icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rinai Hujan di Pagi Hari

Bab 3 Bersama Sammy

Jumlah Kata:1837    |    Dirilis Pada: 01/03/2022

menyembunyikan rasa terkejut me

bil berjalan menjauhi Kania yang sepertinya tidak mend

tanya David setelah mereka kemba

HA ..

. Namun, di saat bersamaan, Daniel memutuska

Daniel. "Jangan terlalu s

l!" tegur David sambil m

jar Danie

adis itu, dirinya selalu ingin kembali bertemu, dan tidak dapat berhenti memikirkan Kania. Namun, Daniel juga

ang?" ujar Daniel mencoba

bikin selera makan say

au saya nggak serius

jadi berpikir, bagaimana jika benar jodoh yang akan didapat Kania mem

da, dan perjalanan dia juga masih panjang. Yang harus kam

mukan pekerja yang cocok un

asir untuk sementara waktu? Toh dia

kamar jika dirinya tidak ada. Tapi membayangkan Kania akan bekerja di sini, lebih membuat David khawatir. Bagaimana jika Kania tidak mampu mengatas

u Dan. Setelah itu saya

uar makan siang?" ujar Daniel yan

ke

Namun, saat David dan Daniel tiba di meja kasir, mereka berdua tidak melihat Kania di sana. David bergegas keluar untuk

at gadis yang tadi duduk d

a langsung membereskan barang-barang d

k," gumam Daniel sambi

rket. Setelah berjalan sekitar dua ratus meter, dia melihat

ke mana Ken?

..

sama Papi? Kamu tau

..

rgi sama

..

Jam lima kamu udah harus ad

..

i-ha

..

aniel setelah David memu

a bilang bosen dan

n siang berdua," ujar Daniel m

*

nia sambil melam

t menemui Kania, dan membuat rasa rindunya terasa begitu berat. Saat mengetahui Kania sedang berada di luar, Sammy mengaj

Sammy sambil merangkum w

belum lama sampe.

papa, dan ngobrol sebenta

pain? Kania cuma punya

udah m

yang merasa gemas melihat tingkah Kania mendekatka

liat tau," gerutu Ka

," sahu

enalin terus lapo

Itu bikin jalan aku buat ngumumin

pinggang Samm

ut sambil mengambil tangan Kania

h, kalo ngomon

gini, harus sembunyi-sembunyi," protes Sammy. "A

angan sekarang. Tunggu

mengalah. "Sekarang kita mak

" sahut Ka

yo

ie ayam. Selesai makan, Kania menghabiskan waktu yang tersisa bersama Sammy hingg

g naik apa?

aksi. K

nter a

a panik. "Nanti kal

lo ketemu kamu di

, bisa berabe nanti. Kamu kan tau pa

iat kamu pergi sendiri

ending kamu balik ke kantor.

k menunggu taksi yang lewat. Tidak lama kemudian, seb

," ujar Kania setelah

ammy. "Kalo udah sampe tempat

ya

rasa cintanya untuk gadis itu sudah ada sejak lama. Sammy dan Kania tumbuh besar bersama-sama, karena kedua orang tua mereka berteman. Sejak kecil, Sammy yang adalah anak tunggal, terbiasa bermain bersama dengan Melani dan K

eh Sherly, dan juga Melani yang selalu bersikap semena-mena, membuat Kania memilih merahasiakan jalinan kasihnya dengan Sammy. Kania tidak ingin menam

ini aja," ujar Kani

, Kania turun dan bergegas menuju mini market. Daniel yang kebetulan berdiri d

ujaan hati," goda Dani

ng terkejut mendengar per

ebakan say

ndukkan wajahnya, mencoba menyembunyikan rasa panik yang mendadak muncul. Melihat Kania seperti itu, membuat Daniel me

