Diary Istri CEO
merasa berdosa sekali. Aisyah melaksanakan salat tobat dan meminta ampunan dari Tuhan. Walau apa Aisyah alami
t terbiasa. Kehidupan di penjara suci sudah mengajarkan banyak keprihat
zikir dengan mata terpejam. Rahman duduk di at
asih khusyuk berzikir. Tanpa sadar, Rahman jatuh tertidur.
bih dekat memandangi wajah. Paras rupa blesteran Rahman dalam keadaan terlelap seperti itu
nunggu Subuh tiba, biasanya Aisyah mudah untuk terlelap. Rahman terbangun d
ar ternyata Aisyah tertidur di karpet. Rahman du
ang dikirim Tuhan, untu
in untuk jatuh cinta lagi. Melampiaskan hasratnya sebatas ingin membal
gangkat tub
ni, dia kan kurang makan.
ngannya dari bawah kepala Aisyah, tiba-tiba dia terbangun. Dengan mata yang sangat
ia langsung merasa khawatir. Pikirannya
sini?" tanya Ais
bebas melakukan apa
on tinggalkan saya se
, dan sekarang minta ditinggalkan sendiri.
langsung bergetar. Apakah laki-lak
uan?" Aisyah in
karang posisinya terpojok di sud
uka mulutnya persis d
keras?" tanya Ra
g dada Rahman yang datar dengan tang
Tuan..." p
gkirkan tangannya, tapi Aisyah masih merasa takut jika
apa pun terhadapku." Aisyah sadar dengan ucapannya itu. Memil
ba-tiba hati dan pikiran Rahman menjadi kacau. Dia melepaskan
an tidak
dari mulut seorang laki-laki yang ternyata kini membuat hati Aisyah meras
ak punya malu Tua
yah sudah dalam genggaman tangan Rahman yang kuat. Kedua tangan Rahma
a mau menikah denganku." Bisik
" Jawab Aisyah meski mer
man mulai melebarkan kuncian tangannya yang melingkar di perut Aisyah. Aisyah
Rahman merasa
Gadis polos yang rela keluar dari penja
Rahman sangat meneduhkan saat ini. Hingga Aisyah menunduk
pi lepaskan aku dulu
emundurkan kakinya, Aisyah memberanikan diriny
nyentuh tubuh ini, maka dia harus b
man justru tertawa me
mpar pipi Rahman untuk kedua kali, supaya dia sa
tanya Aisyah sambil menut
n. Aisyah berjalan ke sisi tempat tidur dan mere
yang menyentuh tubuhmu?" Tiba
ah menjawab sambil
kotor." Rahman dudu
dapat menilaimu kotor a
. Aisyah sudah mengatakan kesediannya untuk dinikahi, tidak s
denganku untuk membayar hutangmu, maka kamu ak
ng pintu, Aisyah mengeluarkan kata-k
idak tahu diri. Pen
kata
indihi tubuh Aisyah dan mencengkr
kan..." Aisyah
untuk disingkirkan. Aisyah memukul-mukul le
mbuatmu sanga
hman mengangkat tubuhnya dan membiarkan Aisyah bernapas.
n aku,
dengan lembut. Perlahan Rahman mendekatkan napasnya persis di bibir
an aku,
gga terasa sesak di dalam dada karena oksigen yang dihirup berkura