kenyataan39 Bab 39 Maafkan Aku40 Bab 40 Just Say Thank You41 Bab 41 Hati Makin Meletup42 Bab 42 Ini Kekasihku43 Bab 43 Don't Care What They Say44 Bab 44 Cemburu Artinya Cinta45 Bab 45 Galau Karena Diaz46 Bab 46 Congrats Anyway47 Bab 47 Kembali Sibuk di Kampus48 Bab 48 Jujur Saja!49 Bab 49 Bertemu Papa Lagi50 Bab 50 Luapan Hati51 Bab 51 Special Moment52 Bab 52 It Will Be Fine53 Bab 53 Senyum Getir Rosita54 Bab 54 Malu Mengungkapkan Rasa55 Bab 55 Lagi-lagi Adik Tingkat Menyebalkan56 Bab 56 Marah Hingga di Ubun-ubun57 Bab 57 Dikerjain Lagi58 Bab 58 Kalau Sayang Ga Kayak Gitu59 Bab 59 Mencari Kesempatan60 Bab 60 Cowok Harus Pegang Omongan61 Bab 61 Jurus Andalan Clarissa62 Bab 62 Mau Terus Seperti Ini63 Bab 63 Bilang Sayang Kenapa 64 Bab 64 Kenapa Harus Cowok Itu 65 Bab 65 Kesedihan Seorang Papa66 Bab 66 Bocah Kecil yang Tampan67 Bab 67 Tentang Tante Fransiska68 Bab 68 Memaksa Yenny Bicara69 Bab 69 Demi Calvin70 Bab 70 Kekesalan Makin Memuncak71 Bab 71 Perjuangan Belum Berakhir72 Bab 72 Jangan Pergi, Please ...73 Bab 73 Uluran Tangan Buat Stemmy74 Bab 74 Juteknya Kambuh Lagi75 Bab 75 Senyum Senang Kembali Muncul76 Bab 76 Serangan Cinta yang Kesekian77 Bab 77 Luapan Emosi Tak Tertahankan78 Bab 78 Kamu Terlalu Baik79 Bab 79 Mempertanyakan Hati80 Bab 80 Masih Galau dan Sedih81 Bab 81 Kabar Mengejutkan82 Bab 82 Aku Sayang Kamu, Tapi Aku Lupa83 Bab 83 Adimasta yang Menyebalkan84 Bab 84 Menyadari Semuanya85 Bab 85 Please, Come Back, Adi!86 Bab 86 Strategi Diaz87 Bab 87 Es Krim Cinta Adimasta88 Bab 88 Aku Tidak Yakin Dengan Hatimu89 Bab 89 Kunjungan Seorang Teman90 Bab 90 Apakah Kamu Baik-baik 91 Bab 91 This Is Me92 Bab 92 Peluk Aku, Jangan Lepaskan93 Bab 93 Pertemuan yang Menegangkan94 Bab 94 Pergi dengan Hati Bersih95 Bab 95 Hidup Itu Misteri96 Bab 96 Tetaplah Begini, Jangan Berubah97 Bab 97 Yang Kedua Segera Datang