icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

TAK MAU DIMADU

Bab 3 Pergi dinas

Jumlah Kata:1406    |    Dirilis Pada: 19/01/2022

Bagaimana bisa, Bu Retno yang menjabat sebagai atasanku bertindak se-berani ini? Tanp

hnya. Tidak terlihat keragu-raguan di wajah bulat itu, y

tidak akan

anya. Nggak usah pakai kode, aku sudah

lu lah nggak bawa pasangan sendirian. Kayak nggak laku aja." Netranya mengerling, sambil menunduk malu-

at lebih muda dari usia aslinya. Badan berisinya terlihat kencang, nampaknya beliau rajin berolahraga guna menj

jadi membayangkan wanita la

n masalah pribadinya padaku? Ini benar-benar di luar konteks atasan dan ba

jah, lalu beranjak dari kursinya. Melangkah keluar denga

u saja. Bukankah ini termasuk menyalah gunakan jabatan? Semena-me

*

tai aku memasuki rumah setelah beberapa ka

istriku yang sedang reba

" Aku duduk di sisi kosong sebelah wanit

i pertama, Mas," katanya sambil meremas perut, kemudian merubah posisi menja

nyelimuti melihat wajah wanitak

a enakan, kok." Dia tersenyum tipis. Bibir seputih kertas

akit ini? Alangkah baiknya aku sebagai kaum Adam selalu mengerti, dan

k," selorohku, berharap mampu men

i puasa aja!" Bibirnya mencebik, mengg

m, lalu menc

yandarkan kepala pada ujung sandaran sofa. Helaan napas

u gusar, dan terus kepikiran. Ingin rasanya melampiaskannya semalaman bersama I

*

dengan rekan-rekan satu divisi," ucapku setelah me

ta tiga puluh tahun sebe

ntuk masalah manja kala merajuk dia ahlinya. Sulit sekali dikendalikan. Padahal usia kita sama, teta

ratnya wajah itu. Langsung saja kutarik dia masuk ke dalam dek

ah sana sudah pasti kulakukan lebi

permintaan tak masuk akal dari atasan. Hak

at datang bulan membuatku tak nyaman. Apalagi sampai m

Mas," lanjutnya mem

enginap." Beliau adalah

a lagi di rumah pasti lebih penting nemenin

t kamu," bujukku, lalu mengecup keningnya cukup lama, berharap r

Bu RT. Mereka kalau masak lebih, sering dib

bahas bolu kesukaannya itu. Syukurlah, d

perbuatan Bu Retno siang tadi kepada istri. Namun, aku takut membuatnya kepikiran. Dan,

. Bukan hanya aku, Anton pun tak jarang mendapatkan kedipan mata menggo

*

begitu cepat, waktuny

di," teriakku dari ruang tamu. Seketika, wanita dengan j

ulkan kerah kaos polo yang kukenakan. Wajahn

usah pergi aja, ya." Aku mengusap punca

perasaanku menda

sih pucat, Dek." Tanganku tur

an juga penting untukmu, Mas." Diraihnya tanganku dan

guh, berat meninggalkan dia seorang diri. Akan tetapi, dinas ini pun

ataan. Membuat hatiku tak tenang dan gelisah. Semoga Allah

*

ton tengah melihat sekeliling. Sekarang kami s

benar-benar mengagumkan panorama ini. Tanpa sadar aku mengabaikan pertanyaan da

ng Bu Retno?" tanya An

s, aku sam

ku, ditambah Anton dan istrinya juga ikutan, Ilham juga satu mobil dengan kita

inya dia tahu, aku menyesal tak membawa istri turut serta.

