Rinai Hujan di Pagi Hari
k dapat tertidur dengan nyenyak karena memikirkan hari ini Sammy akan pergi bersama Melani untuk memberitahu
Dia memandangi hujan yang terus turun. Hatinya gelisah,
ia. "Dan semoga hujan berhenti, supaya re
yang sudah selesai mandi, keluar dari kamar dan turun ke bawah. Dia dapat me
g sedang sarapan sambil membaca koran. Kania men
pan?" tan
asih lama k
sarapan, Papi t
ke
mengoleskan selai, dia mendengar suara Sammy yang rupanya baru datang. Kania m
avid yang sejak tadi m
ia baik-
i kamu m
au di rumah aja
n-jalan s
rumah, baca buku di kama
ner
ng Papi m
aniel, tapi nggak jadi karena
au di ru
MIRAE sekalian nge
gitu Kania ke
sengaja tidak memberitahu David perihal tujuan Sammy mengajak Melani pergi. Tiba di kamar, Kania mengunci pintu
jemput Mel
lan. Udah gitu aku mau ajak dia
akan marah kok. Malah kalo boleh, t
ia temen aku juga, nggak mungk
nta tolon
apa, bil
us semua daftar panggilan kamu
Aku nggak
Kalo tiba-tiba dia ambil hape kamu te
pe segitu
ya aja sama
ikl
angan telepon atau kirim
gi?" sahut S
berjalan dengan lamcar, dan
Swe
membuat coretan di sana. Namun, semakin lama, hatinya semakin gelisah, apalagi suar
dan mengeluarkan botol berisi air dingin. Saat sedang menuang air, bunyi petir yang keras membuat Kania terkejut
ya Sumi yang data
ahut Kania denga
alkan dapur seperti orang linglung. Kania memegangi dadanya dengan perasa
nia saat tangan Dani
aniel yang khawatir me
as pecah tadi. Pikirannya langsung dipenuhi sosok Sammy dan Melani. Daniel yang melihat Kania kacau, membimbing
anggil Daniel
a T
nia? Mukanya pucat sekali
nuang air, terus pas bunyi petir, n
ma
a T
el. "Oh iya, bole
elas dan menuangkan air, ser
ar Daniel sebelum
nia yang tampak ketakutan dan gemetar. Beruntung dia tidak jadi bertemu dengan pengacaranya dan memutuskan datang ke sini. Sejak tadi pagi, Daniel sedikit gelisah dan terus memikirk
h di bahunya. Kania memejamkan mata saat kepalanya bersandar di bahu Daniel. Perlah
ama firasat?" t
erlalu,
ya rasanya gelisah nggak keruan, seperti ad
u tegang mikirin Sammy yang
mbil menyentuh dada kiri,"Rasanya sakit dan s
asaan kamu sendiri. Percaya aja kalo Sammy
e arah jam dinding. "Seharusnya udah ada kabar
l mencoba menghibur. "Kamu mau pergi keluar? Siapa
n memandang sekeliling. Sejak tadi rasanya
ma Mami
Sherly saya nggak tau. Pas date
n rumah yang berbunyi dengan suara nyarin
gkat," uj
au," sah
nap
ak
an beranjak ke arah telepon unt
al
..
, ini den
..
tanya Daniel dengan
..
berjalan mendekati pria itu. Dia berdiri di samping
a keadaan
..
akan seger
a bersuara, Daniel menarik Kania dan memeluk gadis itu erat-erat. Daniel memejamkan mata dan m
" tanya K
dengan saya?"
a?" ujar Kania den
celakaan," sahut Daniel sam
njadi kenyataan. Kania mulai terisak dalam pelukan Daniel, dan perlahan berubah menjadi tangisa
umi yang tidak tega mend
erly perg
ketemu sama t
gin saya?" t
Tuan,
Sakit Umum di daerah Cisarua. Sammy dan Mel mengalam
membekap mulutnya sendiri.
"Sekarang juga saya akan ke sana untuk melihat mereka, dan aka
a T
kut," ujar
niel yang tidak ingin
ya
jaket dan barang-barang Ka
u sebe
mengambil jaket, tas, dan juga ponsel milik Kania, Sumi kembali ke baw
enimpa Sammy dan Mel, serta meminta David untuk segera datang ke sana. Selesai menelepon, Daniel mengemudikan m
mong ke Mel," gumam Kania sendirian. "Dan
jar Daniel sambil menggenggam j
nggak egois, dan biarin Sammy sama Mel,
Kamu nggak salah, karena mencintai Sammy
mang anak yang selalu baw
herly mengatakan hal serendah itu pada Kania. Jika dia bisa, akan dia bawa Kania keluar dari rumah itu, dan
tugas di meja informasi, Sammy hanya mengalami luka ringan dan patah kaki, sementara Melani masih harus menjalani perawatan intensif
aya salah satu kerabat pasien yang bernama M
edang menunggu kel
ya, Dok?" tanya Kania yang
enjalani operasi untuk men
dangannya kabur, dan lantai yang dipijaknya t
enahan tubuh Kania yang ambru
acak rambut dengan kasar, dan merasa tidak tahu harus berbuat apa. Jangankan Kania, dia sendiri pun merasa terguncang mendengar perkataan dokter