Istri Di Atas Kertas
i dua. Mereka akan langsung perg
ruang tamu. Beberapa koper besar suda
Tari dan Papi Jacob
, Nak." Mami Tari meng
atan dan berhentilah b
Tari dengan seny
kalian." Bulan berbicara d
putriku, Nak. Cintai dan sayang
i pekerjaan dibandingkan a
berusaha membah
linya kamu sudah menggo
u bukan lagi bebas melakukan apa pun semaumu. Kamu harus meminta
, Ma
melepas kepergiannya dengan
Diikuti mobil lain yang membawa beberapa koper besar keperluan Bulan. Tentu sa
an memilih menyadarkan kep
tanya Alfan mem
Mas. Aku cuma se
tanya Al
ak,
rhenti di sebuah rumah mewah yang ti
Alfan menyentuh bahu Bulan dengan pe
anggilnya
embuka mata dan
ap Alfan yang mengerti
an," ujar Bulan d
meng
mengeluarkan koper-koper dari dalam mobil. Setelah selesai Alfan
Bulan masuk k
antar k
kuti langkah Alfan yang te
r menunjukkan bahwa ada orang di sekitar ma
gumi desain
lantai dua yaitu kamar tamu dan kamar utama. Sedang
kl
dan seketika l
Biar besok bibi yang memban
mengan
g naik ke atas ranjang. Ia tak l
uh yang lelah membuat tak butuh waktu lama b
*
belum tidur, ini s
iran kamu. Kayaknya aku merasa ad
saja. Tidur Ra, ini
angen,
Oh ya bagaimana
sama,
asti sembuh. Kamu yang saba
h Mas. Aku m
h mencint
ur. Mas Alfan jaga ke
d night,
an Zahra, istrinya. Setelah itu ia memilih mereba
bahwa Bulan mendengar den
dan kecewa yang mendalam. Itu manu
ulutnya agar tak m
i, batin Bulan dengan air
ya. Ia tidak menyangka bahwa rasanya akan semenyedihkan ini. Mampukah ia
Alfan, bergegas mencuci muka dan sikat gigi. Setela
menyapa bibi asi
i, N
a yang bisa aku ba
on duduk saja." Bibi
lantai atas. Marni lagi pergi ke pas
meng
. Bibi cuma masak dan bertugas di dapur. Lainnya dip
uk. Semalam mereka mem
an ke ma
lagi olahraga, Non. Biasanya
ir dingin, Bulan memilih
kl
saja masuk ke kamar dan melihat Bulan d
basah hingga mencetak jelas
eh. "Dari m
ng kompleks,
mengan
s masuk ke kamar mandi tanpa
berjalan menuju lemari untu
i pilihan. Bulan menyiapkan pakaian tersebut
kl
n keluar dengan handuk yang han
a di atas ranjang. Kemudian ter
e kamar mandi untuk m
kasih,
telah memiliki istri lain, mungkin Bulan akan sangat bahagia. Tapi lagi dan lagi kenya
ternyata tidak semudah bayangan. Butuh
Tok!
n Alfan, sarap
" Alfan bal
aling mena
Mbak
meng
sekarang?"
sahut
lan yang bisa dilakukan sepasang pengantin baru tersebut. Mereka berdua
a melayani suaminya dengan baik walaupun
Alfan dengan senyum ti
k. Bulan pura-pura tidak peduli, namun sekilas matanya melir
panggil A
pa Mas Alfan tegang
ursi. "Aku harus ke Bandung.
e
mema
uju kamarnya tanpa mempedul
h rapi. Kemeja panjang yang dilipat sampai se
hati-hati di rumah. Maaf haru
di jalan, M
akan mendengarnya karena lelaki i
ran bening itu me
s terbiasa, Bulan. Karena suami
makannya menguap begitu saja ketika meliha
amar. Beberapa kali Mbak Marni dan Mbak Yuli datang unt
tanda pesan masuk dari Mama Silvi ya
iris dan mencibir
pa jam menikah, suamimu mengatakan kejujuran yang menyakitkan, dan kin
Contin