Dicintai Adik Ketemu Gede
tau Vivi. Aku tak mengantarnya ke bandara sebab dia melarang keras. D
n kemeja panjang merah maroon yang lengannya kulipat seperempat. Dir
eperti biasa, "Ayo buruan, katanya mau nganteriin!
ama Enyak," sahutku seraya mendorong tubuh dengan
tanyanya di b
, jadi nggak sempet pamitan dulu sama kamu dan Enyak." Aku menj
ilaihi rojiun. Ks
a meredup. Antara sedih
selamat sampai tujuan," sa
?" tanyanya kemudian. Mungkin mema
erapa ini? Belom dandan pun," kata
ng." Vivi bicara sambil menggelayut di le
muhrim!" tegurku sambil melep
a boleh. Kenapa sek
udah gede, malu dong. Nanti a
yang salah paham sama kita
ya hingga dia terdorong ke be
an mengantar mereka. Namun, secepatnya Vivi menjawab kalau Fadlan pergi ke luar negeri karena ibunya
Vivi heran saat melihat ibun
n kelulusan kamu pake daster?" Nyak Marni malah sewot. Dia membe
gi-pagi udah ngome
n!" ajakku yang sedari tad
ak mengucap basmalah, dan akhirnya kami pun berangkat. Awalnya semua berjalan lancar, teta
ngah jalan?" tanya Nyak Marni se
k tau kenapa nih," jawabku seraya mencoba me
h," kataku. Aku pun akhir
dan langsung ikut
?" teriak Nyak Marni
nyala kapan. Ini, pake kartu ini buat ongkos," saranku pada Vivi seraya memberika
jangan. Simpen aja," tolaknya secara halus dan m
punya
Vivi memangkas ucapanku. Dia pun cepat-cepat
Vivi yang diberikan sama Fadlan," gumamk
*
engambil motor dan pergi ke sekolah Vivi. Bukan tanpa alasan, sebelumnya Fadlan sudah berpesan
juh lewat dua puluh. Masih keburu
asuk ke ponselku. Saat kulihat layar
Vi? Ad
sekolah. Tolong gantiin Enyak buat nemenin itu bo
ng panik, "En
t, tolong jemput dia dan temenin sampe selesai, ya. Eny
g sebutin di rumah sakit mana
h sakit. Aku tak sempat bicara atau sekadar bertanya keadaan Nyak Marni, sebab dia langsung menyuruhku membawa anak gadisnya agar tak k
. Berangka
ivi untuk berpegangan erat seb
memeluk, Vivi malah menaruh ked
rik tangan Vivi untuk meme
nggak suka?" tanyan
a. Abang mau bawa kamu n
an kencang menuju sekolah Vivi. Karena tahu akan naik motor, Vivi mengg
kataku menyuruh Vivi masuk terlebih dahulu s
arkan tergerai dengan gelombang-gelombang kecil ditiap ujung rambutnya. Vivi juga mewarnai ujung ram
gi." Aku mendorong Vi
nyum dan
aya mencium pipi kananku, la
u menyentuh pipi, masih merasakan sentuhan bibir