icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rinai Hujan di Pagi Hari

Bab 6 Menikmati Suasana Baru

Jumlah Kata:1741    |    Dirilis Pada: 03/03/2022

tanya David saat Kani

u jalan s

gak sara

Kania sambil melirik Sh

na?" tanya Sherly ta

kerja di minimarket,

a bisa?" tanya Sher

jadi apapun Kania di sana, seharusnya kamu juga duku

hut Sherly dengan emosi. "Selalu dapat nilai pas-pas

ania yang sejak tadi hanya diam. Dia berjalan keluar menuju mobil yang s

Kania setelah mobi

ma sedikit

Papi mes

sel denger mami kamu

ri David dan menggenggamnya. "Papi jangan kesel lagi ya, K

rambut putrinya dengan gemas. Seperti itulah Kania, yang selalu

mu mau ma

ak sepertinya e

kita cari itu du

anya melihat-lihat jika ada gerobak yan

menunjuk ke sisi jalan sebelah kiri

g membuka pintu dan berjalan menghampiri penjual ketoprak. Namun, begitu hampir tiba di sana, Kania langsung menghentikan lang

d yang melihat di tempat j

gung ayahnya. Dia merasa tidak nyaman melihat beberapa orang yang berdiri

g dibungkus, dan pedes," uja

ia

," ujar David sambil membimb

kit bosan mulai memainkan kaki kanannya dengan membuat bentuk di pinggir jalan. Sekitar sepuluh menit kem

rket. Tiba di sana, Kania turun terlebih dahulu dan menunggu hingga David memarkir mobil.

gitu nanti Papi ajarin

ut Kania sambil

ang terletak di meja. Ketika makanan di piring Kania hampir ha

rapan?" tanya D

atang?" Kania

nggak sopan," sahut Daniel sambil

" guma

kamu," ujar Daniel. "Habis

ania berdiri dan berjalan ke tempat sampah untuk membuang bungkus bekas ma

agam pemberian Daniel. Kania berjalan menghampiri David yang tersenyum ke

s ngg

eneran mirip sama pegawai

k bajunya?"

seragamnya dari bahan kaos, jad

rtimbangkan," sahut Dan

ia

ntar Kania ke depan?"

t David sambil b

arkan Kania cara menggunakan mesin kasir, juga menemani sebentar untuk melihat Kania saat menerima pemb

akukan pekerjaannya dengan hati-hati, dan jika tidak ada pembeli, Kania meninggalkan meja kasir dan ber

ya," ujar Daniel pada David yang memp

moga dia be

jika melihat wajahnya

tu dia di rumah akan semakin sedikit, sehingga

terjadi?" tanya

adian biasa yang terja

Daniel benar-benar berharap jika hubungan Kania dengan Sammy tidak akan tercium oleh

ih ada urusan yang harus saya sel

r lagi, setelah itu saya

o gitu sa

engah merapikan display di bagian makanan kecil yang sedikit berantakan. Wajah Kania terlihat sangat serius, akan tetapi sek

gur Kania saat mengetahui Da

pain?" Daniel

nya malah balik nanya," sahut

kamu balas de

n omongan," sahut Kania sam

kantor,

kan saya l

ana kal

saya jadi pegawai yang tidak baik?" u

a, siapa tau

ena ternyata cukup menyena

-baik di sini. Jika ada apa-apa,

di jalan,"

t jantungnya berdebar kencang. Baru kali ini lagi ada seseorang mengucapkan hal itu dengan suara lembut dan tul

*

lum ada tanda-tanda Sammy akan mengatakan semuanya pada Melani. Dan hal itu sediki

, pulang kerj

u jemput ya

juga sedih. Beberapa kali saat pulang kerja, dia harus melihat Sammy berada di rumah dan selalu dalam posisi Melani menempel pada kekasihnya yang ha

lalu datang ke rumah, sehingga Kania dapat mengalihkan perhatian dengan mengobrol bersa

us," ujar Ratih, salah satu pegawai MIRA

ntar juga m

kok g

e kamar man

a yakin Sammy tidak akan berhenti menelepon hingga Kania menjawab panggilannya. Setelah sepuluh menit, Kania kembali ke meja kasir dan membuka ponseln

au pulang?"

