icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Berbagi suami

Bab 7 Bom waktu

Jumlah Kata:1102    |    Dirilis Pada: 19/02/2022

annya dengan Sofia yang nampak seperti orang asing, padahal sebelumnya

uku jemari tangannya, sam

b?" Nizam kembali mendesak N

erjadi padaku, kalau pernikahan seperti ini sama sekali tidak pernah ada dalam

dalam dan kembali be

eperti apa yang kamu

yapa dan bermanja-manja dengan ibu mertuaku selayaknya seorang menantu! apa menurut abang, abang tidak berbuat dzolim terhadapku? wanita yang abang per istri. Namun, sedikit

emang selama ini dia jarang memperhatikannya

lantas apa abang berpikir bang Rifa'i akan bahagia melihat keadaan adiknya yang menyedihkan, mengemis kasih sayang pada suaminya s

tuh waktu untuk menyesuaikan diri," N

menatap suaminya yang tertund

i nanti," Nizam segera berdiri setelah selesai merawat

g!" Nurmala menyentak keras, sehi

untuk sesaat, kemudian

inya, ia terus saja meratapi nasibnya yang begitu tidak beruntung.

i kursi meja makan, ia langsung mengambil gelas kemudian mengisinya dengan ai

mudah! aku harus bagaimana untuk membahagiakan Nurmala?" batinnya berkecamuk dalam kebingungan. Kepalanya

kan sangat kecewa jika sampai mengetahuinya," ucapnya pelan. Memikirkan sega

asur yang empuk. Nizam segera menghampiri Sofia dan duduk bersebelahan dengannya. Sof

g beradu. Tak ada satu katapun yang keluar dari bibir merek

n membawa Nurmala sebagai seorang pengantin masuk ke rumah ini?" Sofia mulai

alir, Nizam segera menghapusn

ayang tulus yang kita berikan, belum tentu baik di mata orang lain." Tutu

ku akan merasa sangat berdosa karena telah meng

at nanti ia akan berterima kasih atas ketulusan mu," ucapnya. Nizam kemud

r dari komanya, ia belum mengunjungi makam keluarganya," pinta Sofia sera

makam keluarganya, Nurmala akan merasa lebi

ng bang, masih ada waktu sebe

!" sahutnya. Kemudian mencium

ar Nurmala sambil me

mengangkat tubuh Nurmala dan me

urmala panik. Nizam tak mengatakan apapun selama perja

ng ku ke jalanan karena ucapan ku tadi?" gumam

ah sampai di tempat pemakaman umum,

ang luas, hatinya terasa sesak saat ia mengingat kebersamaan terakhirnya bersama kelu

melirik ke arah kursi rodanya sudah siap

singkat, dan langs

u Nurmala sudah memperhatikannya dari tadi. Ia mendorong kursi roda milik Nurmala menyusuri jalan setapak yang cukup jauh, dan berhenti tepat di depan makam dengan batu nisa

air matanya, sehingga ta

n kedua orang tuanya, karena mereka meninggal saat

u sehingga membuat na

ik sahabatnya, dan membersihkan deda

dalam kesedihannya. Di depan makam keluarganya Nizam m

ya yang di penuhi kesed

alam keadaan yang amat terpuruk. Aku harus bisa memahami perasaan

a lalui, gadis manja yang serba berkecukupan itu harus kehilanga

an kedua kakinya, ia menatap Nurm

mala

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka