Why are you so cool?
di atas tanah dengan luas lebih dari 2 hektare yang letaknya tepat di tengah kota. Di sampingnya, ada beberapa g
ang paling kecil di antara gedung lainnya, gedung itu sepertinya adalah gedung tempat kerja staf dan guru, karena yang masuk ke gedung itu kebanyakan orang-orang dengan seragam s
ri ini adalah hari pertamaku, akhirnya aku memulai sekolah di tempat baru yang masih sangat asing. Pagi-pagi buta aku sudah bangun dan menyiapkan se
at aneh dan memberi beberapa titik hitam di area wajahku seperti sebuah tompel. Setelah itu aku menggerai rambut panjangku membuatnya sedikit tidak rapi dengan poni menutupi mata lalu
ang sedikit perih saat terkena sinar matahari, mataku
i mulutku mengeluark
baru yang sangat jauh berbeda dengan sekolah lamaku, t
tapan mata berbinar, mengamati pohon-pohon hijau yang tertata rapi memben
bus yang sama sebelumnya dengan yang aku naiki, ada juga yang diantar pakai mobil mewah mereka masing
nya lebih kecil dari gedung lainnya, benar, aku ke gedung khusus guru dan staf, k
ngan televisi dan pendingin ruang, aku menonton TV sambil menunggu dan tak lama bel masuk berbunyi. Aku menatap jam di d
id pindahan i
da sedikit uban di rambutnya yang keriting. Dia memakai
jawabku sam
enemukan dua pot besar yang berisi pohon yang juga sangat besar berdiri di sisi kana
apat ruangan dengan ukuran sedang, setelah itu kami menaiki tangga menuju lantai dua. Tepat
etelah dia duduk di kursi kulit berwarna hitam yang bisa berpu
sesuatu di tumpukan berkas yang sudah tersusun rapi, lalu me
kan menjadi wali kelasmu," ucapn
akan ke ketua kelasmu, dia juga salah satu anggota OSIS, jadi dia yang paling ban
asih." Sambil terse
engan membawa banyak berkas ditangannya sambil mengajakku keluar. Kami melewa
lakang lapangan itu ada gedung dengan tiga lantai, sementara gedung untuk staf dan guru berwarna putih, gedung yang kami tujuh
i atas rata-rata." Di tengah perjalanan, pak agus membuka pembicaraan se
ku diam sambil tersenyum hingga sampai di depan kela
ekolah lamaku di sini sangat tenang, jika di sekolah lamaku anak-anak yang tidak menyukai pelajarannya mereka akan mengob
ti dan menunggu di depan kelas. Dia masuk ke dalam
an," ucap pak Agus setelah segera setelah
antusias atau apa pun, saat kuamati, kebanyakan dari mereka bah
sudah berdiri di depan pintu kel
asku, jantungku juga berdetak tak beraturan dengan peras
u tepat di depan, membuatku menjadi semak
m kegugupanku suara pak Ag
memperkenalkan diriku dengan hanya menyebutkan namaberkata apa lagi, mataku tiba-tiba tertu
k tergesa-gesa mendeng
kalian dengan baik," teriaknya dengan senyu
ngan ramah pada guru perempuan yang kini tepat di sampingku. Dia
setelah pak Agus pergi, Guru perempuan
ang di pojokkan, dan di samping kursi kosong itu ada seorang pria yang sedang tidur, dan sepert
am, guru perempuan itu mengarahkan ta
ata yang masih mengawasiku. Setelah memastikan aku sudah duduk di