icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

TAK MAU DIMADU

Bab 7 Siapa dia, Mas

Jumlah Kata:1219    |    Dirilis Pada: 20/01/2022

untuk datang ke kantor Mas Ilham, mengantarkan be

dengan jilbab yang menutup dada berwarna senada. Hiasan rempel di bagian

an siang untukmu. Menunya spesial kesukaanmu," katak

lihat istrinya datang dengan rantang bekal makanan, membuat

berpendar. Langsung saja aku meraihnya, lalu membaca pes

ya sudah

duduk. Langkah lebar membawaku ke luar rumah, t

ya samping badan motor matik

ku mengangguk s

et hijau menyodorkan helm padaku.

ya, Pak," kataku setelah me

lalu suara operator yang terdengar. Katanya, nomor yang dituju sedang tak aktif

ng membawa makan siang untukmu!' Batinku meradang. Ras

di majukan? Itu lebih tidak masuk akal. Pertanyaan demi pertanyaan negatif selalu ber

a sadar motor yang membaw

alut karena Mas Ilham tak kunjung bisa d

ma kasih," kataku menyodorkan beberapa lemba

k itu pun pergi, meninggalkanku

atau mengenalku. Benar saja, tak berselang lama waj

erja Mas Ilham. Tanganku melambai saa

aya membalas lambaian tanganku,

a menyodorkan tangan ka

. Bukannya mau sok suci, menolak tangan yang hendak bersalaman

rdehem, mengurai kecanggungan. "nyari Ilham ya, Na?"

ggak aktif, apa masih meeting y

agi. Tapi, memang dari sehabis meeting aku belum ketemu lagi sama Ilham. Mejanya kosong. Entah pe

asih, maaf mengganggu," kataku s

santai

k badan, tapi Mas

ngg

apa?" Keningku

triku nanyain kamu terus, loh, katanya udah lama ngg

ng dengan Mba Indri, hanya lewat pesan WhatsApp, itu

nyaku balik. Mas Ilham Memnag sudah

ng begitu konsepnya. Family gathering gitu. Pertemuannya hanya sebentar, bahas vis

erat kekeluargaan bersama-sama karyawan lain bes

nas diperbolehkan membawa keluarga. Memang aku menolak ajakan Mas Ilham waktu itu, k

g jawaban apa yang bisa kuk

marin, kata Ilham kamu sa

a, tapi kujadikan alasan untuk meno

at sakit perut, tapi sekar

tu itu, takut aku akan memaksa diri. Jelas saja, istri yang tidak menyia

a tidak adil buat Mas Ilham kalau aku terus terusan be

u saja keluar dari mobil yang terparkir di halaman gedung. Netraku memicing, pria itu meman

berteriak memanggil nama suamiku. "ini, dicar

Suaraku tersekat di tenggor

erteriak membuat lelaki i

saat melihat wanita yang bersama suamiku. Sekilas, wanita dengan keme

berkata-kata. Kala tangan wanita tinggi se

n sama terkejutnya denganku saat

begitu dekat di sa

." Mas Andi terbata, tersenyum canggung ke arahku. Tanpa menu

raku menangkap Mas Ilham menepis paksa tangan wanita itu dari d

ihat kesal. Selanjutkan wanita berbadan aduhai itu menghentak kaki kanannya ke lantai, lalu ber

