TEROR ASOKA
ur dan ruang makan. Sang bunda sudah berdiri tak jauh darinya, sementara anggota ke
asana hati Kamini pagi ini tak kunjung memba
g Bam. Mas pasti aman,” j
an Mas.” Kamini menyebut Asoka dengan panggilan ‘mas’ karena mengikuti sang putri bungsu, Ratnaduhita yang lebih se
la bukan hal baru saya berhadapan dengan bahaya.” Untuk kalimat terakhir te
dan kebun tebu. Kamu tahu tidak, belum lama ada penemuan
tu kasus pembunuhan
rampas Mas. Motor dan tas b
an untuk mencari alibi. Seolah kejadian itu kar
bu sedang tidak sibuk mengantar adikmu menda
erusia 25 tahun. Namun karena seringnya kejadian tak menyenangkan yang terjadi pada putranya sedari kecil, ia men
baik-baik saja. Gedung
g belum lama i
s Elfata Corporation. Ambu sudah kenal Fano lama bukan? Seharusn
aya hanya
Adek harus ikutan tes tertulis loh.” Dirand
diri menemani kedua anaknya. Sementara ada dua anak kembarnya yang lain juga di sana. Jika orang yang tidak mengenal mereka dengan baik akan beranggapan, Kamini pilih kasih dan
h orang untuk ekstra mengawasi Asoka? Hari ini Abang n
itu sudah lama tidak beroperasi hanya ada mesin-mesin tua ya
sih bisa difungsikan. Abang juga tidak bisa menemani, walau sebetulnya ingin.
n Dirandra memimpin rapat karena sang ayah menemani bu
anya. Ia ingin mandiri dengan segala keterbatasan. Mengingat dirinya yang sampai detik ini tidak diizinkan memba
ng. Bukannya mereka tidak percaya, tapi mengingat mereka belum bisa menemukan dalang dari setiap peristiwa yang be
tes Hita hari ini,” ujar adik bungsuny
aja itu dan mencium keningnya. “Kamu pasti bisa, kami se
i dan juga favorit tersebut. Susah memang jika memiliki saudara yang menonjol tidak hanya dalam bidang akademis tetapi juga dari fisik dan penampilan mereka yang di atas rata-rata tidak seperti dirinya yang montok. Lupaka
ra apa?” tanya gadis itu sera
elah sarapan. Asoka tetap tinggal di rumah selagi menungg
emahat at
karang bukannya masih harus ikut tes? Soal jadwal pembelaja
yang mengangguk takzim. Sebelum ke kamar
lo
siap, untuk
rapa saya bi
menemui Anda. Maaf tiba-tiba saya ada urusan mendad
a, orang tua
, Anda penger
eluarga dan juga perusahaan. Setidaknya begitu yang Asik ketahui. Padahal Paul Elizar yang semalam bertemu dengannya masih terlihat bai
kepikiran Asoka terus. Kenapa nggak cari gedung yang dekat kantor Ayah atau
nik. Mereka pasti memilih tempat sesuai dengan kata hati. Kadang bisa diluar nala
begitu t
” tegur gadis yang duduk di kursi penumpang
an ngemil terus, baru juga sarapan. Na
Ini demi mengu
tentang stres. Pal
las Ratnaduhita de