Berbagi suami
la yang sedang duduk di tempat tidurnya, mengenakan piyama berwarna putih dengan corak bunga sakura di atasnya. Nurmala terlihat sedang sibuk menyisir rambutnya yang panj
anya Nizam dengan sedikit keraguan di h
ungkan!" ucap Nurmala sambil menatap ke arah Nizam yang masih berdiri d
enti tepat di hadapannya, ia kembali be
sir yang ada di lengannya sambil
a begitu canggung kalau ia harus menyentuh
pnya dengan nada datar sambil m
salah tingkah di hadapan Nurmala. Nizam segera meraih sisir yang berada dalam genggaman Nurmala, dan langsung duduk tepat di belakangn
ainya tadi di atas nakes samping tempat tidur. Perlahan
yang dulu ia anggap sebagai adiknya sendiri, kini malah berakhir menjadi istri keduanya. Nurmala p
seperti ada desiran uap panas yang menghantam wajahnya. Ruangan ber AC yang tadinya dingi
pai kepalanya menyentuh bantal yang empuk. "Apa yang akan bang Nizam lakukan padaku? Apa
menarik selimut yang di pakai Nurmala sampai menutupi dadanya dan berkata, "sudah mal
asa kecewa dalam hatinya, karena sejujurnya ia ju
segera memejamkan kedua matanya. Tak bisa dipungkiri, sebagai seorang lelaki ada sedikit hasrat yang sempat merasuki otaknya. Namun, saat ia men
rmala menggerutu di dalam hatinya. Ia merasa malu pada dirinya sendiri yang sudah berpikiran macam macam, sedangkan ia
ar dengan selai coklat dan tak lupa segelas ko
mala, semangkuk bubur ayam dan susu han
n jas berwarna biru dan kemeja putih di dalamnya. Sedangkan Nurmala masih sama seperti
berjemur di taman. Matahari pagi sangat bagus untuk kes
makanan yang ada di hadapannya lalu menatap ke arah Nizam yang
Seketika Sofia menghentikan aktivitas nya, dan bertanya pada Nurmala, "kenapa? Bukankah ini sarapan kesuka
sekarang aku tidak berselera untuk memakannya, sepertinya... Aku ingin makanan yang sama dengan bang Ni
. Sofia segera beranjak dari tempat duduknya, untuk mengabulkan keinginan Nurmala. Namun, Nizam segera me
kar makanannya de
ng yang makan bubur ini," ucap
enggenggam tangan Sofia di hadapannya, tak bisa di pun
bis itu kita minum obat dan berjemur di taman
fia sambil menikmati makannya, jelas sekali terlihat
Sofia menemani Nurmala untuk berjemur di
n kaki Nurmala, agar otot ototnya tak terasa kaku. Namun, Nurmala hanya
fia bertanya pada Nurmala. Rupanya Sofia sudah memperhatik
impikan, suami seperti apa yang aku idamkan, malam pertama seperti apa yang aku dambakan, pernikahan sepert
nyataan Nurmala yang begitu menyakit
ia berusaha berbicara. Namun, Nu
g ke tiga di antara kamu dan bang Nizam. Sungguh malang sekali nasibku ini!" Nurmala ter
tak menyangka Nurmala yang periang dan sel
ntuhku?" Nurmala kembali memberikan pertanyaan y
ku