Diary Istri CEO
in tidak karuan. Terlalu berlama-lama di rumah Rahman, seakan menamba
pintu itu turun ke bawah akibat ada yang membuka dari luar. Ant
uncul dari balik pintu. Mbok Darsih meminta Aisyah untuk membant
saya di dapur?" tanya Mbok
ok." Jawa
an Aisyah masih memikirkan kejadian semalam. Apa yang dilakukan oleh Rahman sangat membuat dirinya merasa tersiksa. Namun a
yah..." ucapan Mbok Darsih
man memang seperti itu
takdir Non ketemu dengan Tuan Rahman, disaat yan
isa saja." Sa
penuh keringat, tampaknya dia baru saja dari ruang gym.
orange lalu mengambil gelas. Aisyah melihati Rahman yang memasukkan a
m sebaiknya duduk." Ais
n berkedip untuk menangkap bola mata Aisyah. Akibat pa
ahman meninggalkan gelas koso
n." Jawab M
siapkan. Apakah Rahman akan ke luar negeri. Sungguh tidak mempunyai ha
rsih di kamar Rahman. Aisyah menunggu Rahman ke luar dari kamar mandi. Meski Mbok Darsih meminta Aisyah untuk
r sambil memandang foto keluarga Rahman. Bibir Aisyah melengkung mengu
luar dari kamar mandi. Rahman me
u di sini?"
esai mandi." Kata Ai
ara Rahman ter
kamu bertanggung jawab untuk menikahiku." Aisyah mengambil
an Aisyah. Hanya ada jarak dalam hitungan sentimeter. Kedua jantung mereka berdetak semak
berangkat k
nggumu kembali.
dak lamu memberatkan lidah berucap. Rahman namun masih merasa egois untuk menyembunyikan tentang isi hatinya. Berb
erbunga-bunga. Berbalik dengan yang dialami Aisyah oleh Aisyah. Meski jatuh cinta ada perasaan takut dan ber
Aisy
a terasa sejuk hati Aisyah. Bola m
gi." Ucap Rahman, namun d
kamu kembali dari Singapura." Jawaban dar
hman meminta Aisyah untuk membantu packing pakaiannya. Melihat sikap Rahman y
memalingkan kekaguman pada pria itu. Meski sikapnya sangat acuh dan dingin na
otol air putih dari
Mbok." Ucap Aisyah di
kan air putih k
a kasih
ah, Tu
hat bibir Rahman akhirnya menciptakan senyuman balik. Rahma
temani sa
ik T
gantar sampai di depan pintu. Ingin sekali Rahman memeluk Aisyah sebelu
ang ketinggalan, Tu
Rahman masuk k
at perjanjian untuk dirinya sendiri. Dia
waktu satu jam sebelum check in. Penuh wibawa sebagai sekretaris, Niken menyodorkan
Anda, sudah saya jadw
terima
rkas-berkas. Niken hendak berlalu
tugas tambaha
as ap
ingapura, tolong cek dan
yah y
ordinasikan deng
an menuju ke arah check in. Niken masih belum mengerti, kenapa Rahman bisa memiliki hubungan dengan Aisyah, sedangkan
merasakan oksigen yang tadi sempat m
dah mau taubat?
Rahman ke Singapura bukan semata-mata untuk urusan pekerjaan namun ada sesuatu hal yang ingin dia lakukan di sana. Tanpa sepengetahuan Niken maupun keluarganya. Rahman h
hkan sampai men-zoom foto Aisyah. Bibirnya yang lama jarang tersenyum, kini seperti ada kekuatan untuk bisa m
kecil Rahman, lalu mematikan handphonenya