TEROR ASOKA
u," ujar Setya tersenyum l
Witun. Wajahnya yang pucat terlihat semakin pucat ditambah d
Perasaannya bukan semakin lega bisa mempertemukan Setya dengan Nyonya Witun teta
putri. "Ibu capek. Mau tidur dulu
isa mengoperasi Ibu," balas Erni dengan raut sungkan dan sediki
aat pada Erni dan menoleh pada Setya yang berdiri di ujun
gnya kalian s
, sebelum Setya sempat berucap me
gat kembali syarat konyol yang diajukan oleh Eriska. Entah apa yang sedang direncanakan oleh Eriska dan Setya, Erni tidak ingin menduga atau bahkan memikirkannya meski rasanya
mah pasti berantakan
an kotor sang ibu sebelum beranjak menuju pintu keluar. Meninggalkan Setya bersama dengan sang ibu.
au menggunakan lift agar tidak bertemu dengan Setya. E
ukar tatapan tanpa kata. Pemuda itu menyusul keluar dan menghela napas kesal karena tak lagi menem
mat Erni Elawa
ah tertulis di data pas
t yang ditulis asli, a
ya, kenapa kamu tidak tanyakan kepadany
an memiliki alasan untuk mengantarnya pulang. Setya jengkel juga pada dirinya sendiri karena terlalu lamban bereaksi
u kosong. Para tetangga juga tidak tahu ke mana perginya, sungguh aneh. Wanita it
ns dan Fano serta satu perempuan bernama Erni, foto yang diambil saat kelulusan mereka di bangku SMA. "Bisa-bisanya dia me
sendiri sudah mengimpikan perayaan seru bersama dengan orang-orang penting dalam hidupnya. Terlebih sekarang dia memiliki kekasih yang tidak hanya cantik tetapi juga penyaba
tidak suka dia selalu ada diantara kalian," rajuk Eriska s
ang kini semakin masam mendengar jawabannya. Asoka sendiri pun mendengar jawabannya sendiri merasakan sesuatu yang lain, seperti
n perempuan Asoka. Masa hal sederhan
tizen saja. Buktinya persahabatan kami berempat baik-baik saja. Kami tidak pernah b
aku cemburu ya? Aku dan dia sama-sama wanita. Aku bisa tahu
suka kamu menghina teman-temanku. Me
pestamu lagi. Lagian kenapa sih, nggak mau dirayakan? Keluar
arnya akan semakin merajuk. Asoka sudah harus memikirkan prioritas lain dalam hidup
Asoka di sambungan telepon seraya
kemeja biru yang
tahu aku sedang
eja padahal loh, tuh ngegantung 3 lusin. Ha ha ha, kamu ini jadi
u. Aku sepertinya terlalu tegang dengan pesta
a udah seneng banget seorang Ekadanta mau memakai ruang VVIP u
a d
ma puluh ribu, kakak bisa membeli barang dalam katalog ini dengan hanya membayar setenga
ulan sang ibu juga sudah kembali ke rumah. Ke kontrakan mereka ya
sangat dia butuhkan saat ini. Namun mengingat bahwa dirinya harus berhemat sampai mendap
kmati kopi dan kudapan sebelum melanjutkan perjalanan. Memang letak mini market yang berada di pinggir jalan r
dekat. "Ada lowongan pekerjaan untukku?" tanyanya tanpa basa-basi, bah
k sementara ini
ra juga yang penting ak
u nggak yakin Mak Witun
. Aku butuh banget kerja, uang
i. Kalau kamu mau, cepat pulang dan mandi pakai baju biasa aja. Aku
melewatkan pekerjaan ini apapun al
Witun begitu Erni menutup pintu
rjaan d
a si
yang
adi sekuriti itu? M
bahan pekerja untuk malam ini. Ada pesta orang kaya katanya, tamunya banya
a. Masa udah pergi lagi. Mbok
salahnya kan sementara Erni kerj
berbalik kembali ke kamarnya. "Jangan lupa bawa ku
a B
am ini. Apakah pintu rumah kontrakan itu akan terbuka