Dicintai Adik Ketemu Gede
ak akan
macet. Pesan tersebut dikatakan setahun lalu saat aku ditinggal menikah oleh tunanganku
tengahan bulan Maret. Gina tiba-tiba menelpon dan memak
gan kita sudah berakhir? Buat apa kamu ke
Dia menangis dalam diam, sementara tangan
an resmi jadi istri orang, menemuiku seperti ini apakah pantas? Apa dia tahu k
sepengetahuan calon suaminya. Gina tetap bergeming. Dia malah m
," ucapny
baru saja dia katakan. Memangnya apa yang ha
i lagi Gina mengu
aan untuknya. Aku menepis tangan Gina, dan segera masuk ke dalam rumah tanp
ok makan, jarang mandi, tidak main sosial media, bahkan menangis. Namun, sekarang aku tertawa mengingat k
! Ti
lamunanku, membuatku kaget setengah ma
merah, maju!" teriak se
enoleh ke belakang. Kuanggukkan kepala
sampai satu jam macet berakhir, sehingga aku
ngar tak asing. Aku menepikan motorku untuk
m SMA di trotoar seberang jalan, melambaikan tangan ke arahku. Ia mer
an aja, kerjaannya! Ini jam be
kok, habis geladiresik perpisahan," sangkalnya memotong ucapanku. Anak Ibu kos ini selal
a mengenakannya. Tanpa basa-basi lagi, ia segera naik ke
a?" tudingku sambil melepaskan pelukanya di pi
pacaran," sangkalnya lagi, "Jangan
. Taro di sini tangannya, baru bener!" Kutarik kembali
Takut dilih
kesal, aku hanya bisa tersenyum d
balik helm-nya. Membuatku teringat pa
rsama. Tak sampai dua puluh menit, kami pun tiba. Nyak Marni-
k." Aku dan Vivi meng
nya menyorot tajam ke arah Vivi. Dia ba
ng?" telisik Nyak Marni
etulan tadi ket
ni mengangguk, tatapan
i. Sepertinya dia akan memarahi Vivi lagi. Aku rasa, Nyak
Marni langsung mendekati ka
Itulah akibatnya kala
sih, Nyak?!
Sama pakean dalem warna ping, lagi! Jorok banget, sih, lu jadi perempuan
ah, sudahlah, aku tidak tahu harus bereaksi apa. Kulihat wajah Vivi memerah seperti kepiting rebus, sesekali kami bertemu pandang gelisah
! Malu-maluin aja!" ka
uh, ya
ong. Malu sama Bang Agam," pung
Aku mengatakannya sambil garuk-garuk
tup muka. Aku mengulum senyum k
terdengar Vivi protes dari samping ruma
bukan lagi anak SD yang sering mengadu padaku sepulang sekolah ka
adi udah kuambil satu setengah biji," ujar Fadlan ketika aku masuk. Dia
ku sambil menyimpan ransel
man denganku. Dia hanya berkilah 'Kita, kan, teman.' Sulit kumengerti. Orang tuanya juga baik, seorang pejabat negara. A
m .
mm
enurut kam
kamar mandi pun berhenti dan me
ng cant
gan Fadlan, tak biasanya dia membica
ya begitu?" Handuk pun kus
bukan g
, te
ku .
n. Raut mukanya langsung menampakkan kecemasan. Mun
, gini
nyangkal, kali. Haduuh, dari sekian banyak wanita,
sekarang udah besar?"
tanyaku setelah m
asinnya. Aku juga udah beberapa kali mastiin kalo bi
at. Entah karena memang akibat ruangan yang panas, atau mungkin bawaan rasa c
asukan, bagu
ikharoh. I
gangguk
yang punya kost? Gak takut didepak Nyak Marni, ap
ester dan memasangkannya ke jariku yang
ena sebuah
lu dan salah tingkah kalo ketemu dia, bikin aku rajin mandi dan perhatiin penampilanku tiap saat,
aku jadi budak cinta. Masih teringat kala tiap malam hari aku susah tidur karena memikirkan Gina, tersenyum setiap kali membaca pesan emoticon lov
i kamu terluka seperti aku, temanku." Aku
*
Entah kenapa aku gelisah. Tak lama te
ak tahu sopan santun!" gerutuku sambil me
alaikum,
gh
uhku seakan membeku saat mendengar suara yang dulu amat kupuja.