icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Diary Istri CEO

Bab 6 Keikhlasan

Jumlah Kata:1656    |    Dirilis Pada: 28/12/2021

ti itu. Dengan uang yang dimiliki, dia bisa mendapatkan peremp

Darsih lirih namun

Rahman sudah turun?" tanya Ai

wab Mbok Darsih,

ka telat makan bisa berakibat buruk. Aisyah menawarkan

ya Mbok Darsih sed

h, Mbok, tid

menaiki anak tangga dan masuk ke kamar Rahman. Tangan Aisyah meraih saklar

lu." Ucap Aisyah

isyah tanpa memakai niqam. Luka lebam di pipin

tuk membayar hutangku." Kata Aisy

g saja kalau kamu tidak punya tempat tinggal, dan ingin

i Aisyah masih bertahan untuk mendengark

yarkan untuk kontrakan. Biarkan aku membayar

ha ha

a Rahman tertawa. Pria itu tampak sangat

di pela

ah,

meski tangannya sudah terasa pegal memegangi nampan yang tidak ringan. Melihat pipi Ai

sakit?" tany

Ha

menyentuh lukanya, tapi

ak apa-ap

dan meletakkan di meja

api

Ap

g mau menjad

a, T

apa lagi? La

esuai ucapannya tadi. Aisyah mengambil sendok dengan tangan yang gemetar. Rahman hanya melihatnya saja, mau

berdoa

pipi Aisyah dengan kasar. Matanya sangat mengerikan sekali. Aisyah mencoba ti

angannya. Aisyah keluar dari kamar Rahman, barulah dia men

on.

layan Rahman saja bunuh diri secara pelan-pelan. Mbok Darsih memangku kepala Aisyah

gat baik sebelum

harusnya dia berubah jahat seperti itu. Tuhan sudah menent

ta, kenapa dia gagal men

wanita di parkiran. Mungkin karena wanita itu telah melukai ha

Rahman, Mbok?"

idak salah." Ucap Mbok

yan untuk Rahman. Tidak peduli hukuman apa pun yang

iapkan sarapan. Rahman melihat Aisyah yang tidak melayani d

h mencoba menghentikannya tapi tidak dihiraukan oleh Rahman. A

hu apa ke

an. Menyiapkan sarapan untuk Rahman dengan bajunya yang basah. Perlaku

elihat Aisyah yang tidak rapi. Lagi-lagi Mbok Darsih meminta Ai

ernyata ada kecelakaan motor. Rahman hanya melihat sekilas darah ya

erkas untuk Rahman tanda tangani. Namun sebelumnya Nik

ng baca leb

ka jatuh ke tangan Ro

dalah boss saya. Saya tidak ingin Bapa

ero

apa yang akan menika

ahu siapa kekasih Adiknya di Singapura. Niken berusaha untuk mengi

ah Adik Cindy. Itu artinya, orangtua Cindy sengaja membatalkan pernikahannya karena i

anya di ibukota. Sementara Cindy sudah menikah dan tinggal bersama suaminya di Bali. Jadi selama ini orangtua Rahman sudah tahu, kalau A

an kedua keluarga tidak akan terputus. Posisi Rahman benar-benar terancam jika

ia mendiamkan diri di dalam kamar. Aiysah mengetuk pintu dan membawakan bua

irulllaha

n hampir bertelanjang sepenuh badan dengan wajah yang diblur serta ada total harga sewa yan

apa-apaan!"

seperti itu dilihat." Seru Aisyah

Aisyah, namun dia tidak tega, masih ada luka lebam yang belum sembuh. R

ncur. Percuma aku hidup jika t

undak Rahman yang s

seperti itu. Anak i

ndul, Ai

nikah, darimana Tuan

minta kami untuk test kesuburan dan hasilnya a

u. Rahman bercerita seperti dengan tembok, tanpa memikirkan malu. Bahkan orangtua Cindy tetap menging

u, Tuan." U

h Panjang lebar sebab gagalnya dia menikah

ndul, Ai

bulan aku tidak hamil, maka Tuan bisa menceraikanku. Tapi jika aku bisa h

amu yakin bisa hamil denga

bersamaku. Selama ikhtiar Tuan tidak boleh minum minuma

lah cantik dengan Cindy. Bahkan daya tarik Aisyah terlihat dari bentuk matanya yang bisa

imana

engan Aisyah, tatapan

ukan pilihan untukku. Jika aku

ng, saran dari Aisyah tidak ada salahnya untuk dicoba, apalagi Aisyah lulusan pondok yang

