icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Di Atas Kertas

Bab 7 Kembali bertemu

Jumlah Kata:1371    |    Dirilis Pada: 29/01/2022

ngah jam untuk sampai di Jakarta. Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan di ata

tangan, ia memilih langsung menjemput Bulan

tu jam. Seharusnya sekitar pukul lima

udah hampir dua puluh menit ia menung

. Segera saja ia menoleh dan melihat seorang wanita dengan jumpsuit panjang dengan rambut yang

an," pan

mengenali suaranya lang

anita itu. "Dari mana? Kok dari arah lain?" tanyanya karena Bul

t sebentar,

n tidak ada yang aneh, semuanya masih sama hanya saja i

arnai r

wab Bulan

rolan. Alfan mengambil dua

ya Alfan ketika mereka berjalan me

kan, Mas. Yang satu k

kamu beli," gumamnya diirin

mobil lebih dulu ketika Alfan masih me

belah jalanan kota Jakart

a, Mas. Aku sudah berjanji akan

ke

endarai Alfan telah tiba di sebuah perumahan mewah dengan pemandangan yang hij

nia Town

ngkin akan menyenangkan karena s

ejuk ya,"

ngangguk

ak membeli rumah di s

ringi dengan ledakan tawa pelan seol

an menaikkan alisnya. "A

a menoleh ke arah Bulan yang

umah di sini. Apa yang aku miliki tidak sebany

ya bertanya saja. Permata Greenland sudah c

an Alfan. Ia masih menggunakan bahasa baku s

as. Di kanan dan kiri terdapat tanam

un," uca

ih dulu turun. Lelaki itu mulai meng

ah satu satpam yang tadi membukakan pintu

ke kamarku di la

k, D

Terlihat wanita paruh baya yang masih cantik i

entar sebelum Mama Silvi mem

berkabar kal

Ma. Dari bandara langsun

sti lelah, bersihkan diri dan istirahat sebentar. Mama

u repot-repot,"

nang. Sudah, Alfan aj

gguk. "Papa

. Sebentar lagi

ya berada. Setelahnya lelaki itu langsung menjatuhkan

lah karena perjalanan Jakarta-Bandu

k ke dalam kamar mandi. Ia ingin berendam di dalam bathtub denga

panggil Bulan memb

ubuh Alfan hingga lelaki itu m

n dan meneguk segelas ai

dengan suara serak khas

paya badanmu segar. Mama dan pap

meng

dalam bathtub?" tawar Bul

geleng. "T

suaminya dan meletakkannya di atas ranjang. S

?" Mama Silvi yang ke

. Sepertinya Mas

a Silvi yang sudah berpikir jauh. Wanita paruh bay

ur, Ma." Secepat kilat

ruang makan. Alfan sudah berada di sana dengan

ucap Alfan diiri

kkan Bulan. Mereka tak salah dalam memilih menantu

ada yang bersuara kecuali suara sendok d

n memasak banyak makanan untuk kami," ucap Bul

ah dengan ucapan menantunya yang bahkan berterima

sekarang keluarga, apapun yang kamu butuhkan bisa m

mengangguk d

biskan waktu di ruang keluarga dengan obrolan-obrolan ringan yang t

lah kanan, sedang suaminya sudah bersandar di sisi sebelah kiri. Di

enar-benar merasa bersalah dengan dia. Tapi semua ini bukan salahku semata karena ini terjadi akibat

noleh ke

ngan tersinggung." Bu

mua salahku, bukankah

meng

bersama dengan istrimu juga harta orang tuamu

ujar Alfan deng

selesai. Kamu belum ja

ir yang memang seharusnya dijalani. Ia akan mencoba menerima semuanya dengan la

Ini masih dalam suasana duka. Aku akan mengat

ku duka di saat aku baru saja mencapai bahagia. Lalu k

kan napas pelan

nyalah wanita yang kamu nikahi karena sebuah tujuan." Bulan menyela lagi

raya menghapus air mata

ena ia tak tega melihat Bulan yang te

n. Kita sudah berjanji akan memulainya dari awal. Ki

berdampingan dengan membagi suami? Kamu tetap menjadi lelaki yang

isa adil dengan m

Contin

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka