icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
ALEYA

ALEYA

icon

Bab 1 Air Mata Terakhir

Jumlah Kata:1745    |    Dirilis Pada: 08/11/2021

napa aku tak bisa memanggil seseorang yang berharga dalam hidupk

rganya. Sang mama, hanyalah pekerja serabutan yang harus membanting tulang demi mencukupi dan memenuhi kebutuhan dirinya dan kedua adiknya yang ma

ah dan bagus tak selalu menjamin nasib baik dan mujur akan selalu berpihak padanya. Aleya adalah seorang gadis yang akan beranjak menjadi seorang wanita dewasa cantik, ayu dan mempesona. Rambut hitam legam terurai yang selal

sedingin Arktik, Bayu Yoga Pradana. Nama yang cukup bagus untuk seorang debt collector, tapi dia bukanlah debt collector sembarangan! Dia hanya meminjamkan uangnya pada orang-orang 'tertentu' dan tak semua orang bisa meminjam deng

apa, Ma?" sahut Aleya yang sedang menyiapkan

u sudah ad

g memasukkan buku ke dalam tas Kija dan

menjawab, "Belum, Ma. Ayah s

pula dia tiada berkabar. Apakah ayahmu memang telah lupa dengan kita?"

ar. Yah, sang mama memang memiliki penyakit parkinson, penyakit yang menyerang sistem saraf yang dise

kita. Mungkin ayah memang sedang sibuk, Ma." Hibur Ale

sekolah demi Mama dan adik-adikmu. Ma

eluk sang mama di

k. Ale sendiri yang ingin keluar dari sekolah. Bukan karena p

k tak menangis, semakin Aleya

Aleya berumur 10 tahun menarik-

pelukannya dari sang mama dan menghapus

ija melihat ke

emudian menundukkan tubuhnya dan menyama

n lagi pandangannya ke arah sang mama. "Kija, ada apa? Ke

tas menundukkan kepalanya dan tak lama terdengar isakan tangis yang p

g, yuk, kita sarapan dan berangkat. Udah hampir telat, lho." Aleya merangkul sang adik yang masih terisak, sementara

egeri seberang sana? Kenapa hingga saat ini tak ada satu p

*

sih dibuka dengan cukup lebar. Sang penjaga sekolah berdiri di samping pagar d

masuk." Ajak Ale

k kecil itu. Kija justru diam mematung menatap sek

Ayo masuk, sebentar lagi m

kolah. Kija--Kija takut dan malu." Rengek Kij

mengenakan hijab dan berpakaian cok

," sapa

eorang wanita yang berusia sekitar 30 ta

kaknya Kija." Aleya mengulurk

ya wali kelasnya Kija. Kebetulan jika Anda datan

, Bu

gi Kija menarik u

dulu, ya. Kakak ada per

karena namanya yang sering diplesetkan menjadi 'kijang'. Namun begitu, Kija termasuk anak yang pandai dalam pelajaran atau bol

akmu, ya." Kali ini Sofia berusaha membujuk Kija yan

kan menunggumu hingg

ang adik pun akhirnya luluh dan masuk ke dalam sekolah

tin ...

suara bel sekolah yang juga telah berbunyi. Terkejut, Aleya secara spontan langsung menyin

eya langsung mengusap wajah sang ad

Nak?" Sofia juga tak kal

ofia dengan tatapan sendu, "Kija

?" Sofia lini mengalihka

u Guru," sahut Aleya

ah itu. Seorang anak kecil dengan rupa blasteran, rambut coklat gelap, dan warna retina m

berpakaian blazer serba hitam, juga celana panjang model lur

pi Anda pilihkan. Apa Anda tak menyukainya?" t

I'm not going school in here! Too pathetic!" Ucapnya kasar l

nghampiri sedan merah yang terparkir tepat di

. Apa ada yang bisa saya bantu?"

Reyen." Ucap wanita berparas bla

ya Sofia memasang

kecil blasteran itu dari kejauh

menemui Anda." Ucap Aleya seraya tersenyum ke arah Sofia dan juga R

*

s. Kija yang memang tak pandai bergaul, hanya menundukkan kepalanya dan langsung menuju mejanya. La

ingin membuat Kakakmu ini menangis lagi? Tak cukupkah air mata

ran membuat Aleya terlupakan dan tak kunjung bertemu dengan sang wali kelas. Menunggu dan menunggu, Aleya tanpa sadar tertidur saat ia menyandark

k," seseorang tengah

sambil mengedipkan matanya ya

murid baru dulu. Jadi, baru bisa sekarang. Apa k

Bisa,"tegas Aleya

ikut

a menuju ruang guru dan

nta maaf jika pertanyaan saya sed

n pribadi ap

uang? Soalnya--" lagi, Sofia merasa

-nya a

eringanan pada Kija untuk menunda pembayaran spp sekolah, tapi jika bulan depan Kija tetap tak bisa melun

a lagi yang ingin Ibu sampaikan?" dengan li

cepat terselesaikan." Senyum Sofia dan berlalu

an, Bu. Saya j

. Pandangannya tampak kosong namun sendu melihat ke arah kelas sang adik. Tangannya mengepal kencang s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka