icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

TAK MAU DIMADU

Bab 10 Firasat.

Jumlah Kata:1428    |    Dirilis Pada: 20/01/2022

ya," ucap suamiku sambil menente

dari arah dapur. Sehabis memb

depannya. Aku menghindar saat tangannya terulur menuju kening.

taku mengusap lengannya. Sebenarnya tak tega melihat wajahnya menegang sekaligus bingung setelah aku

h penyebab wajah ini berubah pucat dengan kepala serasa berat. Penjelasan

angankan bergandengan tangan, berkirim pesan dengan rekan wanita sekantornya pun tidak pernah. Setid

terlalu dibutakan kecemburuan? Kurasa itu suatu kewajaran. Tipe wanita pencemburu sepertiku

senyum kecut mendengar penuturannya barusan. Nggak tega? Yang benar aja! T

at, nanti telat." Aku mendoron

ung kabari ya," pintanya. Aku hanya mengangguk sam

uga mengecup tanganm

ak saat Mas Ilham

," katanya sambil tersenyum lebar. "bilang aja mas

nya. Lagi-lagi konsentrasiku terbagi. "Udah,

arna biru langit berbalut jaket bomber hitam itu menuju motornya ya

angan suamiku, menatap punggungnya hin

*

a melakukan aktifitas seperti biasa. Aku menoleh pada sisi ranjang satunya, tempat

rasanya enggan melayani. Bahkan, tangannya yang melingkari pinggang kusingkir

Alasan kemarin terlalu absurd. Apalagi badan aduhai wanita itu mir

lalu menghembuskan nafas berat. Dada ini ter

gambil bungkusan plastik warna hitam yang sudah penuh terisi

am bak sampah yang sudah disediakan pihak

angkap Bu Minto keluar pagar rumahnya, memba

tidak bertegur sapa dengannya. Terakhir kali saat aku

baya itu sedang mengh

, yang berhenti tepat depan rumah. Atau sengaja janjian membeli jajan di ujung komplek pin

aneh, gugup dan salah tingkah. Duh Gusti, masalah sama suami saja belum kelar, mal

ku duduk di bangku teras depan rumah, berniat menunggu Bu Minto se

lku saat beliau me

. Tadi saja beliau sempat ketawa-ketiwi sama Bu RT yang kebetulan berjumpa saat membuang sampah. Akan tetap

ebetulan sekali pagar rumahnya nggak dikunci. Maaf ya, Bu, aku t

eberapa kali pintu rumahnya, tapi tak

Ina Bu." M

unya." Suaraku mulai bergetar, pikiranku benar-ben

menerima kehadiranku. Tak berselang l

Aku menurut, tapi ada yang aneh, kenapa netra te

baya itu memperhatikan sekelilingnya lagi, lalu menutup pintu dan menguncinya. Gorden

a aku tonton? Dimana pemeran pembantu akan memberika

saya?" tanyaku langsung setelah d

ng." Kegugupan ke

umpah dari peraduannya. Biarlah, Bu minto berpikir aku orang yang cengeng atau apapun i

a ingin didengar dengan sega

masalahan awal yang menimpa rumah tanggaku kepada beliau. Se

nya amanah dan bisa menyimpan rahasia, tak pernah sekalipun aku mende

ya ...." ucapnya m

a apa yang Ibu tahu," c

u mencoba menjaga jarak sama kamu. Ibu takut tak bisa mengontrol mulut, mal

Bu?" Keningku

mau terlalu ikut campur." Beliau membuan

nya, aku tak mau dapat info setengah-set

ng, ibu dan bapak lihat suamimu di depan ujun

tempat yang beliau maksud, kare

ntung kalimat. Lalu mena

emas tangan yang salin

seorang wanita turun dari mobil yang sama, dan saat mereka b

an diri untuk nggak ngomong dulu, takut terlalu ikut campu

yambar di samping telinga, berdengung dan sakit sekali. Luk

ah kuingat-ingat memang sejak malam itu Ma

ingin terpuruk lebih la

alah paham aja." Bu minto mencoba menenangkan k

s kejujurannya. Assalamualaikum." Dengan

a rumahku dari pandangan. Ya Allah kuatkan lah aku, tak in

i lalu memeluknya erat. Pikiran negatif tentang hubungan Mas Ilham dengan wanita itu, teru

