Look At Me!
ekali di sisi Anda." Clarissa memandang pria tampan yang duduk di depannya
padanya. Memang sikapnya agak kaku dan angkuh, tapi Clarissa cantik, cerdas,
an yang pasti, aku paling ga suka, kalau harus menikah karena di-
Dia terkejut Clarissa begitu tajam bicar
u tidak bisa berlama-lama, bahkan menu makan malam ini juga bukan seleraku." Clarissa berdiri,
ar tentang Clarissa yang angkuh itu bukan isapan jempol. Dia benar-benar angkuh. Kata-kata yang diucapkannya s
dia seorang pengusaha mulai berjaya, direndahkan oleh seora
pat dia kos. Baru masuk ke kamar, telpon berdering dari
juk orang tuanya biar Rudi mau ketemu kamu! Dia itu sibuk, banyak urusan. Kamu benar-be
alang kabut harus meminta maaf pada koleganya. Clarissa sudah jelas tak akan mau dijodohkan. Tapi in
cowok ngadu aku tinggalin di sana? Bocah banget!" Tenang Clarissa m
, ngobrol, bukan langsung ngacir kayak gitu, Clariss
ku jalanin sekarang aku udah enjoy, Ma. Kalau mau Mama aja yang nikah, dari pa
ik pitam Rosita dengan ucapan Clarissa. Ga
i siapa pria yang cocok buat aku. Aku baru juga masuk kuliah, Ma! Kalau aku udah tiga puluh dan ga
satupun bisa membuat Clarissa mau memandangnya. Sejak dia remaja memang urusan ini tidak pernah nyambung dengan Rosita. Sementara Clarissa juga lelah melihat mam
t keributan apa di dunia maya. Sedang asyik scroll sana sini postingan yang menarik, m
alah satu dosen senior yang sakit dan tidak bisa lanjut mengajar. Claris
*
dengan penampilan yang sedikit antik. Clarissa mengenakan pakaian dengan warna mencolok, orange dan hijau. Modelnya sedikit unik yang pasti
asuk ke kelas. Dosen itu mau tidak mau menoleh padanya. Matanya melebar, melihat C
aaf, Nona!" Dose
kepadanya. Woww ... Ternyata benar, tampan. Keren. Matanya bagus, bibir
issa tersenyum dan sedik
rasa aneh dengan mahasiswa yang satu ini. Seperti tidak tahu eti
adis ini nyentrik juga. Cantik, lumayan tinggi d
il saja Clay." Clarissa melangkah mendek
fal mereka dengan kelakuan Clarissa
gan terlambat lagi." Dosen itu tid
steril, serius ga mau kenalan?" Cl
saya suruh kamu tunggu di luar."
ah. Dia melangkah duduk di bangku pal
ggantikan Prof. Ilham yang sekarang masih dalam perawatan karena kondisinya. Nah, sebagai
rlihat tenang, percaya diri, ada kharisma yang membuat orang ingin
sen senewen, kali ini hanya terpaku memandang dosen muda itu. Ada sesuatu yang memaksa Clari
yang duduk di deretan belakangnya menepuk bahu
ya Yenny. Tangannya me
an style gini?" Clarissa memain
ri ini?" Yenny
nyum. Giginya yang putih terlihat, ma
Diaz?" Yen