ak akan memberitahu D

Kania sambil mene

n juga menggemaskan. Jantungnya berdegup kencang. Ingin sekali tangannya

sahut

an

hut Dani

ong?" tun

-jalan ke manapun yang kamu ma

tungan diri sendiri," ujar Ka

pa be

ah bilang mau diajak

an-jalan sama saya? Kenapa

ama kamu, tapi kan masalahnya saya belum kenal kamu, masa mau

ngar perkataan lugu yang terucap dari bi

" sahut

u, kecuali ...." Daniel dengan se

?" tanya Kan

g jauh," sahut Daniel tenang. "Jika kamu merasa bosan di rumah,

nia. "Kamu mau ajak

H

mana

H

u sebagai janji," ujar K

melihat putrinya sedang

nia sambil meng

bis dari

an-j

K

api sama Daniel nggak keluar-keluar dari kantor. Jad

Papi? Kan kamu tinggal p

ahi. "Yang penting kan sekarang Kan

id mengalah. "Sekara

," ujar

Kania pulang dulu," u

ke

erjalan menuju mobil yang dip

saya," ujar Kania pelan

ma," sah

gu di dalam mobil dengan mesin menyalal, menunggu Kania masuk. David

panggil

a P

kerja di

ja?

asir, juga bantu Pap

a? Kan ada p

cocok tuh tiga. Tadi Daniel kasih usul kenapa nggak kamu aja di sana, t

i nggak ak

an ngomong sama mami. Kamu juga ja

l nggak akan

a yang ngusulin, berarti

n Pi. Gimana kalo ada

selalu nggak yakin kalo

al sering date

yang akan lebi

ammy. Belum lagi reaksi dari Melani jika tahu dirinya yang diminta untuk mengawasi di sana. Kania malas untuk berdebat dengan kakaknya, ya

di sana, boleh berhenti kan?" uja

H

itu Kan

ner

ya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Berkenalan dengan Daniel2 Bab 2 Bagaimana Kalau Saya 3 Bab 3 Bersama Sammy4 Bab 4 Lebih Baik Jujur5 Bab 5 Terbakar Api Cemburu6 Bab 6 Menikmati Suasana Baru7 Bab 7 Kesempatan Terakhir8 Bab 8 Perayaan Kecil-Kecilan9 Bab 9 Firasat Buruk10 Bab 10 Melani Mengamuk11 Bab 11 Melepaskan Sammy12 Bab 12 Mendapat Restu13 Bab 13 Usaha Terakhir14 Bab 14 Hari Pernikahan15 Bab 15 Meninggalkan Jakarta16 Bab 16 Berkenalan Dengan Mertua17 Bab 17 Rahasia Kecil18 Bab 18 Bulan Madu19 Bab 19 Kenyataan Pahit untuk Sammy20 Bab 20 Tersesat21 Bab 21 Hari-Hari Bahagia22 Bab 22 Jangan Ganggu Mereka!23 Bab 23 Telepon Tengah Malam24 Bab 24 Bekas Lipstik di Kemeja25 Bab 25 Ulah Licik26 Bab 26 Pertengkaran Pertama27 Bab 27 Nyaman Bersamamu28 Bab 28 Jin Joo Kembali Berulah29 Bab 29 Peringatan Daniel30 Bab 30 Siasat Baru31 Bab 31 Menjalankan Misi32 Bab 32 Usaha yang Selalu Gagal33 Bab 33 Hyeo Rim Mulai Bertindak34 Bab 34 Anniversary Pertama35 Bab 35 Dua Wanita yang Terbakar Cemburu36 Bab 36 Pertanyaan di Hati37 Bab 37 Perasaan Apakah Ini 38 Bab 38 Kabar Mengejutkan39 Bab 39 Rencana Busuk40 Bab 40 Salah Memilih Lawan41 Bab 41 Keputusan Daniel42 Bab 42 Penjelasan yang Melegakan43 Bab 43 Kecewa44 Bab 44 Menjadi Dingin45 Bab 45 Apa Yang Harus Saya Lakukan 46 Bab 46 Berbaikan47 Bab 47 Kembali Seperti Biasa48 Bab 48 Untuk Pertama Kalinya49 Bab 49 Kenyataan Mengejutkan50 Bab 50 Keributan Membawa Petaka51 Bab 51 Mengambil Keputusan52 Bab 52 Kembali ke Jakarta53 Bab 53 Bertemu Kembali54 Bab 54 Mencari Masalah55 Bab 55 Merangsek Maju56 Bab 56 Rahasia Masa Lalu57 Bab 57 Memberikan Jawaban58 Bab 58 Kenyataan Pahit59 Bab 59 Putus Asa60 Bab 60 Seperti Tidak Ada Harapan61 Bab 61 Bersama untuk Selamanya