icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rinai Hujan di Pagi Hari

Bab 5 Terbakar Api Cemburu

Jumlah Kata:1703    |    Dirilis Pada: 03/03/2022

anya Kania pada Daniel yang

. "Bilang dulu apa mau kamu, sete

a selama di

anya Daniel sambil menatap

satunya," s

ada yang

ngin tenang selama

ke

kas

gadis itu. Harus Daniel akui, selain wajahnya yang cantik, Kania pun memiliki sikap yang sangat menyenangkan.

atnya kita mendatangi

ahut Kania s

, membuat dirinya merasa sangat gugup, dan tanpa bisa dicegah, telapak tangannya mulai basah dengan keringat dingin. Daniel yang teru

," ujar Da

, rasa gugupnya hilang, begitu juga rasa dingin di kedua telapak tangannya. Kania berjal

sambil mengerutkan kening melihat

," sahu

udah m

da

ng tua Sammy," ujar David samb

angat hati-hati karena sejak tadi Melani menatap tajam ke arahnya. Setelah selesai berbas

ke sini!" tegur Kania setelah menemukan Dan

an kamu lagi ngobrol sama mereka, jadi saya ng

n, pengen

aya te

masalah?" tanya Kania.

yang tidak ingin melepas kesem

a tunggu di de

mpatan Daniel untuk menjawab. Daniel menggelengkan kepala melihat kelakuan gadis

l menyela pembicaraan

?" tany

entar dengan Kania,

ini," gumam David yang mengerti k

rgantung a

k-baik, dan langsung

gitu saya p

. Dia melihat Kania yang tengah melompat-lompat ke

gi?" tany

lang apa

Daniel sambil membukaka

masalah," gumam Kania

epan mobil. Setelah memasang sabuk pengaman dan men

niel setelah mobil memasuki

au keluar dari sana aja

ar?" tany

au traktir

akan bawa kamu ke tem

wanya. Kania berharap tempat yang sedang dituju benar-benar menyenangkan seperti yang dikatakan D

dalam tas. Dengan sedikit enggan, dia mengeluarkan benda pipih tersebut

tanya Daniel saat melihat

es a

pasti bingung

ab telepon atau pesan dari dia, terus ada Mel di

ah kafe. Kania terdiam melihat penampakan kafe yang tampak menarik. Bangunan yang terbuat dari papan dan berben

n, kenapa

au ada tempa

u su

H

aya akan ajak kamu ke tem

Kania sambil men

Kapan pun kamu bosen dan ingin per

a akan benar-benar men

*

n di meja nakas. Dengan mata terpejam, dia mengambil benda pip

ke mana? Kenapa ngga

a Sammy yang terdengar kasar. Dengan mata setengah terpeja

ak bisa gitu ngomongnya lebih ha

ah ngeliat pacarnya p

Kania. "Lagian Papi tau ko

nggak ngasih tau a

. Lagian kalo mau ngomongin ini jangan di

an aja. Jam sebelas kita ke

H

asik mengobrol, Kania dan Daniel lupa waktu dan baru kembali menjelang tengah malam. Untung saja Sherly dan Melani sudah tidur, sehingga dia

ggil. Sambil mengembuskan napas, Kania bangun dan berjalan untuk membukakan pintu. Ta

apan bar

sih ngantuk," sa

?" tanya David sambil mendekat

Kania langsung terbuka dan te

Mau n

u d

at gigi dulu, Papi

i ma

sama Mel dar

ke

h wajah dan sikat gigi, dia berlari ke bawah untuk menikmati sa

Kania mau

a? Sama

h, bole

Dia menatap wajah putrinya lekat-lekat dan ter

punya

guk pelan seb

? Papi

dah berhasil mendapatkan hati putrinya itu. Selama ini, dia tidak pernah melihat Kania memiliki t

