icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

TAK MAU DIMADU

Bab 2 Istriku

Jumlah Kata:1153    |    Dirilis Pada: 19/01/2022

da gempa? Dan, kenapa wajah ini terasa basah? Apakah di l

menusuk-nusuk netra, perih dan terasa berat. Enggan rasanya membuka walau hanya sebentar saja. Kantuk mas

aku tak bisa mengabaikan panggilan dan percikan air di wa

- tengah menggoyang-goyangkan tubuhku dan membiarkan rambut basahnya sehabis kera

d ini kelakuannya? Tidak bisakah dia kering

terdengar, menggelitik untuk ikutan melengkungkan bibir lebar-lebar. Begit

na aku, jika sudah terlelap susah sekali untuk dibangunkan. Apalagi didukung ko

adanya. Malahan menikmatinya, ekspresinya saat menjahiliku sungguh menggemaskan. Sakit

a cinta yang kupersembahkan ak

Dek?" tanyaku

sudah beranjak dari sampingku, memakai mukena te

Seketika aku turun dari ranja

n sudah di dalam ruangan lembab ini,

kamu, Dek," pekikku d

*

usan kepikiran. Sepertinya tidak. Alhamdulillah, aku bersy

ak di dapur. Dia dengan daster khasnya yang kedodoran. Entah kenapa di

kedodoran seperti dia. Yang tak kumengerti, kenapa dia suka sekali memakainya padahal

mas libur kita ke pasar malam ujung komplek sana, nyari daster yan

kok yang kemarin," tolaknya

, tapi masih tersimpan rapi di lemari. Bahkan, gantunga

egini? Tenang saja, Mas, aku pakainya di dalam rumah aja, kok, kalau keluar aku ganti gamis. Aku juga tahu harus menja

hindar membuat hati mulai berdesir dan diliputi banyak tanya dalam benak. Bulu kuduk pu

ibir. Astaga, minta lebih ternyata. Aku kira ke

kerja." Aku mengedipkan sebelah

papun yang kamu inginkan, asal masih batas wajar dan mentaati norma yang ada, tahu

tu. Yang penting, saat di kamar bersamaku dia memakai baju kebangsaan istri yang nampak i

*

striku menenteng rantang dua susun mere

r aja ketinggalan, Dek

ketinggalan loh, Mas. Inga

ungkin karena mahal harganya. Bayangkan saja satu set ada yang harganya lima ra

i. Dia aktif mengikuti arisan bersama ibu-ibu satu komplek, katanya 'Itung-itung n

tar gas tipis-tipis motor matik yang baru k

ngebut, Mas," pesannya yang k

*

nganku bekerja. Senyuman yang membuatku merasa tak pernah nyaman bekerja. Dia, cukup genit dan gencar

liau hanya berma

u Retno, tiba-tiba saja sudah be

aja menunduk seketika mengangkat wajah. Wanita dengan kem

an belakang, dekat tempat parkir. Gara-gara rekan kerjaku mengajak makan bersama, jadilah kami melewati ru

