KAHINA
ba berani kembali. Kecuali mereka yang tetap bertahan, berada dalam rombongan. Lek Min telah menyerah, setelah melakukan serangan
berdoa. Membacakan beberapa ayat penggalan dari Al Qur'an, dan dibacakan di dekat Mbah K
tetapi keanehan terjadi, mereka yang bersisa 14 orang itu, mendadak tidak bisa bernafas hampir bers
kan menyakiti sampean Mbah." seseoran
da kalian." suara Mbah Kawol, ter
ampeyan dengan sopan." seru salah seorang, s
u, tapi minta ampun dengan
n tetapi mereka tidak melihat apa-apa. Tapi mereka
Kami tidak akan m
ang aneh, bahasa yang smaa sekali tidak bisa di pahami. Suara Mbah Rawon terdengar mengalun mistis, bagai padu
ka rasa saat ini, hanyalah perasaan takut. Bagaimana memperlakukan Mbah Kawol. Apakah tetap membawanya
an dengan lebih sopan dan hati-hati. Demi menjaga keselamatan mereka, dia
lo memang aku mau melepaskan tali ini, aku
n perjalanannya, Thoyib memberanikan diri
minta ijin, untuk
memberanikan diri berjalan. Menarik lengan Mbah Kaw
palagi setelah mereka tahu wanita itu bisa mengendalikan mereka. Akhirnya mereka memutuskan, wanita tua itu boleh boleh memi
secangkir kopi, dan singkong rebus menceritakan perkara yan
a kita membawanya
malah dimasukkan ke dalam rumah jompo. Di
ni, bukan wani
an dulu dengan
sedang berduka. Kalo mereka, past
sampai mati. Masa pembunuh, malah di biarkan begitu saja." salah seorang lelaki, yang dikenal sebagai kaur desa memberi ide. Pria berp
dia itu w
ta, tapi dia itu pembunuh. A
g sudah mulai dingin. ia sebenarnya ragu untuk mengambil pilih
u anakmu! Apa iya, kamu malah memberikannya ke polis
itu perempu
u lagi, ya aku akan mengulan
ulu sebentar. Saya kok jadi pusing
ru Lek Min datang lagi bawa kapa
mati. Terus menghukum matinya gimana? Lah wong
Ngambil keputusan seperti ini aja bingung. Ya dibakar saja dia dalam api, atau kataku tadi. Tenggela
at. la bisa saja menyakiti k
lo dia hidup, kita akan
t tangan saja kang.
tangan gima
ni, kalian saja
umu itu
aja ke kantor polisi,
pa? Kalo dia balik lagi, balas dendam?
ang rata-rata telah berumur. Apapun rasanya kebijakan yang akan ia ambil, selalu saja kurang cocok dengan mereka. Sebagai anak muda yang diberi amanah
an seperti ini." Kaur desa, kembali memberi ide. Meskipun ide itu kurang
akar hidup-hidup. Ritual seperti ini memang layaknya harus dilakukan, gunanya untuk membunuh semua penyandang ilmu hitam. Serta jiwanya agar terkurung dalam kobaran api, karena apabila dibunuh dengan cara di tenggelamkan dalam air. Artinya jasadnya ma
gnya jam 1, langsung eksekusi." Ucap kepala desa. Menyuruh salah s
ok pagi-pagi aku tak berangkat ke dusun seb
irat, bawa tembako. Biar permintaanmu it
ak usah khawatir
*
sinar lampu pijar yang menerangi sebagian sisi saja. Embun tebal, adalah pemandangan biasa di desa ini. Memang desa in
cara Sunnah. Ritual mereka lebih mengarah pada kesyirikan, dengan menumbalkan seekor kerbau, ayam hitam cemani, serta beberapa persem
tengah-tengah acara. Untuk didekatkan ke kobaran api. Di samping kobaran api, ada sebuah tungku besar, tempat penggorenga