icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

KAHINA

Bab 9 Lukisan Vincent Van gogh

Jumlah Kata:1340    |    Dirilis Pada: 22/03/2022

Vincent

terbongkar. Orang di desa, sibuk menyelamatkan bagian tubuh sanak saudaranya yang tersisa. Seb

ian rupa. Kata orang tua jaman dahulu, itu adalah makam orang sakti mandaraguna yang bernama Raden Patih Panus. Salah satu keturunan Minak

ap salah seorang, saat meli

desa." seru sal

g berkilau, peti-petinya tertata sedemikian rapi dan bagus. Berbeda dari makam pada umumnya, yang hanya berdindin

a didalam makam, tidak ditemukan mayat atau jenazah. Bahkan, tengkorak pun tidak a

itu, adalah tanah wakaf dari kakeknya. Akan tetapi orang-orang tidak percaya begitu saja,

kitar makam pun bermusyawarah. Kasus ini, akan diserahkan kepada kepala d

-harta yang mereka simpan tidak diketahui oleh siapapun. Sebab dengan menggunakan istilah kata keramat, maka dengan otomatis, tidak ada yang berani mengotak-atik, ataupun mencari tahu isi dalam makam tersebut. Orang kaya hanya tinggal menyebarkan rumor, bahwa makam

an itu. Mereka sibuk menguburkan kembali anggota keluarganya, yang keluar dari lubang makam. Lek Min menggali tanah makam kembali, menguburkan

ihat kembali cucu kesayangannya, dalam keadaan seperti itu. Ad

da sopir bus, untuk disampaikan pada sang ayah. Ia mengabarkan bahwa selama 4 atau 5 hari ini

a, tempat itu merupakan salah satu sungai vital terpenting di kota Surabaya. Dulunya sungai Pegirian, menjadi pelabuhan ke

sebuah bangunan monumental, berciri khas Belanda. Bangunan tersebut memiliki nama, yang persis seperti yang tertulis dalam sam

persis seperti n

o?" tany

n mapnya, dan mema

asti tau. Omah'e persis d

gedung. Rumah beton berciri khas Belanda. Rumah itu merupakan warisan dari majikannya, saat perang kemerdekaan. Rumah tersebut ditinggalkan dan

uah panggilan, yang di

memanggil penghuni rumah te

Tidak lama berselang, pintu rumah dengan dua daunnya dibuka lebar. Terlihat seorang wanita

kamu to

, Bu

e mana

laku." ( Mbah mu, ba

endi toh?" (

, lalu mengambil barang bawaan Ningrum dan Laksmi serta mempersilahkan kedua o

us, sebagai asisten rumah tangga mbah-nya Ningrum. Wanita itu bekerja di rumah mba

cah sebagian dari mereka mengabaikan harta, dan ditinggalkan begitu saja. Kepergian keluarga itu meninggalkan pilu yang dalam. Selain harus merelakan diusir, mereka juga berstatus sebagai warga sipil musu

h terdokumentasi dengan baik. Seperti salah satu foto, yang saat ini sedang dilihat oleh Laksmi. Seorang laki-laki Jawa,

tam putih, yang masih terpajang diantara dinding-dinding beton tebal. Para pekerja yang dianggap

amar geh, buat t

Sum pun berlalu, m

lu, pemilik rumah itu. Mereka hidup dalam kemewahan, serta berkecukupan. Memili

teh yang diseduh dengan air hangat, tercium menggoda. Bersa

wakan 1 teko kaca, bersama dua gelas kecil kosong. Wanita

ya nduk." ucap Bu

wun, Bude." bal

uti mu, bentar lagi ta

sa megah. Kipas angin tua, disebelah lampu kristal menggantung di langit-langit kamar. Pada bagian dalam kamar juga dihiasi, dengan beberapa perabotan furniture berbah

ersenjata panah dan pedang, yang di bumbui dengan gambar orang pribumi yang tersenyum dibelakangnya, Menandakan seakan kedatangan orang Belanda di tanah air, sebagai pelindung bagi warga pribumi. Pada kala itu warga pribumi tert

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka