KAHINA
u mana
ia
hin
anci. Mau, Mba
p panci dibuka, benar saja di dalamnya ia menemukan potongan tubuh Kahina. Tubuh Kahina sudah dicin
**
jak sore tadi si anak belum saja pulang-pulang ke rumah. Anak perempuannya, minta ijin main dekat kandang. Bahkan, suara kumandang
ca yang dingin mulai terasa, membuat permukaan kulit mulai merespon perasaan dingin. S
i macam rumor yang beredar di masyarakat. Bahwa anaknya diculik oleh wewe gombel. Seorang wanita tua bergigi panj
hin
hin
ah
da kemunculannya. Tidak juga terlihat jejak dimana Kahina berada. Hari suda
emak dan ke dalam hutan, namun anak kecil itu belum jua ditemukan. Pencarian ke hutan memang sengaja dilak
lam pencarian, kepala desa pun ikut turun tan
n bambu. Di dalamnya terlihat cahaya lilin menyala, bergoyang mengikuti arah angin.
di rumah salah satu warga. Mungkin saja anaknya tidak bisa pulang, karena takut
ba
memanggil, sambil mengetu
wanita tua. Sambil menunggu pemilik rumah, Laksmi berdiri
ada melihat Kahina mai
a, yan
re, saya bawa melihat kandan
u itu naman
kkan tangannya di pinggangnya, memberitahu
ener,
pertanyaan Mbah Kawol, membuat Laksmi menjadi heran. Bagaimana Mbah
ihat cerah. Ia berharap, Mbah
utannya sejak tadi. Ia sangat khawatir anaknya hilang. Sebab selain hutan dan kebun yang lebat, ada juga sungai
angis-nangis, gak tau lagi mesti nyarinya kem
h. Mempersilakan Laksmi masuk ke dalam rumah
knya, saat ia sudah berada di
hin
aat dipanggil, anaknya sama sekali tidak me
di dalam panci," Sahut mb
aksmi, merasa ngeri mendeng
uran besar di sebelah tungku. Laksmi yang merasa penasaran, membuka tutup panci. Saat panci dibuka, benar saja ia melihat tumpukan daging dengan warna yang tidak biasa. Ia pun memastikan, apakah memang benar itu anaknya. Laksmi memutari pandangan matanya ke sekitar dapur me
dalam panci itu adalah anaknya Kahina. Ia sangat histeris, melihat kon
r dibuat kaget, terdengar suara seorang wanita berteriak. Dari suara itu mereka tahu
i!" Seru salah seora
suara Laksmi," s
udah ketemu." Yang
Mereka yang baru saja usai melaksanakan salat isya terkejut, dan bergega
an begitu keji. Beberapa bagian tubuhnya sudah dimasukkan dalam panci, dengan keadaan sudah dicuci bersih. Benar-benar
lihat perbuatan Mbah Kawol. Mereka yang geram, segera mengambil tindakan dengan mengi
seorang warga, sambil melu
desa?" Tanya warga pada kepala desa
. Besok pagi, kita antar ke Polsek
jing. Masyarakat yang berkumpul di depan rumah Mbah Kawol bermufakat, agar malam i
uk Kahina, barulah mereka berpikir un