ima belas menit

kan siang kan?

ya

temani saya makan. Saya b

ke

kerja. Di ruangan, Daniel menatap layar pengawas dan memperhatikan Kania yang semakin hari semakin luwes

l yang dijawab dengan an

uti dari belakang. Mereka berjalan menuju

akan apa?"

ng berkuah dan han

ya Daniel sambil

dari tadi siang

minum

el

a makan, setelah it

ginan Kania. Begitu matanya menemukan tempat yang dicari, dia menghentikan mobil

apa kerja?" tegur Daniel setela

a nggak enaknya

ena mikirin Samm

dik

a jawaban

waktu yang tepat, tapi sampe

rtian pada kekasih kamu. Minta dia u

Sammy, sekaligus membuat cemburu pemuda itu. Namun, Daniel hanya diam, dan selalu menuruti k

gak mau ngerti

n tetap bersama kamu, dia harus ber

tu?" tanya Kania

gin bersama Sammy, ya itu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Berkenalan dengan Daniel2 Bab 2 Bagaimana Kalau Saya 3 Bab 3 Bersama Sammy4 Bab 4 Lebih Baik Jujur5 Bab 5 Terbakar Api Cemburu6 Bab 6 Menikmati Suasana Baru7 Bab 7 Kesempatan Terakhir8 Bab 8 Perayaan Kecil-Kecilan9 Bab 9 Firasat Buruk10 Bab 10 Melani Mengamuk11 Bab 11 Melepaskan Sammy12 Bab 12 Mendapat Restu13 Bab 13 Usaha Terakhir14 Bab 14 Hari Pernikahan15 Bab 15 Meninggalkan Jakarta16 Bab 16 Berkenalan Dengan Mertua17 Bab 17 Rahasia Kecil18 Bab 18 Bulan Madu19 Bab 19 Kenyataan Pahit untuk Sammy20 Bab 20 Tersesat21 Bab 21 Hari-Hari Bahagia22 Bab 22 Jangan Ganggu Mereka!23 Bab 23 Telepon Tengah Malam24 Bab 24 Bekas Lipstik di Kemeja25 Bab 25 Ulah Licik26 Bab 26 Pertengkaran Pertama27 Bab 27 Nyaman Bersamamu28 Bab 28 Jin Joo Kembali Berulah29 Bab 29 Peringatan Daniel30 Bab 30 Siasat Baru31 Bab 31 Menjalankan Misi32 Bab 32 Usaha yang Selalu Gagal33 Bab 33 Hyeo Rim Mulai Bertindak34 Bab 34 Anniversary Pertama35 Bab 35 Dua Wanita yang Terbakar Cemburu36 Bab 36 Pertanyaan di Hati37 Bab 37 Perasaan Apakah Ini 38 Bab 38 Kabar Mengejutkan39 Bab 39 Rencana Busuk40 Bab 40 Salah Memilih Lawan41 Bab 41 Keputusan Daniel42 Bab 42 Penjelasan yang Melegakan43 Bab 43 Kecewa44 Bab 44 Menjadi Dingin45 Bab 45 Apa Yang Harus Saya Lakukan 46 Bab 46 Berbaikan47 Bab 47 Kembali Seperti Biasa48 Bab 48 Untuk Pertama Kalinya49 Bab 49 Kenyataan Mengejutkan50 Bab 50 Keributan Membawa Petaka51 Bab 51 Mengambil Keputusan52 Bab 52 Kembali ke Jakarta53 Bab 53 Bertemu Kembali54 Bab 54 Mencari Masalah55 Bab 55 Merangsek Maju56 Bab 56 Rahasia Masa Lalu57 Bab 57 Memberikan Jawaban58 Bab 58 Kenyataan Pahit59 Bab 59 Putus Asa60 Bab 60 Seperti Tidak Ada Harapan61 Bab 61 Bersama untuk Selamanya