TEROR ASOKA
ahun se
mah terus. Ayolah sekali-sekali clubbing," bujuk Hans Emanu
ya akan menjadi bahan tontonan. Apalagi Eriska nggak a
ya segera beranjak dan ikut berjongkok agar bisa berhadapan dengan Asoka langsung yang duduk di
jang. "Bukan takut, tapi
trimu nggak usah takut. Lagian apa
am sama si Kembar. Duh ... bisa keok aku kalau sampai Janu ngamuk," tukas Fano seraya begidik dan menunjukkan bulu hal
tidak akan membiarkan dirinya tanpa pengawasan. Meski dirinya sudah dewa
dua orang tua Asoka bukan orang politik dan jelas bukan salah satu orang terkaya di negeri ini. Meski dirinya pun tahu, Asoka yang
aru kemarin aja kenal Asoka," tegur Fano seraya memberika
amata orang awan akan sangat berlebihan. Memang siapa dia, sampai harus dijaga beberapa orang berbadan besa
lainnya yang bebas ke mana saja sendirian. Belanja sendirian dengan uangnya sendiri, tidak harus dibuntuti banyak orang. Namun rasanya tidak memiliki
sa kamu mau merayakan di rumah saja?" Hans ma
dua gitu loh, masa iya mau di rumah,
ayakan nanti, bersama Eriska sa
at cenderung tergesa-gesa, tanpa menoleh ke arah mereka yang masih berada di halaman parkir mahasiswa.
ejak Asoka memiliki kekasih. Satu-satunya sahabat perempuan mereka kini semakin menjauh. Tidak hanya dengan
asa nyeri. Rasa sakit bukan sebab fisik tetapi karena kelakuan Erni. Kini matanya membulat begitu melihat Erni tern
tu sebab wajahnya tertutup helm full face hitam mengkilap seperti warna motornya. "Wa
ersisa dua mobil milik Fano itu saja dan mobil milik pengawal Asoka yang berjarak cukup jauh tapi masih dalam jangkauan penglihatan jika ada sesuatu kejadian yang tidak mengenakk
ahu, siapa orang
s malah bertanya b
habis pikir dengan Hans yang tampak bolot hari ini. "Kamu kena
semur brutu bikin lup
kok pembicaraan mereka saat ini. Asoka sangat penasaran dengan pria pembawa motor sport itu. Jelas terliha
Asoka lagi seraya menepuk bahu H
"Aku nggak tahu, tapi waktu Erni wisuda minggu lalu,
ya? Dia sudah lama tinggal di pan
kakak angkat di p
gkel. Ingin mengejar tapi sadar diri ,jangankan naik motor sport bawa motor saja dia tidak bisa. Ke m
?" tanya Fano menghe
at wisuda kemarin saja aku tidak
ano pun me
idak diundan
ata Fano seraya
udah punya pacar," celetuk Asoka yang kemudian menda
i menikmati pacaran dengan orang kaya saat ini. Kasihan juga, palin
begitu. Sejak dulu dia nggak p
bagus dan keuangan yang oke. Aku salut sama Erni, paling tidak dia punya kekasih yang bisa menaikkan derajatnya. Logi
, "Tapi memang masuk akal juga kalau dia pacaran dengan orang
tanya Asoka memu