Look At Me!
n yang lain, jika mereka tahu Clarissa mengejar dosen baru mereka, akan muncul cibira
meneruskan saja. Hm? Aku yakin bisa meluluhkan
ak Diaz pasti maunya dapat wanita elegan, bukan slengekan kadang rada g
mulia, bersanding dengan pria idaman. Kenapa aku harus mikir yang lain? Tantangan it
. Jangan muka orang jadi sasa
sudah sampai kamar, berbaring di kasur paling menyenangkan. Segera
gan melihat macam-macam yang dia temukan di sana. Postingan teman-temannya, mencari info
. Dosen itu tidak terlalu suka sosmed tampaknya. Tidak ada postingan baru di sana. Tapi, ada
tentang gambar itu. 'Family is everything. Senang sekali bisa
sih remaja. Clarissa menduga mungkin adik Diaz atau keponakan
s, buat Clarissa, family, keluarga, bukan segalanya. Yang dia rasa dalam keluarga hanya kecewa dan marah. Meskipun
lu di rupanya. Saat itu dia baru kelas
Kenapa mataku buta ga bisa lihat kalau kamu tipe pria ga bisa ta
anya aku sampai cari yang lain. Urus rumah dan anak cuma satu ga b
eberapa bulan kemudian, tepat saat Clarissa dinyatakan
nangis berderai-derai. Di peluk papanya kuat-kuat, meminta papanya tidak
tidak bisa dia pertahankan. Dia dan Rosita hanya saling menyalahkan, ga bisa
issa mengembuskan na
a mulai sibuk dengan istri barunya, dengan keluarga istrinya yang juga perlu support darinya. Apalagi dua tahun setelah menikah, Ar
u, Pa. Papa main sama aku, bercanda bikin a
meluk anak laki-laki kecil usia 6 tahun. Dia tampan sekali. Terlihat bahagia dalam pelukan Arlon. Di samping mereka, seorang wanit
h hati Clarissa. Dulu dia merasakan pelukan hangat dan senyum menyenangkan
ekedar menjalani hidup. Kenapa aku ga bisa merasakan happy kayak papa? Apa aku ga panta
engingat lagi atau hanya akan menambah perih hatinya. Tapi jauh di dasar hati, dia
nya anak laki-laki cukup dan aku tak p
ngan Clarissa masih scroll asal di pons
n papa. Pap
l, merebahkan badan dan
an dari ponselnya. Dia membuka mata dan m
n Clarissa makin terkejut saat sadar, pesan yang dia kirim tadi
tadi ngapain?!" ujarnya
ssa. Kamu ba
uliskan. Clarissa cep
rim. Maunya ke papaku
bengong, iihhh ..." Clarissa merasa
Serius kamu
tahu Clarissa kenapa? Clarissa berpikir, apa tidak masalah kalau dia bica
u cerita g
osennya memang ingin
re okay to tel
a lama tak berkomunikasi. Sesekali itu pun hanya sekedar say hello dan
ssa punya masalah keluarga. Itu tampak dari tingkah lakunya yang ingin jadi pusat perhatian. Tapi yang Diaz tidak mengira, jika gadis ca
i betul seperti apa mahasiswa istimewa ini. Setelah tulisan berderet-der
buat rempong karena gala
membuat Clarissa