Berbagi suami
h, tak ada sedikitpun niatku untuk menyakitimu," Sofia menimpali perkat
tulus dari bang Nizam, tidak sepertiku yang menyedihkan ini," Nurmala menggerakkan bola matanya menatap ke arah Sofia yang berlinang a
upa saat aku hampir gila karena meninggalnya kak Rania? satu satunya keluarga bagiku. Sama seperti kamu aku pun merasakan hal yang sama Nurmala!" Sofia menampik perkataan
enatap sinis pada Sofia. Namun, jauh di dalam lubuk hatinya i
gkin Nurmala hanya sedang lelah dengan keadaannya," Sofia bergumam dalam hatinya yang terasa sakit dengan pernyataa
apa yang kamu inginkan?" Sofia berusaha
ik Sofia yang berlinang, membuatnya semakin
. "Apa yang sebenarnya aku inginkan?" gumamnya dalam hati. Nurmala juga tak mer
mar!" pinta Nurmala sambil
oda milik Nurmala, kali ini ia tak banyak bicara ia mengert
lengan Nurmala dan meletakkannya di bahunya, ber
ekanan saat ia berusaha mengangka
ia tetap membantu Nurmala dan
ang kamu perlukan panggil saja. Untuk sekarang sepertinya kamu butuh waktu un
fia terhenti. Namun, ia hanya berdiri di
i?" jawab So
la mengucapkannya de
kepalanya dan segera ber
rantakan, sambil mengerutkan dahinya kedua sudut bibirnya perlahan menurun, "kenapa rumah ini kotor sekali!" Sofia m
keluar dari tubuhnya, hampir semua bagian rumah sudah ia bersihkan, dan bagian terakhir yang sedang ia bersihkan adalah kamar mandi. Ia terus menggosokkan sikat di atas lantai ya
gamnya, ia duduk sambil bersandar dan memel
tepat, sehingga menghalangi kebahagiaan Nurmala, karena salahku sekarang Nurmala malah
untuk menutupi wajah sembabnya. Tak lupa ia memoles bibir tipisnya dengan gincu berwarna pink, ia terlihat begitu manis apalagi saat ia
Nizam tersenyum melihat ist
dan membalas salamnya, "waalaikumsalam," seraya
paripurna yang sesungguhnya, ia terus mandang wajah istrinya cukup
pujian dari suaminya. Nizam me
u yang indah?" Nizam berta
Sofia hanya men
ecupan mesranya di kedua m
ia kembal
g boleh mencium bibir
engangguk sambi
dagu istrinya dengan manja. Hasratnya mulai membuncah, kini ia menciumi leher jenjang milik istrinya, Nizam menghela nafas panjang men
AN
i kamar Nurmala yang meng
t. Sofia segera berlari menuruni
n Nurmala yang sudah tergeletak di lan
izam tolong!" Sofia ber
ra menolong Nurmala dan menaikann
rmala dan segera mengeluarkan salep dan perban untuk merawat luka Nurmala. Namun, seketika ia teringat pembicar
guncangkan tubuh is
t Sofia tersadar
bertanya melihat tingkah
t luka Nurmala ya, jangan di biarkan terlalu lama nanti
i ke kamarnya, tak terasa air mata kemb
eskan salep di atasnya dan menutu
bekerja?" Nizam bertanya pada Nurmala, karena i
kannya menjawab Nurmal
pa kamu bertengk