ma manager itu? Akhir-akhir ini kaya sering man

memang sering memintaku datang ke ruangannya, tidak sepe

, aku keruangan Bu Retno dulu." Anton pun menyetujuinya, gegas pe

anggilku setelah mengetuk

sallam, mas

asuki ruangan yang entah mengapa

rik kursi di depan meja Bu

jang. Sedangkan aku, menunggu dengan

evisi kita ada d

manggut, mas

ata Bu Retno membuatku hampir tersedak ludah sendiri. Dengan beran

ini petunjuk mimpi istriku semalam? Y

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mimpi atau firasat 2 Bab 2 Istriku3 Bab 3 Pergi dinas4 Bab 4 Kepulangan dinanti5 Bab 5 Romantisme6 Bab 6 Aku juga merasa berat. 7 Bab 7 Siapa dia, Mas 8 Bab 8 Terbiasa. 9 Bab 9 Penjelasan. 10 Bab 10 Firasat. 11 Bab 11 Mas Ilham suamiku. 12 Bab 12 Mas Ilham suamiku (2)13 Bab 13 Curiga14 Bab 14 Merasa bersalah. 15 Bab 15 Lakukan sesukamu.16 Bab 16 Siapa Aldo 17 Bab 17 Semakin runyam.18 Bab 18 Keluarga bahagia. 19 Bab 19 Malam terberat. 20 Bab 20 Garis dua 21 Bab 21 Maaf.22 Bab 22 Kembali mual. 23 Bab 23 Aktual garis dua.24 Bab 24 Dia datang.25 Bab 25 Bukan nasab. 26 Bab 26 Dasar pengganggu!27 Bab 27 Pengganggu (2)28 Bab 28 Cemburu.29 Bab 29 Seperti pengantin baru. 30 Bab 30 Kabar bahagia.31 Bab 31 Jangan sampai ramai. 32 Bab 32 Gelagat aneh Monita. 33 Bab 33 Gelagat aneh Monita 234 Bab 34 Gelagat aneh Monita 335 Bab 35 Gelagat aneh Monita 436 Bab 36 Murka Bunda37 Bab 37 Tak habis pikir38 Bab 38 Kehilangan39 Bab 39 POV Monita40 Bab 40 Monita pemenangnya41 Bab 41 Ketidakberdayaan Ilham42 Bab 42 Ketidakberdayaan Ilham (2)43 Bab 43 Sulit menahan marah44 Bab 44 Aku curiga45 Bab 45 Kesepakatan46 Bab 46 Dokter Adi47 Bab 47 Ternyata ....48 Bab 48 Dokter Adi (2)49 Bab 49 Kakak madu 50 Bab 50 Keceplosan51 Bab 51 Hati tak sekuat baja52 Bab 52 Akulah pemenangnya! 53 Bab 53 Perselisihan dua istri54 Bab 54 Hati belum bisa55 Bab 55 Berkemas56 Bab 56 Harus selalu lapor57 Bab 57 Tidak tidur bersama58 Bab 58 Perselisihan dua istri (2)59 Bab 59 Belum bisa memaafkan60 Bab 60 Ojan, pria di masa lalu61 Bab 61 Pria di masa lalu (2)62 Bab 62 Pria di masa lalu (3)63 Bab 63 Salah paham64 Bab 64 Menunaikan kewajiban65 Bab 65 Aksi nekad Monita66 Bab 66 Jerit Ilham67 Bab 67 Jerit Ilham (2)68 Bab 68 Akhir perjalanan69 Bab 69 Akhir perjalanan (2)70 Bab 70 Extra part71 Bab 71 Extra part (2)72 Bab 72 Extra part (3)73 Bab 73 Extra part (4)74 Bab 74 Rani (Season 2)75 Bab 75 Rani (2)76 Bab 76 Pesona Mas Adi77 Bab 77 Pesona Mas Adi (2)78 Bab 78 Kopi susu79 Bab 79 Ada apa denganku 80 Bab 80 Pria belum move on81 Bab 81 Pria belum move on (2)82 Bab 82 Pria belum move on (3)83 Bab 83 Tidak Sudi!84 Bab 84 Minggu depan85 Bab 85 Cerita tiga tahun silam86 Bab 86 Cerita tiga tahun silam (2)87 Bab 87 Sepasang pengantin baru88 Bab 88 Rumah baru89 Bab 89 Malam pertama, tapi bukan yang 90 Bab 90 Bertemu lagi91 Bab 91 Sentuhan penuh cinta92 Bab 92 Dari hati ke hati93 Bab 93 Suara hati Ilham94 Bab 94 Tamu yang berisik95 Bab 95 Pesan mengejutkan96 Bab 96 Rahasia Adi97 Bab 97 Akhir yang bahagia