lalu memeluk erat, erat sekali sampai da

acam-macam, tapi yang aku lihat barusan sangatlah menyakitkan. Tidak pe

arna kesukaan lelakiku. Menekannya dalam-dalam, agar t

alah. Percayamu kekuatanku, Dek. Aku tidak ada hubungan apa-ap

ingin menghilangkan

ak

mburan di jalan. Untuk apa mempertahankan, lagi pula aku dan Ma

a-apa dengannya, tetapi hatiku tidak berkata demikian

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mimpi atau firasat 2 Bab 2 Istriku3 Bab 3 Pergi dinas4 Bab 4 Kepulangan dinanti5 Bab 5 Romantisme6 Bab 6 Aku juga merasa berat. 7 Bab 7 Siapa dia, Mas 8 Bab 8 Terbiasa. 9 Bab 9 Penjelasan. 10 Bab 10 Firasat. 11 Bab 11 Mas Ilham suamiku. 12 Bab 12 Mas Ilham suamiku (2)13 Bab 13 Curiga14 Bab 14 Merasa bersalah. 15 Bab 15 Lakukan sesukamu.16 Bab 16 Siapa Aldo 17 Bab 17 Semakin runyam.18 Bab 18 Keluarga bahagia. 19 Bab 19 Malam terberat. 20 Bab 20 Garis dua 21 Bab 21 Maaf.22 Bab 22 Kembali mual. 23 Bab 23 Aktual garis dua.24 Bab 24 Dia datang.25 Bab 25 Bukan nasab. 26 Bab 26 Dasar pengganggu!27 Bab 27 Pengganggu (2)28 Bab 28 Cemburu.29 Bab 29 Seperti pengantin baru. 30 Bab 30 Kabar bahagia.31 Bab 31 Jangan sampai ramai. 32 Bab 32 Gelagat aneh Monita. 33 Bab 33 Gelagat aneh Monita 234 Bab 34 Gelagat aneh Monita 335 Bab 35 Gelagat aneh Monita 436 Bab 36 Murka Bunda37 Bab 37 Tak habis pikir38 Bab 38 Kehilangan39 Bab 39 POV Monita40 Bab 40 Monita pemenangnya41 Bab 41 Ketidakberdayaan Ilham42 Bab 42 Ketidakberdayaan Ilham (2)43 Bab 43 Sulit menahan marah44 Bab 44 Aku curiga45 Bab 45 Kesepakatan46 Bab 46 Dokter Adi47 Bab 47 Ternyata ....48 Bab 48 Dokter Adi (2)49 Bab 49 Kakak madu 50 Bab 50 Keceplosan51 Bab 51 Hati tak sekuat baja52 Bab 52 Akulah pemenangnya! 53 Bab 53 Perselisihan dua istri54 Bab 54 Hati belum bisa55 Bab 55 Berkemas56 Bab 56 Harus selalu lapor57 Bab 57 Tidak tidur bersama58 Bab 58 Perselisihan dua istri (2)59 Bab 59 Belum bisa memaafkan60 Bab 60 Ojan, pria di masa lalu61 Bab 61 Pria di masa lalu (2)62 Bab 62 Pria di masa lalu (3)63 Bab 63 Salah paham64 Bab 64 Menunaikan kewajiban65 Bab 65 Aksi nekad Monita66 Bab 66 Jerit Ilham67 Bab 67 Jerit Ilham (2)68 Bab 68 Akhir perjalanan69 Bab 69 Akhir perjalanan (2)70 Bab 70 Extra part71 Bab 71 Extra part (2)72 Bab 72 Extra part (3)73 Bab 73 Extra part (4)74 Bab 74 Rani (Season 2)75 Bab 75 Rani (2)76 Bab 76 Pesona Mas Adi77 Bab 77 Pesona Mas Adi (2)78 Bab 78 Kopi susu79 Bab 79 Ada apa denganku 80 Bab 80 Pria belum move on81 Bab 81 Pria belum move on (2)82 Bab 82 Pria belum move on (3)83 Bab 83 Tidak Sudi!84 Bab 84 Minggu depan85 Bab 85 Cerita tiga tahun silam86 Bab 86 Cerita tiga tahun silam (2)87 Bab 87 Sepasang pengantin baru88 Bab 88 Rumah baru89 Bab 89 Malam pertama, tapi bukan yang 90 Bab 90 Bertemu lagi91 Bab 91 Sentuhan penuh cinta92 Bab 92 Dari hati ke hati93 Bab 93 Suara hati Ilham94 Bab 94 Tamu yang berisik95 Bab 95 Pesan mengejutkan96 Bab 96 Rahasia Adi97 Bab 97 Akhir yang bahagia