ALEYA
h dan malu dalam dirinya. Bagaimana mungkin ayahnya benar-benar tega melupakan kewajibannya!
a masih sekolah dan membutuhkan banyak biaya? Tapi, kenapa ma
itu menatap lurus ke depan namun dengan pikiran yang kosong. Panas semakin lama semakin menampakkan warna kulit kuning langsat wanita ayu nan cantik itu. Desira
menjaga tuan muda dengan b
i samping Aleya. Mata Aleya langsung curi-curi pandang ke arah wanita dengan body bak bodyguard nam
, I need the signal. Need to send these things to Mr. R
dan berdiri mendekati wanita perawakan bule itu seraya memainkabir Aleya berget
kan kepalanya dan meredupkan sedi
ou--mm-mm--" lagi-lagi
asalah, Nona?" wanita i
hasa Indonesia?" ta
al di Indonesia," wanita itu menjawab dengan lo
ar, "Maaf sebelumnya, tapi tadi saya mendeng
itu men
nda," ucap Aleya deng
-ya? Maksud And
a itu, "My name is Aleya." Senyum dan tatapan mata yang
di, Anda tadi bilang Anda bisa bantu saya? Lalu, bantu
kat sekolah ini ada sebuah kedai, tak terlalu besar memang, tapi m
erima kasih." Tolak wanita itu kemudian netranya m
tak jelas sambil melangkah lagi kembali ke tempat duduknya dan sesekali m
dia? Sungguh perbedaan yang t
geluarkan napas dengan panjang dan membua
a?" tanyanya dengan logat Ind
Anda sedang bekerja. Silakan, dit
nundukkan sedikit kepalanya sebagai bentu
her and now she's leaving?" Rebecca mengg
*
...
du
uc
at beberapa buah buku berserakan di lantai. Aleya yang mengusap bahunya yang sakit segera melihat ke a
Jalan ga liat-liat!" teriak gadis itu sambil
piri gadis muda yang masih duduk
" Aleya mengulurkan tangannya i
mu!? Atau mata kamu udah pindah ke kaki, hah!" sentak gad
rsenyum tipis dan beralih ke sisi lain gadis itu bermaksud
otormu! Jijik aku melihatnya!" hardik gadis itu
ersebut. Mereka ramai-ramai keluar kelas dan melihat sang gadis sedang memarahi Aleya habis-habisan. Kija, sang adi
bentak Reyen den
ia yang teralihkan karena suara gaduh di luar kelasnya, kini har
buru-buru mendatangi R
lnya menunjuk wajah Kija yang terliha dan berusaha menenangka
an Reyen?" tanyanya lembut sa
ranya menatap sang guru dan teman
ar kamu menjatuhkan tempat pensil Reyen?" Sofi
at. Sofia pun segera panik, tak terkecuali Reyen! Kija langsung tri menuju ruang kelas sang adik, "Hei! Aku belum
a sudah ada di pelukan sang guru. "Kijaaaa!! Ada apa denganmu? Kija ... Kij
, Mbak." Ucap Sofia berusaha
*
sang adik. Sementara itu, Sofia sang wali kelasnya juga turut berada di ruang UKS mendampingi Aleya dan Kija. Dengan perlahan,
erbaring di kasur UKS sekolah. Sofia menatap keduanya dengan tatapan lirih, 'Kasihan seka
ntar?" Sofia kembali be
usahakan. Saya janji, Ibu tolong jangan beri
, tapi ...." Sofia tak
namun dengan sejuta pertanyaan
luar?" a
ngan Rebecca, wanita yang menemani Reyen di muka
a mengangkat s
, saya asiste
fia, wali kelas Reyen," sa
mengenai apa yang baru saja terjadi. Bagaimana mungkin Anda bisa begitu ceroboh
-baik. Tak perlu dengan kepala panas. Lagipula, justru yang menjadi korban
Kija?" tanya pe
atas nama adik saya perihal masalah ini." Al
di tempat lain?" tanya
i-
Dia harus segera pulang untuk sekolah berikut
na Rebecca. Hati-hati di jala
ung pergi meninggalkan ruang UKS tanpa bertany
ang ingin Anda bicarakan?"
i Mbak, mengenai biaya sekolah Kija mungkin
Bagaimana c
tata usaha, ya, Mbak. Sekarang yang terpenting K
gangguk,
, kenapa Kija tiba-tiba langsung berubah pucat-pasi
ali kelas sendu kemudian berkata, "Apa
sejenis penyakit yang men
ritanya, dan bisa menyebabkan si penderita mengalami tremor (gemetar) bila sudah kelelaha
aksud
mengidap park
na mungkin anak seusia Kija--" Sofia tak melanjutkan ucapannya dan netranya segera ber
penyakit itu menyerang anak semanis
awanya ke rumah sakit, dokter selalu mengatakan hal yang s
Kija, Mbak. Akan tetapi, Mbak tetap harus semangat
Guru. Lalu, soal
a yang urus. Mbak
?" tanya Aley
ak hanya perlu menyiapkan data-data yang diperlukan unt
adi mentari yang bersinar terang. Spontan, Aleya menyambar tangan Sofia dan menggenggamnya erat seraya berk
mbantu Kija sekuat tenaga." Sahut
tahu ke mana lagi kaki harus melangkah, terima kasih sekali lagi, Bu
tin orang. Saya segera mengurus beasiswa Kija,
. Sekali lagi
pintu luar ruang UKS sambil berkata, "Kija, kini Kakak tahu ke mana harus melan