icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Why are you so cool?

Bab 9 Pengganti Bekal

Jumlah Kata:1077    |    Dirilis Pada: 21/02/2022

nku cukup kuat sampai terasa sakit dan tubuhku

hingga pada akhirnya aku hanya bisa pasrah. Aku menoleh ke belakang melihat Dian, mencoba memi

ng kelas yang masih kosong, anak-anak masih

i tiba di kantin, semua mata tertuju pada ka

a sangat keras di tengah pasang mata keramaian orang-orang di kantin yang tertuju ke arah k

ndengar suaraku. Ada warna kemerahan setelah aku melihatnya, bentuk jari tangannya yang lebar tercetak samar di sana, la

an aku berjalan mundur menjauh darinya dan saat dia semakin fokus dengan hal

ra kembali," ucap Dian sete

uku, sementara dia mengamati setiap lang

ak banyak." Dia berdiri dari kursinya meleta

k menolaknya karena mema

n terlihat setelah aku membuka kotak berbentuk per

anya sampai aku ingin menangis saking lezatnya, padahal hanya makanan biasa. Aku tidak tahu bahwa ternyata makanan kantin di sekolah bisa

n menemukan Dian masih menga

banyak," ucapk

rlari terdengar cukup keras tidak jauh dari kelas. Tidak lama Leo mun

dalam mulutku, anehnya setelah melihatku, dia be

r

i atas mejaku, setelah itu dia duduk di kursinya meletakka

kulihat isinya, 3 kotak makanan dalam satu plasti

melirik Leo sebentar, tapi dia han

akang menggantikan Leo. Aku menoleh dan melihat wajahnya

ungkin sebagai ganti dari bekalku yang sering dia makan jadi aku tidak menolakny

*

plastik besar cukup berat di tangan kanan dan

ion yang mengikutiku dari

kata kepadanya. "Terima kasih, tapi aku masih bisa sendir

ni." Seolah mengerti akan tatapanku, dia mengangkat t

sih, aku tidak selemah

entar lagi akan sampai di halte bus

rdengar dari belakangku seolah mengikutiku, rasanya asing dan aneh, karena biasany

etiap kali jam terakhir sekolah, aku akan menunggu di kelas cukup lama, kadang kuhabiskan waktuku

berapa menit, kami

ng baru saja duduk di sampingku. Kami duduk d

ngkat, dia memalingkan wajahnya

ngkukkan tubuhku dan mencoba mengamati wajahnya yang dia coba

h duduk seolah menunggu seseorang, kupikir dia akan bersama Leo atau menunggu Leo yang tidur dan pulang bersama, karena sepertinya mereka saling mengenal setelah kuamati perilaku keduanya. N

Matanya kini melihat ke arah jalanan, men

tingkahnya aku seola

erasa nyaman dengannya, dia seperti tem

sudah salin

u mencoba membuka obrolan, aku juga

ya yang dari tadi menghindari ta

Wajahnya yang penuh memar terlihat sedikit kecewa setelah mend

uanya. Mereka terlihat jelas seperti sahabat yang sedang bertengkar. Setelah itu, kami melanjutkan beberapa obrolan dan menikmati waktu kami sambil berc

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka