TAK MAU DIMADU
Bagaimana bisa, Bu Retno yang menjabat sebagai atasanku bertindak se-berani ini? Tanp
hnya. Tidak terlihat keragu-raguan di wajah bulat itu, y
tidak akan
anya. Nggak usah pakai kode, aku sudah
lu lah nggak bawa pasangan sendirian. Kayak nggak laku aja." Netranya mengerling, sambil menunduk malu-
at lebih muda dari usia aslinya. Badan berisinya terlihat kencang, nampaknya beliau rajin berolahraga guna menj
jadi membayangkan wanita la
n masalah pribadinya padaku? Ini benar-benar di luar konteks atasan dan ba
jah, lalu beranjak dari kursinya. Melangkah keluar denga
u saja. Bukankah ini termasuk menyalah gunakan jabatan? Semena-me
*
tai aku memasuki rumah setelah beberapa ka
istriku yang sedang reba
" Aku duduk di sisi kosong sebelah wanit
i pertama, Mas," katanya sambil meremas perut, kemudian merubah posisi menja
nyelimuti melihat wajah wanitak
a enakan, kok." Dia tersenyum tipis. Bibir seputih kertas
akit ini? Alangkah baiknya aku sebagai kaum Adam selalu mengerti, dan
k," selorohku, berharap mampu men
i puasa aja!" Bibirnya mencebik, mengg
m, lalu menc
yandarkan kepala pada ujung sandaran sofa. Helaan napas
u gusar, dan terus kepikiran. Ingin rasanya melampiaskannya semalaman bersama I
*
dengan rekan-rekan satu divisi," ucapku setelah me
ta tiga puluh tahun sebe
ntuk masalah manja kala merajuk dia ahlinya. Sulit sekali dikendalikan. Padahal usia kita sama, teta
ratnya wajah itu. Langsung saja kutarik dia masuk ke dalam dek
ah sana sudah pasti kulakukan lebi
permintaan tak masuk akal dari atasan. Hak
at datang bulan membuatku tak nyaman. Apalagi sampai m
Mas," lanjutnya mem
enginap." Beliau adalah
a lagi di rumah pasti lebih penting nemenin
t kamu," bujukku, lalu mengecup keningnya cukup lama, berharap r
Bu RT. Mereka kalau masak lebih, sering dib
bahas bolu kesukaannya itu. Syukurlah, d
perbuatan Bu Retno siang tadi kepada istri. Namun, aku takut membuatnya kepikiran. Dan,
. Bukan hanya aku, Anton pun tak jarang mendapatkan kedipan mata menggo
*
begitu cepat, waktuny
di," teriakku dari ruang tamu. Seketika, wanita dengan j
ulkan kerah kaos polo yang kukenakan. Wajahn
usah pergi aja, ya." Aku mengusap punca
perasaanku menda
sih pucat, Dek." Tanganku tur
an juga penting untukmu, Mas." Diraihnya tanganku dan
guh, berat meninggalkan dia seorang diri. Akan tetapi, dinas ini pun
ataan. Membuat hatiku tak tenang dan gelisah. Semoga Allah
*
ton tengah melihat sekeliling. Sekarang kami s
benar-benar mengagumkan panorama ini. Tanpa sadar aku mengabaikan pertanyaan da
ng Bu Retno?" tanya An
s, aku sam
ku, ditambah Anton dan istrinya juga ikutan, Ilham juga satu mobil dengan kita
inya dia tahu, aku menyesal tak membawa istri turut serta.
ini kesempatan yang tak boleh dilewatkan? Akan teta
dadak heboh, mengarahkan telunjuknya ke arah dua wanita yan
ya Anton, membuatku tertarik siapa gerangan wanita itu. Aku menajamka
setelah sampai di tempat kami. "kenalkan, ini Monita, keponaka
ta mulai senin depan, sebagai
seperti tak asing buatku? Siapa dia seb
rekan yang datang. Sekarang, tiba gilira
ya? pasti lupa ya sama ak
. Ini menjelaskan memang kam
an Mas Anton di SMA dulu," katany
h disukai Anton sewaktu SMA? Bukan hanya Anton, aku pun memiliki masa
hanya itu, wanita itu ju
cantik. Dan, masa lalu bersamanya dulu tiba-tiba