harga diri menawarkan diri sendiri untuk dinikahi. Merasa kesal, Aisyah mel

gsung panik. Rahman pa

di sebelah Aisyah. Merasa terancam, Aisyah

sin

an kepala. Rahman merasa kesal lal

man. Mau tidak mau, Ai

tangan Rahman mengolesi pipi Aisyah yang masih lebam. Merasa tidak nya

aki

mengangguk. Berharap Rahman tidak menyakitinya lagi. Setelah selesai mengolesi

m, ba

debat dengan pria itu dan memilih diam, yang penting dia masih bisa

kan aku

Baru kali ini, Aisyah berada sangat dekat dengan seorang pria. Selama di penjara suci dia selalu menjaga pandangan dan pergaula

rannya. Kenapa dia ingin merasa dekat dengan Aisyah. Padahal jelas-je

alalkan, dia bisa mempunyai kesempatan untuk ikhtiar seperti kata-kata Aisyah.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Terjebak2 Bab 2 Pria Aneh 3 Bab 3 Siapa Dia4 Bab 4 Tengah Malam 5 Bab 5 Tanpa Pilihan 6 Bab 6 Keikhlasan 7 Bab 7 Sentuhan Pertama yang Menyakitkan 8 Bab 8 Cinta itu Berbunga-Bunga 9 Bab 9 Meeting Pertama 10 Bab 10 Keputusan 11 Bab 11 Mengenal Karakter 12 Bab 12 Gamis untuk Aisyah 13 Bab 13 Merasakan Sensasi14 Bab 14 Bermain Hati15 Bab 15 Menikah bukan Mainan16 Bab 16 Serba Salah17 Bab 17 Jangan Pergi18 Bab 18 Pelabuhan Hati Terakhir19 Bab 19 Penjara Suci20 Bab 20 Penjara Suci 121 Bab 21 Menuju Hari Baru22 Bab 22 Menuju Malam Pertama23 Bab 23 Diary Pertama24 Bab 24 Menghilangkan Keraguan25 Bab 25 Bukan Curiga26 Bab 26 Kedatangan Orangtua Rahman27 Bab 27 Ramuan Cinta 28 Bab 28 Kembali Perkasa29 Bab 29 Meja Panas30 Bab 30 Belum Ada Tanda-Tanda31 Bab 31 Insya Allah Bisa32 Bab 32 Test Pack 33 Bab 33 Hati yang Sakit 34 Bab 34 Pengakuan35 Bab 35 Rintik Hujan36 Bab 36 Hujan Semakin Deras37 Bab 37 Tetap Cintai Anakku38 Bab 38 Diam dan Dingin39 Bab 39 Pendinginan Masih Terjadi 40 Bab 40 Surprise 41 Bab 41 Keputusan Terakhir 42 Bab 42 Strategi43 Bab 43 Pesan Siapa 44 Bab 44 Slow45 Bab 45 Mencari Keberadaan46 Bab 46 Tanpa Perlawanan47 Bab 47 Pelampiasan yang Salah48 Bab 48 Maafkan Aku49 Bab 49 Memaafkan 50 Bab 50 Tetaplah Menjadi Aisyahku51 Bab 51 Persiapan52 Bab 52 Ke Singapura53 Bab 53 Jangan Ragukan54 Bab 54 Pelan Mas55 Bab 55 Jebakan56 Bab 56 Kembali57 Bab 57 Perasaan58 Bab 58 Sebuah Pengakuan yang Melukai Perasaan59 Bab 59 Kabar60 Bab 60 Prematur61 Bab 61 Noda Lipstik Merah62 Bab 62 Kembali dalam Pelukan63 Bab 63 Hanya Kosong64 Bab 64 Apalagi 65 Bab 65 Anak66 Bab 66 Tangis Bilal67 Bab 67 Kecelakaan 68 Bab 68 Unsur Sengaja69 Bab 69 Panggilan dari Rumah Sakit70 Bab 70 Tanah Pemakaman 71 Bab 71 Suara72 Bab 72 Mencari73 Bab 73 Keusilan Suamiku74 Bab 74 Sambal Teri Hijau75 Bab 75 Ingin Kukatakan76 Bab 76 Dia77 Bab 77 Sebuah Awalan78 Bab 78 Dalam Hangat79 Bab 79 Dari Sketsa80 Bab 80 Dari Sketsa 181 Bab 81 Dari Sketsa 282 Bab 82 Mulai Mengetahui83 Bab 83 Nikmat Malam84 Bab 84 Holiday85 Bab 85 Holiday 186 Bab 86 Holiday 287 Bab 87 Holiday 388 Bab 88 Holiday 489 Bab 89 Holiday 590 Bab 90 Holiday 691 Bab 91 Holiday 792 Bab 92 Holiday 893 Bab 93 Holiday Terakhir94 Bab 94 Membaca dari Wajahmu95 Bab 95 Kanker Otak96 Bab 96 Sakit Terasa97 Bab 97 Meminta98 Bab 98 Ruang99 Bab 99 Menghilangkan Cemburu100 Bab 100 The Show