vid pelan, karena terlintas ba

ania. Jika benar Sammy, David sudah dapat membayangkan akan seperti ap

n?" tanya David putu

pa bulan Pi,

lo Mami da

Pi," sahut Kania. "Papi

aat ini Papi

asih

ertemu dengan Sammy. Kania turun ke bawah dan mencari David

nia per

naik

ak

Papi

, Kania bis

ati di

rumah, Kania mengeluarkan ponsel dan memesan taksi. Setelah menunggu beberapa

pat melihat Sammy duduk di dekat jendela dengan wajah yang terlihat gusar. Kania

lama?" ta

hut Sammy den

h pe

H

lian

H

Kania mau p

ku pacar kamu!" s

ih m

mana yang nggak marah ngeliat p

ang, Daniel bukan orang

kamu mestinya ka

sedikit keras. "Kak Mel k

pesen aku, ata

k? Kamu tau nggak alesan

yaman dengan su

au nggak kalo Kak Mel s

hindar dari Mel, ke

ti nggak sih ka

nggak bisa terima kamu lebih milih

a. "Yang harusnya cemburu

amu harus

iat pacarnya digelendotin terus sama cewek lain?!

mu maunya

kalo kamu udah punya pacar, kalo perlu sekalian bi

turutin. Asal kamu janji nggak

um kamu ngomong sama Kak Mel, kamu nggak bole

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Berkenalan dengan Daniel2 Bab 2 Bagaimana Kalau Saya 3 Bab 3 Bersama Sammy4 Bab 4 Lebih Baik Jujur5 Bab 5 Terbakar Api Cemburu6 Bab 6 Menikmati Suasana Baru7 Bab 7 Kesempatan Terakhir8 Bab 8 Perayaan Kecil-Kecilan9 Bab 9 Firasat Buruk10 Bab 10 Melani Mengamuk11 Bab 11 Melepaskan Sammy12 Bab 12 Mendapat Restu13 Bab 13 Usaha Terakhir14 Bab 14 Hari Pernikahan15 Bab 15 Meninggalkan Jakarta16 Bab 16 Berkenalan Dengan Mertua17 Bab 17 Rahasia Kecil18 Bab 18 Bulan Madu19 Bab 19 Kenyataan Pahit untuk Sammy20 Bab 20 Tersesat21 Bab 21 Hari-Hari Bahagia22 Bab 22 Jangan Ganggu Mereka!23 Bab 23 Telepon Tengah Malam24 Bab 24 Bekas Lipstik di Kemeja25 Bab 25 Ulah Licik26 Bab 26 Pertengkaran Pertama27 Bab 27 Nyaman Bersamamu28 Bab 28 Jin Joo Kembali Berulah29 Bab 29 Peringatan Daniel30 Bab 30 Siasat Baru31 Bab 31 Menjalankan Misi32 Bab 32 Usaha yang Selalu Gagal33 Bab 33 Hyeo Rim Mulai Bertindak34 Bab 34 Anniversary Pertama35 Bab 35 Dua Wanita yang Terbakar Cemburu36 Bab 36 Pertanyaan di Hati37 Bab 37 Perasaan Apakah Ini 38 Bab 38 Kabar Mengejutkan39 Bab 39 Rencana Busuk40 Bab 40 Salah Memilih Lawan41 Bab 41 Keputusan Daniel42 Bab 42 Penjelasan yang Melegakan43 Bab 43 Kecewa44 Bab 44 Menjadi Dingin45 Bab 45 Apa Yang Harus Saya Lakukan 46 Bab 46 Berbaikan47 Bab 47 Kembali Seperti Biasa48 Bab 48 Untuk Pertama Kalinya49 Bab 49 Kenyataan Mengejutkan50 Bab 50 Keributan Membawa Petaka51 Bab 51 Mengambil Keputusan52 Bab 52 Kembali ke Jakarta53 Bab 53 Bertemu Kembali54 Bab 54 Mencari Masalah55 Bab 55 Merangsek Maju56 Bab 56 Rahasia Masa Lalu57 Bab 57 Memberikan Jawaban58 Bab 58 Kenyataan Pahit59 Bab 59 Putus Asa60 Bab 60 Seperti Tidak Ada Harapan61 Bab 61 Bersama untuk Selamanya