icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Diary Istri CEO

Bab 4 Tengah Malam

Jumlah Kata:1252    |    Dirilis Pada: 28/12/2021

kamarnya, hatinya langsung panik. Dia bergegas mencari Aisyah ke

ah masuk. Aisyah mengucapkan salam selesai salat tahajudn

n kamu k

an bibir mungilnya, sehingga membuat Rahman menelan salivanya. Melihat kecantikan Aisyah siapa yang tidak akan tert

wa mesumnya. Dia ingat kelakuan Rahman saat di kantor waktu i

" Pinta Aisyah lembut supay

ku bebas mau mel

muhrim tidak baik

idak ma

. Ternyata Rahman sa

kan ber

akan

k, saat Rahman terus-terussan mendekatinya. Bahkan bunyi napas Rahman sangat terdengar jelas, pri

bok... buka

hman langsung menuju ke kamarnya. Mbok Darsih dan Pak

on?" tanya

kalia

ng yah

akutan seperti itu membuat Mbok Darsih tidak tega. Tuannya itu bisa melakukan apa saja yang dia mau, bahkan

n melampiaskan segala amarahnya yang tidak bisa terkendali

memilih perempuan dan membawa pulang. Hanya setelah kedata

lihat Aisyah yang berlari ketakutan tidak seperti perempuan-perempuan malam yang dijumpainya di club langsung memberikan tubuhnya wal

malam, baginya sudah dilupakan. Dia tidak melihat Aisyah membantu

a, Mbok?" t

malam dia tidak bisa tidur dengan

gkirkan kursinya. Mbok Darsih sudah tahu

syah masih tertidur dengan pulas. Wajahnya kelihatan sangat lelah. Perlahan Rahma

tangan kanannya hampir menyentuh bibir Aisyah dia terkejut melihat Aisyah membuka mata. Aisyah pun merasa kaget melihat Rahman sudah di kama

amu pikir ini hotel?" ucap R

mu?" seru

imu dan temani aku sa

Jawab Ais

Di meja makan, Aisyah bisa menunjukkan kegembiraannya. Menemani R

n mengantarkanku pulan

ibirnya. Raut wajahnya berubah seketika. Aisyah m

aku bisa pulang sendiri

nti men

ut. Pria ini berubah seperti serigala yang siap menerkamnya. Padahal tadi

akkan akan berburuk sangka terhadapku dan melaporkanku ke polisi. Aku mohon,

Kalau kamu tidak percaya, Pak Darto bisa mengantarkank

apa yang dikatakan oleh Aisyah. Rahman menyetujui permintaan

dak cukup untuk membayar uang kontrakkan. Aisyah hanya bisa duduk dan tidak bisa berpikir apa-apa lagi. Pulang ke

ahman masuk ke kamar, di

rah. Dalam ketakutan Aisyah berusaha untuk menutupinya. Jika saja dia membag

ya waktu lama u

pemilik kontrak

ah memohon untuk pulang ke kontrakkan tapi dengan sekej

enggam erat pergelangan tangan Aisyah. Rasa sakit t

ipegang oleh Aisyah. Karena itulah, Ai

ntrakkannya?" Rahman m

uasa menahan tangisnya. Dia pun

untuk membayar kontrakkan." Aisyah bersuara lantang. Tidak pedul

Rahman yang sangat cepat sampai dia menginjak gamisnya dan hampir terjatuh. Rahman langsung memegang tubuh

" Rahman membantu Aisya

hati-hati." Aisyah

man tiba-tiba senyum sendiri. Benar-benar di luar dugaannya. Rahman berkacak pinggang dan melihat Aisyah. Anak

baik jika perempuan berjalan

ena

imbulkan fitnah.

