Diary Istri CEO
kamarnya, hatinya langsung panik. Dia bergegas mencari Aisyah ke
ah masuk. Aisyah mengucapkan salam selesai salat tahajudn
n kamu k
an bibir mungilnya, sehingga membuat Rahman menelan salivanya. Melihat kecantikan Aisyah siapa yang tidak akan tert
wa mesumnya. Dia ingat kelakuan Rahman saat di kantor waktu i
" Pinta Aisyah lembut supay
ku bebas mau mel
muhrim tidak baik
idak ma
. Ternyata Rahman sa
kan ber
akan
k, saat Rahman terus-terussan mendekatinya. Bahkan bunyi napas Rahman sangat terdengar jelas, pri
bok... buka
hman langsung menuju ke kamarnya. Mbok Darsih dan Pak
on?" tanya
kalia
ng yah
akutan seperti itu membuat Mbok Darsih tidak tega. Tuannya itu bisa melakukan apa saja yang dia mau, bahkan
n melampiaskan segala amarahnya yang tidak bisa terkendali
memilih perempuan dan membawa pulang. Hanya setelah kedata
lihat Aisyah yang berlari ketakutan tidak seperti perempuan-perempuan malam yang dijumpainya di club langsung memberikan tubuhnya wal
malam, baginya sudah dilupakan. Dia tidak melihat Aisyah membantu
a, Mbok?" t
malam dia tidak bisa tidur dengan
gkirkan kursinya. Mbok Darsih sudah tahu
syah masih tertidur dengan pulas. Wajahnya kelihatan sangat lelah. Perlahan Rahma
tangan kanannya hampir menyentuh bibir Aisyah dia terkejut melihat Aisyah membuka mata. Aisyah pun merasa kaget melihat Rahman sudah di kama
amu pikir ini hotel?" ucap R
mu?" seru
imu dan temani aku sa
Jawab Ais
Di meja makan, Aisyah bisa menunjukkan kegembiraannya. Menemani R
n mengantarkanku pulan
ibirnya. Raut wajahnya berubah seketika. Aisyah m
aku bisa pulang sendiri
nti men
ut. Pria ini berubah seperti serigala yang siap menerkamnya. Padahal tadi
akkan akan berburuk sangka terhadapku dan melaporkanku ke polisi. Aku mohon,
Kalau kamu tidak percaya, Pak Darto bisa mengantarkankapa yang dikatakan oleh Aisyah. Rahman menyetujui permintaan
dak cukup untuk membayar uang kontrakkan. Aisyah hanya bisa duduk dan tidak bisa berpikir apa-apa lagi. Pulang ke
ahman masuk ke kamar, di
rah. Dalam ketakutan Aisyah berusaha untuk menutupinya. Jika saja dia membag
ya waktu lama u
pemilik kontrak
ah memohon untuk pulang ke kontrakkan tapi dengan sekej
enggam erat pergelangan tangan Aisyah. Rasa sakit t
ipegang oleh Aisyah. Karena itulah, Ai
ntrakkannya?" Rahman m
uasa menahan tangisnya. Dia pun
untuk membayar kontrakkan." Aisyah bersuara lantang. Tidak pedul
Rahman yang sangat cepat sampai dia menginjak gamisnya dan hampir terjatuh. Rahman langsung memegang tubuh
" Rahman membantu Aisya
hati-hati." Aisyah
man tiba-tiba senyum sendiri. Benar-benar di luar dugaannya. Rahman berkacak pinggang dan melihat Aisyah. Anak
baik jika perempuan berjalan
ena
imbulkan fitnah.
. Aisyah merasa lebih lega jika pria emosian itu bisa mengontro
epan atau d
" Jawab Ais
edang duduk pun terkejut melihat itu langsung bergegas me
g ke kant
kan dia
atnya,
saja kep
lamatnya
anga nomor
masang niqamnya karena tadi tidak sempat memakainya. Rahman melihatnya dari kaca spion. Aisyah merasa sedikit lebih lega. Dalam p