icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rinai Hujan di Pagi Hari

Bab 2 Bagaimana Kalau Saya

Jumlah Kata:1518    |    Dirilis Pada: 01/03/2022

!" ujar Kania de

kasih ucapan selama

ak yang kasih

ly membentak Kania di depan beberapa oran

an?" gumam Kania den

aman Kania, dan tiba-tiba saja dia

dari Sherly. Dia sudah terbiasa diperlaku

i anak. Bisanya cuma nyusahin

David membe

trinya. Bagaimana mungkin keringatnya m

sini," ujar

id sambil memegangi pipinya yang t

tanya Dav

berbicara, air mata yang dicoba ditahannya pasti akan kelua

melingkarkan tangan kanannya di bahu Ka

ggalkan Kania dan me

aya akan benar-benar memberi pelajaran untuk kam

n pernah dia melihat suaminya semarah ini, d

g?! Apa Kania bukan anak kamu?! Kenapa ka

sih? Bedain gimana?" u

sta untuk Melani? Apa kamu lupa

angkan Kania? Lulus cuma dengan nilai pas-pas an! Apanya

manggil David de

mpiri David dan memeg

usah dibahas lagi.

tidak ingin mendengar alasan Sherly tentang mengapa

saat itu juga emosinya langsung turun. Hatin

ikut

r dari ruangan dan menuju ke taman. Da

h itu dia menarik kursi ke hadapan Kania dan duduk di sa

sambil mengelus pip

rlahan tangisnya pecah. David m

ambil menepuk-nepuk p

di. Dia menumpahkan semu

n menyalakan rokoknya. Hatinya ter

malu dilihat sama Daniel?"

isik Kania

n Kania. Dia melepaskan pelukannya dan

anya David. Ka

kenapa masih nun

" bisi

eras mendengar

Papi," bi

malu ditertawa

hat oleh saya," olok D

kmati wajah memerah Kan

au ke ka

n langsung berlari meninggalkan

n tubuhnya ke atas tempat tidur d

ania meletakkan bantal di samping dan

im pesan, Kania bergegas mem

kamu lag

: udah

enapa nggak ikut

alas pesan

lagi di kamar

art : u

: emang k

kok nggak bil

embaca pesan ba

a kamu nggak

an tadi aku

. Dan memang benar, pria itu memberi

aaf, aku nggak

e : ko

engaja tabrakan sama orang pa

ya. Jadi nggak b

ve :

i kita cari wa

heart

arang kamu ti

t : oke.

ood nite to

*

jar Kania sambil memel

opi sambil membaca koran

ng too

gan kursi rotan ya

i-pagi udah

k boleh?" r

boleh dong,

a Pi?" bi

tanya mau membantu

," ujar

kamu mau

a ikut Papi kerja

ah denger?" Dav

ngkan kepala s

irnya menyetujui

tu Kania gant

. Setelah selesai berganti pakai

siap Pi,"

melihat penampilan andalan Kania. Kaos putih dilapisi kemeja hitam serta celana jeans hitam dan

h siap. Ayo ki

ruang kerja bersama

u berangkat?"

jawab singkat pe

Papi?" tan

nama Sher, dan dia juga an

erly membalikkan badan

kembali berjalan menuju mobil

" tanya David dalam pe

anggu Papi,"

Papi k

ah sama M

eberapa saat se

mu. Papi cuma nggak suka sikap ke

kok Pi. Selama ada Papi, K

ah atau sakit h

ikir sejenak. "Dulu iy

bisa b

gimana juga, di mata Mami hanya ada Kak Mel seorang. Kania bersy

knya. Tangan kirinya terulur dan memb

da kamu sangat panjang, walaupun kamu terlahir sebaga

pa Papi selalu panggil Ken ke

i ceritain

api jan

aniel sudah tiba terlebih dahulu. David dan Kania melihat Danie

niel," s

avid," balas Daniel ramah

osen di

kecil mendengar

an kamu lakukan di

ipikirin," jawa

sini. Sesuka kamu, asal jangan

ui Kania datang. Ada rasa hangat di

anyak yang harus Papi diskusikan sa

g bisa Kania lakuin di sini. Kalo bosen, t

ih suara sama ponsel kamu, supaya kamu

meletakkan tang

akan dijadikan kantor, Kania memperhatikan para peker

ikan meja kasir. Dia duduk di belakang meja kasir, dan mengeluarkan

Kania tidak menyadari ke

ggambar?" bisik D

l," jawab D

uliah dan mengam

idak meng

Bukankah baik jika Kania

ingin melihat Kania menjadi pelukis

masuk akal." Daniel mendengk

ya dan mengijinkan Kania melakukan semua hal yang dia suka, termasu

rang itu adalah s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Berkenalan dengan Daniel2 Bab 2 Bagaimana Kalau Saya 3 Bab 3 Bersama Sammy4 Bab 4 Lebih Baik Jujur5 Bab 5 Terbakar Api Cemburu6 Bab 6 Menikmati Suasana Baru7 Bab 7 Kesempatan Terakhir8 Bab 8 Perayaan Kecil-Kecilan9 Bab 9 Firasat Buruk10 Bab 10 Melani Mengamuk11 Bab 11 Melepaskan Sammy12 Bab 12 Mendapat Restu13 Bab 13 Usaha Terakhir14 Bab 14 Hari Pernikahan15 Bab 15 Meninggalkan Jakarta16 Bab 16 Berkenalan Dengan Mertua17 Bab 17 Rahasia Kecil18 Bab 18 Bulan Madu19 Bab 19 Kenyataan Pahit untuk Sammy20 Bab 20 Tersesat21 Bab 21 Hari-Hari Bahagia22 Bab 22 Jangan Ganggu Mereka!23 Bab 23 Telepon Tengah Malam24 Bab 24 Bekas Lipstik di Kemeja25 Bab 25 Ulah Licik26 Bab 26 Pertengkaran Pertama27 Bab 27 Nyaman Bersamamu28 Bab 28 Jin Joo Kembali Berulah29 Bab 29 Peringatan Daniel30 Bab 30 Siasat Baru31 Bab 31 Menjalankan Misi32 Bab 32 Usaha yang Selalu Gagal33 Bab 33 Hyeo Rim Mulai Bertindak34 Bab 34 Anniversary Pertama35 Bab 35 Dua Wanita yang Terbakar Cemburu36 Bab 36 Pertanyaan di Hati37 Bab 37 Perasaan Apakah Ini 38 Bab 38 Kabar Mengejutkan39 Bab 39 Rencana Busuk40 Bab 40 Salah Memilih Lawan41 Bab 41 Keputusan Daniel42 Bab 42 Penjelasan yang Melegakan43 Bab 43 Kecewa44 Bab 44 Menjadi Dingin45 Bab 45 Apa Yang Harus Saya Lakukan 46 Bab 46 Berbaikan47 Bab 47 Kembali Seperti Biasa48 Bab 48 Untuk Pertama Kalinya49 Bab 49 Kenyataan Mengejutkan50 Bab 50 Keributan Membawa Petaka51 Bab 51 Mengambil Keputusan52 Bab 52 Kembali ke Jakarta53 Bab 53 Bertemu Kembali54 Bab 54 Mencari Masalah55 Bab 55 Merangsek Maju56 Bab 56 Rahasia Masa Lalu57 Bab 57 Memberikan Jawaban58 Bab 58 Kenyataan Pahit59 Bab 59 Putus Asa60 Bab 60 Seperti Tidak Ada Harapan61 Bab 61 Bersama untuk Selamanya