. Aisyah merasa lebih lega jika pria emosian itu bisa mengontro

epan atau d

" Jawab Ais

edang duduk pun terkejut melihat itu langsung bergegas me

g ke kant

kan dia

atnya,

saja kep

lamatnya

anga nomor

masang niqamnya karena tadi tidak sempat memakainya. Rahman melihatnya dari kaca spion. Aisyah merasa sedikit lebih lega. Dalam p

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Terjebak2 Bab 2 Pria Aneh 3 Bab 3 Siapa Dia4 Bab 4 Tengah Malam 5 Bab 5 Tanpa Pilihan 6 Bab 6 Keikhlasan 7 Bab 7 Sentuhan Pertama yang Menyakitkan 8 Bab 8 Cinta itu Berbunga-Bunga 9 Bab 9 Meeting Pertama 10 Bab 10 Keputusan 11 Bab 11 Mengenal Karakter 12 Bab 12 Gamis untuk Aisyah 13 Bab 13 Merasakan Sensasi14 Bab 14 Bermain Hati15 Bab 15 Menikah bukan Mainan16 Bab 16 Serba Salah17 Bab 17 Jangan Pergi18 Bab 18 Pelabuhan Hati Terakhir19 Bab 19 Penjara Suci20 Bab 20 Penjara Suci 121 Bab 21 Menuju Hari Baru22 Bab 22 Menuju Malam Pertama23 Bab 23 Diary Pertama24 Bab 24 Menghilangkan Keraguan25 Bab 25 Bukan Curiga26 Bab 26 Kedatangan Orangtua Rahman27 Bab 27 Ramuan Cinta 28 Bab 28 Kembali Perkasa29 Bab 29 Meja Panas30 Bab 30 Belum Ada Tanda-Tanda31 Bab 31 Insya Allah Bisa32 Bab 32 Test Pack 33 Bab 33 Hati yang Sakit 34 Bab 34 Pengakuan35 Bab 35 Rintik Hujan36 Bab 36 Hujan Semakin Deras37 Bab 37 Tetap Cintai Anakku38 Bab 38 Diam dan Dingin39 Bab 39 Pendinginan Masih Terjadi 40 Bab 40 Surprise 41 Bab 41 Keputusan Terakhir 42 Bab 42 Strategi43 Bab 43 Pesan Siapa 44 Bab 44 Slow45 Bab 45 Mencari Keberadaan46 Bab 46 Tanpa Perlawanan47 Bab 47 Pelampiasan yang Salah48 Bab 48 Maafkan Aku49 Bab 49 Memaafkan 50 Bab 50 Tetaplah Menjadi Aisyahku51 Bab 51 Persiapan52 Bab 52 Ke Singapura53 Bab 53 Jangan Ragukan54 Bab 54 Pelan Mas55 Bab 55 Jebakan56 Bab 56 Kembali57 Bab 57 Perasaan58 Bab 58 Sebuah Pengakuan yang Melukai Perasaan59 Bab 59 Kabar60 Bab 60 Prematur61 Bab 61 Noda Lipstik Merah62 Bab 62 Kembali dalam Pelukan63 Bab 63 Hanya Kosong64 Bab 64 Apalagi 65 Bab 65 Anak66 Bab 66 Tangis Bilal67 Bab 67 Kecelakaan 68 Bab 68 Unsur Sengaja69 Bab 69 Panggilan dari Rumah Sakit70 Bab 70 Tanah Pemakaman 71 Bab 71 Suara72 Bab 72 Mencari73 Bab 73 Keusilan Suamiku74 Bab 74 Sambal Teri Hijau75 Bab 75 Ingin Kukatakan76 Bab 76 Dia77 Bab 77 Sebuah Awalan78 Bab 78 Dalam Hangat79 Bab 79 Dari Sketsa80 Bab 80 Dari Sketsa 181 Bab 81 Dari Sketsa 282 Bab 82 Mulai Mengetahui83 Bab 83 Nikmat Malam84 Bab 84 Holiday85 Bab 85 Holiday 186 Bab 86 Holiday 287 Bab 87 Holiday 388 Bab 88 Holiday 489 Bab 89 Holiday 590 Bab 90 Holiday 691 Bab 91 Holiday 792 Bab 92 Holiday 893 Bab 93 Holiday Terakhir94 Bab 94 Membaca dari Wajahmu95 Bab 95 Kanker Otak96 Bab 96 Sakit Terasa97 Bab 97 Meminta98 Bab 98 Ruang99 Bab 99 Menghilangkan Cemburu100 Bab 100 The Show