ini kesempatan yang tak boleh dilewatkan? Akan teta

dadak heboh, mengarahkan telunjuknya ke arah dua wanita yan

ya Anton, membuatku tertarik siapa gerangan wanita itu. Aku menajamka

setelah sampai di tempat kami. "kenalkan, ini Monita, keponaka

ta mulai senin depan, sebagai

seperti tak asing buatku? Siapa dia seb

rekan yang datang. Sekarang, tiba gilira

ya? pasti lupa ya sama ak

. Ini menjelaskan memang kam

an Mas Anton di SMA dulu," katany

h disukai Anton sewaktu SMA? Bukan hanya Anton, aku pun memiliki masa

hanya itu, wanita itu ju

cantik. Dan, masa lalu bersamanya dulu tiba-tiba

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mimpi atau firasat 2 Bab 2 Istriku3 Bab 3 Pergi dinas4 Bab 4 Kepulangan dinanti5 Bab 5 Romantisme6 Bab 6 Aku juga merasa berat. 7 Bab 7 Siapa dia, Mas 8 Bab 8 Terbiasa. 9 Bab 9 Penjelasan. 10 Bab 10 Firasat. 11 Bab 11 Mas Ilham suamiku. 12 Bab 12 Mas Ilham suamiku (2)13 Bab 13 Curiga14 Bab 14 Merasa bersalah. 15 Bab 15 Lakukan sesukamu.16 Bab 16 Siapa Aldo 17 Bab 17 Semakin runyam.18 Bab 18 Keluarga bahagia. 19 Bab 19 Malam terberat. 20 Bab 20 Garis dua 21 Bab 21 Maaf.22 Bab 22 Kembali mual. 23 Bab 23 Aktual garis dua.24 Bab 24 Dia datang.25 Bab 25 Bukan nasab. 26 Bab 26 Dasar pengganggu!27 Bab 27 Pengganggu (2)28 Bab 28 Cemburu.29 Bab 29 Seperti pengantin baru. 30 Bab 30 Kabar bahagia.31 Bab 31 Jangan sampai ramai. 32 Bab 32 Gelagat aneh Monita. 33 Bab 33 Gelagat aneh Monita 234 Bab 34 Gelagat aneh Monita 335 Bab 35 Gelagat aneh Monita 436 Bab 36 Murka Bunda37 Bab 37 Tak habis pikir38 Bab 38 Kehilangan39 Bab 39 POV Monita40 Bab 40 Monita pemenangnya41 Bab 41 Ketidakberdayaan Ilham42 Bab 42 Ketidakberdayaan Ilham (2)43 Bab 43 Sulit menahan marah44 Bab 44 Aku curiga45 Bab 45 Kesepakatan46 Bab 46 Dokter Adi47 Bab 47 Ternyata ....48 Bab 48 Dokter Adi (2)49 Bab 49 Kakak madu 50 Bab 50 Keceplosan51 Bab 51 Hati tak sekuat baja52 Bab 52 Akulah pemenangnya! 53 Bab 53 Perselisihan dua istri54 Bab 54 Hati belum bisa55 Bab 55 Berkemas56 Bab 56 Harus selalu lapor57 Bab 57 Tidak tidur bersama58 Bab 58 Perselisihan dua istri (2)59 Bab 59 Belum bisa memaafkan60 Bab 60 Ojan, pria di masa lalu61 Bab 61 Pria di masa lalu (2)62 Bab 62 Pria di masa lalu (3)63 Bab 63 Salah paham64 Bab 64 Menunaikan kewajiban65 Bab 65 Aksi nekad Monita66 Bab 66 Jerit Ilham67 Bab 67 Jerit Ilham (2)68 Bab 68 Akhir perjalanan69 Bab 69 Akhir perjalanan (2)70 Bab 70 Extra part71 Bab 71 Extra part (2)72 Bab 72 Extra part (3)73 Bab 73 Extra part (4)74 Bab 74 Rani (Season 2)75 Bab 75 Rani (2)76 Bab 76 Pesona Mas Adi77 Bab 77 Pesona Mas Adi (2)78 Bab 78 Kopi susu79 Bab 79 Ada apa denganku 80 Bab 80 Pria belum move on81 Bab 81 Pria belum move on (2)82 Bab 82 Pria belum move on (3)83 Bab 83 Tidak Sudi!84 Bab 84 Minggu depan85 Bab 85 Cerita tiga tahun silam86 Bab 86 Cerita tiga tahun silam (2)87 Bab 87 Sepasang pengantin baru88 Bab 88 Rumah baru89 Bab 89 Malam pertama, tapi bukan yang 90 Bab 90 Bertemu lagi91 Bab 91 Sentuhan penuh cinta92 Bab 92 Dari hati ke hati93 Bab 93 Suara hati Ilham94 Bab 94 Tamu yang berisik95 Bab 95 Pesan mengejutkan96 Bab 96 Rahasia Adi97 Bab 97 Akhir yang bahagia