TEROR ASOKA
itu. Apalagi Hans dan Fano sedari tadi tidak jua menjauh dari Asoka. Sudah cukup dia berusaha setengah mati untuk meyakinkan Asoka
ika tidak bisa mendapatkan Janu m
menanggapi candaan para tamu undangan. Pria itu memang baik, terla
Sudah banyak perhatian dan waktu Eriska curahkan demi menarik perhatian Janu tapi tak sekalipun b
miring. 'Goblok!'
perempuan. Pantas saja sama sifatnya dengan Dira
naknya. Jujur dirinya semakin resah karena malam semakin tua dan sudah banyak teman mereka yang mab
dan segera dia memeriksa pesa
nomor tidak dikenal meski sebenarnya dia tahu siapa yang mengirim hanya saj
ini. Makanya punya otak dipakai untuk mikir jang
n balasan itu tapi tak kuasa untuk menanggapi karena akan terl
di semua orang deketin Asoka mana Du
ud Eriska tidak lain
h tahu. Kalau kamu nggak punya nyali untuk mencampur, keluarlah aku
tersebut. [Nah, gitu dong dari
aja aku siapkan karena tahu ot
desis
uh tangan kekasihnya menarik perhatian Asoka sebentar dari
ang
ska tertegun sebentar menikmati paras tampan tak berdosa itu da
ang mendapatkan gelayutan manja
is dulu ya.
ama ya. Hans sama Fan
yang aku tun
yang kini sudah duduk bersandar pada sofa diteman
ak harus semalaman berdiri," ujar Eriska
Say
n waktu lama untuk menemukan orang suruhan yang dimaksud. Pria yang mengenakan pakaian s
umannya," kat
ya? Banyak or
, "Bos sudah menduga kalau nyal
sa berkutik di dalam. Memang nggak ada bodyguard tapi ada Hans dan Fano.
balik dan mendapati seorang pria muda berpakaian pelayan salah satu orang yang sempat dia li
ama. "Ada orang lain di dalam sana dan mereka akan membantumu untuk mendapatkan As
tajam pada pria itu karena dirinya ta
an pesta sebelum ada yang curiga dengan kepergiannya. Dengan langkah lebar dan kekesalan yang masih bercok
ruangan itu lagi. Sedari tadi salah satu yang membuat hatinya gusar dan takut jika rencan
nya Eriska seraya melirik gel
h kalau ada,"
gkit dari sofa dan berjal
ang dijumpainya di luar mendekati Asoka dan me
a airnya
waspada dan gusar di saat yang bers
idahku ya y
kamu masuk angin. Ha
an Eriska dan menghabiskan minumannya t
u minum
Eriska dengan
lagi. Saat yang bersamaan Hans
a. Kepalaku sakit
ini tumben cepat bange
hanya mengangguk menanggapi keduanya,
i tinggal?" tanya Hans
soka aman sama aku," balas Eriska lebih du
erada di tempat itu karena penglihatan mereka pun sudah mulai dobel antara mabuk dan saki
ngan keluarga Ekadanta," pesan Hans sebelum berlalu d
mereka p
dan ada sesuatu yang bangkit dari pangkal pahanya. Dia pun menghela napas panjang saat ruangan mul
istirahat
h dan segera memberikan kode pada tig
Asoka saat merasa buk
egeran kita pulang," balas Eriska pada Aso
ka begitu tubuhnya bera
" balas Eriska seraya
iska pun mulai melucuti pakaian yang dikenakan Asoka. Bar
pada pangkal paha yang mulai tegak sempurna. Dia kembali ga
karena baik dirinya dan juga si Penelepon sudah tahu kegiatan apa yang sedang terjadi sek
enapa kamu selalu menggangguku?! Aku harus tiduri
ndengar jika Hans menelepon s
ia
menoleh pada pintu yang setengah terbuka dan segera bergegas menutup dan menguncinya. Erni yakin j
mungut kemeja yang tergeletak di lantai dan me
sama kamu," ujar
wajah, leher sampai dada b
membasahi handuk kecil dengan air d
ak ada bodyguard lagi. Aku harus gimana," uja
yang tidak asing. Rasa rindu merasuk begitu kuat saat
dan rindu yang membuncah tetapi dirinya pun juga sadar jika tidak bisa kembali mendekati Asoka sebelum huta
gal," bisik Erni, me
abur tetapi dia tahu bahwa paras Erni yang ada di d
seperti mendambakan dirinya meski Erni tahu itu hanyalah dugaannya semata. Hatinya sakit karena mera
lengan wanita itu dan seketika tubuh mungil Erni yang
saha membelaskan diri tapi dengan posisinya yang terkunci
gan sebelah tangan yang lain Asoka merengk
kan rasa lapar ini," ujar A
ap