Om Om Kaya
anya. "Sa-saya tidak mengetahui jumlah pasti dari yang sebelumnya Madam Egeline berikan kepada saya kare
benarnya ingin Erin lakukan dengan uang itu agar dapat menentukan jumlahnya. "Sebelumnya, bolehkan aku bertanya sesuatu padamu? Sebenarnya kena
udah lama berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, dan hari ini penyakitnya kembali kambuh dan dokter menyarankan untuk melakukan operasi, namun sayangnya Nenek saya tidak dapat melakukan operasi dengan segera jika b
akah uang dengan jumlah sebesar ini cukup?" Tanya Max sambil mengeluarkan banyak sekali uang yang berjumlah ratusan juta. Tentunya karena tau bahwa uang yang sebelumnya di berikan Madam Egelin
rikan semua uang ini secara cuma-cuma kepada saya? Apa tidak ada hal yang bisa saya lakukan untuk membalasnya?" Tentu saja karena sudah pernah di tipu satu kali oleh orang yang memiliki
ak perlu khawatir, karena aku tidak akan menipumu seperti Madam Egeline. Aku memberikan uang ini secara cuma-cuma padamu, cepatlah ambil." Sekarang ini, Max
ini dengan cuma-cuma. Erin berfikir setidaknya ia dapat melakukan sesuatu untuk Max sebagai balasan atas uang yang ia terima, agar Erin tidak merasa berhutang kepadanya. "Tidak, saya tidak bisa menerima uang ini jika Anda memberikannya secara cuma-cuma. Setidaknya katakanlah sesuatu, apa yan
gar ia dapat menerima uang yang di berikan oleh Max tanpa merasa berhutang. "Baiklah kalau begitu, jadilah kekasihku." Ujar Max setelah men
memanfaatkan Erin untuk menjadi kekasih bohongannya dalam beberapa waktu, sampai bisa membungkam mulut para teman-teman dan juga kerabatnya itu. Karena semenjak kecil Max sudah tak lagi memiliki keluarga, ia tau, seberapa sedihnya j
ya, bukan maksud Erin untuk menolak pria di depannya ini secara mentah-mentah, sebenarnya siapa wanita di dunia ini yang dapat menolak ketika di ajak berpacaran oleh pria yang sangat tam
aniku pergi ke luar saat aku ingin, ikut denganku ke suatu acara saat aku membutuhkannya, dan melakukan hal-hal yang biasa di lakukan oleh pasangan pada umumnya jika
uar sana akan ada banyak wanita yang juga ingin menjadi kekasihnya, tapi kenapa harus Erin? Itulah pertanyaan yang terus melintas dalam benak Erin sekarang ini. "Bolehkah saya tau alasannya? Mengapa harus saya?
ka dari itu kini Max berfikir bahwa tidak akan menjadi masal