mas. Tangisku pecah tak bisa diben

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mimpi atau firasat 2 Bab 2 Istriku3 Bab 3 Pergi dinas4 Bab 4 Kepulangan dinanti5 Bab 5 Romantisme6 Bab 6 Aku juga merasa berat. 7 Bab 7 Siapa dia, Mas 8 Bab 8 Terbiasa. 9 Bab 9 Penjelasan. 10 Bab 10 Firasat. 11 Bab 11 Mas Ilham suamiku. 12 Bab 12 Mas Ilham suamiku (2)13 Bab 13 Curiga14 Bab 14 Merasa bersalah. 15 Bab 15 Lakukan sesukamu.16 Bab 16 Siapa Aldo 17 Bab 17 Semakin runyam.18 Bab 18 Keluarga bahagia. 19 Bab 19 Malam terberat. 20 Bab 20 Garis dua 21 Bab 21 Maaf.22 Bab 22 Kembali mual. 23 Bab 23 Aktual garis dua.24 Bab 24 Dia datang.25 Bab 25 Bukan nasab. 26 Bab 26 Dasar pengganggu!27 Bab 27 Pengganggu (2)28 Bab 28 Cemburu.29 Bab 29 Seperti pengantin baru. 30 Bab 30 Kabar bahagia.31 Bab 31 Jangan sampai ramai. 32 Bab 32 Gelagat aneh Monita. 33 Bab 33 Gelagat aneh Monita 234 Bab 34 Gelagat aneh Monita 335 Bab 35 Gelagat aneh Monita 436 Bab 36 Murka Bunda37 Bab 37 Tak habis pikir38 Bab 38 Kehilangan39 Bab 39 POV Monita40 Bab 40 Monita pemenangnya41 Bab 41 Ketidakberdayaan Ilham42 Bab 42 Ketidakberdayaan Ilham (2)43 Bab 43 Sulit menahan marah44 Bab 44 Aku curiga45 Bab 45 Kesepakatan46 Bab 46 Dokter Adi47 Bab 47 Ternyata ....48 Bab 48 Dokter Adi (2)49 Bab 49 Kakak madu 50 Bab 50 Keceplosan51 Bab 51 Hati tak sekuat baja52 Bab 52 Akulah pemenangnya! 53 Bab 53 Perselisihan dua istri54 Bab 54 Hati belum bisa55 Bab 55 Berkemas56 Bab 56 Harus selalu lapor57 Bab 57 Tidak tidur bersama58 Bab 58 Perselisihan dua istri (2)59 Bab 59 Belum bisa memaafkan60 Bab 60 Ojan, pria di masa lalu61 Bab 61 Pria di masa lalu (2)62 Bab 62 Pria di masa lalu (3)63 Bab 63 Salah paham64 Bab 64 Menunaikan kewajiban65 Bab 65 Aksi nekad Monita66 Bab 66 Jerit Ilham67 Bab 67 Jerit Ilham (2)68 Bab 68 Akhir perjalanan69 Bab 69 Akhir perjalanan (2)70 Bab 70 Extra part71 Bab 71 Extra part (2)72 Bab 72 Extra part (3)73 Bab 73 Extra part (4)74 Bab 74 Rani (Season 2)75 Bab 75 Rani (2)76 Bab 76 Pesona Mas Adi77 Bab 77 Pesona Mas Adi (2)78 Bab 78 Kopi susu79 Bab 79 Ada apa denganku 80 Bab 80 Pria belum move on81 Bab 81 Pria belum move on (2)82 Bab 82 Pria belum move on (3)83 Bab 83 Tidak Sudi!84 Bab 84 Minggu depan85 Bab 85 Cerita tiga tahun silam86 Bab 86 Cerita tiga tahun silam (2)87 Bab 87 Sepasang pengantin baru88 Bab 88 Rumah baru89 Bab 89 Malam pertama, tapi bukan yang 90 Bab 90 Bertemu lagi91 Bab 91 Sentuhan penuh cinta92 Bab 92 Dari hati ke hati93 Bab 93 Suara hati Ilham94 Bab 94 Tamu yang berisik95 Bab 95 Pesan mengejutkan96 Bab 96 Rahasia Adi97 Bab 97 Akhir yang bahagia