icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Di Atas Kertas

Bab 5 Mulai curiga

Jumlah Kata:943    |    Dirilis Pada: 29/01/2022

nya menyahut kertas gambar yang tadi dipakai untuk menuangkan ide menggambarnya

i ini? Tuhan, kenapa takdir yang kau berikan harus serumit ini?

sang pemberi kehidupan. Percuma saja mengeluh dan meratapi nasib, sekuat apa pun kita melaw

asih terlihat jelas jejak air mata

ahkan tubuhnya berharap semuanya akan b

unggu waktu dan sem

yang menenangkan. Ia hanya tidur beberapa jam saja karena bin

apas panjang dan menghe

rpikir

i setrika sambil memutar otak mencari

Alasan masuk akal dan yang pasti kedua orang tua

yang terdengar masuk akal dan jelas orang tuanya

keraguan. Namun pada akhirnya ia menekan ponsel

Apa kab

bagaimana? Jadi k

da yang mau a

Sepertinya kok

Alfan tidak bisa kesana soalnya kami m

n Mama Silvi meng

ergi ke mana?

gu. Mama dan papa tidak masalah bukan

ak. Kami tidak keberatan sama sekali. Kalian m

i mau pergi ke Bali saja. Sore nanti k

sana. Jangan lupa buatka

anpa beban itu membuatnya juga ikut tertawa pelan. Tapi dalam hati i

h kalian di sana. Hati-hati

sama papa. Sekali lagi

bernapas dengan lega. Untung saja mertuanya pe

Alfan. Dua kali panggilan namun tidak

li ini akan tersambung. Dan benar saj

al

aku cuma mau pamit kalau sore nanti aku akan

a keperluan apa kamu k

Alfan membuat Bulan me

ntuk honeymoon. Jadi aku akan pergi ke sana untuk menghindari

an. Daripada kamu ke Bali sendirian le

s datang ke sana dan bertem

aku sekalian mau liburan. Nanti kalau

pi

mau menyampaikan itu. Te

an dan langsung mematikannya begitu ia s

*

ng empunya sedang mandi. Kebetulan ada Zahra yang saat itu sedang mera

ang tertera di laya

terlalu mengenal sahabat ataupun rekan kerja Alfan. Statusnya yang

kl

uk ke dalam kamar dengan handuk y

bunyi," ujar Zahra pada A

lnya dan melihat beberapa pang

di luar ya, Ra." Tidak biasanya Alfan

r dari kamar sambil menebak siapa g

onselnya kembali berdering. Secepat kilat ia

ka Bulan mematikan panggilan sep

at bersalah dengan Bulan karena dirinya

a dirinya berada di Bandung. Ia kembali mengetikkan sesuatu di pons

ya dibalas. Langkahnya membawanya menuju sofa dan l

rigaan. Pasalnya selama ini jika menerima panggilan Alfan tak p

aku tanya?" Zahr

noleh ke arah Zahra yan

en Bulan i

e

Contin

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka