Istri Di Atas Kertas
berganti dan waktu terus berputar men
antara Alfan dan Bulan. Hubungan sepasang suami-istri itu
a komunikasi yang baik di antara keduanya. Bulan dan Alfan sama-sama memiliki sikap
perdebatan. Alfan yang seharusnya hanya meminta maaf pada Bulan ter
l. Asisten rumah tangga yang bekerja di rumah ini bahkan sampai tidak habis pikir dengan pasangan pengantin baru ini. Namun me
dengan kesibukannya yang akan diangkat menjadi CEO sedangkan Bulan teng
n masing-masing hingga melupakan bahwa kehidup
waris Herlambang Group dan seluruh asetnya. Dan setelah itu entah
arusnya cocok untuk menghabiskan waktu bersama. Al
aku katakan?" ujar Alfa
ucap Bula
ksudnya, Alfan menghe
Maafkan aku," ujar Alfan dengan sungguh-sungguh. "Aku tidak ingin hubungan kita semakin memburuk seperti ini, B
dengan baik namun m
sempatan pada pernikahan ini. Maka ay
ika kamu masih menutupi kebohongan dengan banyak ke
dap ke arah Alfan yang juga tengah menatapnya. Kekua
tak mendengar pengakuan Alfan. "Aku telah menceritakannya pada
ntuk pindah. Wanita itu telah menetap di Jakarta beberapa minggu yang lalu bersama dengan kedua
ntang kejujuran yang diutarakan Alfan. Namun lelaki itu membuktikan deng
ka adalah suami-istri. Hatinya hancur, perasaannya tidak karuan, tub
ara isak tangis itu mempert
ka mendengar alasan yang diutarakan Alfan adalah dirinya dan keluarganya, rasa bersa
li Alfan mengatakan kejujuran kepada Bulan. Tangisan menyayat
Bulan setengah
ia ingin bertemu denganmu." Alfan tidak men
yang dikatakan Alfan. Berte
iat menyuruhku meninggal
h. Zahra itu wanita baik, dia hanya ingin be
nyum miris.
ling mengenal. Lebih baik seperti ini karena kita memang seharusnya harus menjaga hati masing-masing. Kedekatan hanya aka
l-hal yang tidak terjadi. Memang seharusnya kalian bertemu. Kalian be
nya padaku." Ia malas jika harus mendebat sesuatu yang tidak penting menurutnya. Seharusnya Alfan memiliki
ahra?" Memang kamu tidak mem
ngin menemuinya di luar. Jika ada hal yang ingin dibi
gkan Bulan ia memejamkan matanya sambil mengatur napasnya yang memburu. Percuma saja ia mengutarakan ap
ulan wajahnya di cermin. Ia tersenyum
ahnya agar terlihat lebih segar. Kantung mata dan wajah
adapan mereka berdua. Oleh sebab itu i
onable walaupun dengan pakaian yang sederhana sementara Zahra, wanita itu hanyalah sosok sederhana nya
ita yang berbeda. Baik dari segi sik
nnya pintu kamarnya terbuka dan muncul s
awah," ucap Alfan yang tadinya p
turun duluan saja. Sebentar lagi aku
r meninggalkan Bulan yang masih mengatur seg
l be okay. Calm
engan kaki gemetar menuju ke ruang tamu. Mencoba bersikap bia
ah tengah menenangkan dan memberinya kekuatan. Belum apa-apa hatinya sudah diremas m
ah dan langsung mengulurkan tangannya ke arah wa
tangannya. "Zahra, Mbak." Suaranya t
nggal. Ia menatap suami dan wanita yang bernama Zahra itu den
membuka suaranya. Mereka semua seolah berada di dunianya masing-masing. Dan daheman d
ah istriku. Maafkan aku yang telah menyakiti kalian berdua dengan apa yang telah aku lakukan. Aku tahu apa yang aku lakukan adalah kesa
ngis dari Zahra. Wanita itu menutupi wajahnya dengan ke
memiliki pilihan lain." Alfan
ini Mas Alfa
akan ada yang berubah.
Bulan yang menyaksikan itu matanya memanas kemudian mengalihkan waj
tidak memikirkan perasaan kita yang sama-sama wanita?"
memiliki niat untuk itu. Seharusnya kamu tanya pada suami tercintamu yang telah menarikku dalam permasalahan dan rumi
disalahkan begitu saja
n yang dilontarkan Alfan. Alfan sudah menjelaskan semuanya ba
n Alfan dan kini menatap Bulan de
g ketiga di antara kami, kenapa tidak memilih mundur saja
buru menahan luapan e
arus menjadi duri dalam hubungan kami. Apa Mbak tidak berpikir bahwa apa yang Mbak lakukan sama dengan merebut suami orang. B
ak
Contin