Keputusan Takdir
i lebih menyenangkan daripada hidup dalam wajah penuh
sore adalah hari pengumuman nilai ujian. Akan ada panggung megah yang tentu saja wajib untuk Sally ikuti. Mamanya berkata pada dirinya tempo hari
dan indah untuk di dengar. Setidaknya dia tidak terla
a terbaik dalam masa muda. Akan banyak kenangan bahagia dan seru yang tercipta. Me
bermain piano di dalam kamarnya. Membuka pintu dan mempersilahkan
akan keluar malam ini?" Ta
e dan langsung datang ke acara pengumuman nilai ujian Nona Muda besok. Jadi anda tidak perlu khawatir jika o
ng tuanya tidak ada di rumah malam ini. Hal
rah berkualitas ke bak mandi luas berpola burung angsa raksasa. Bau harum
n parfume khusus. Bibirnya tidak bisa berhenti tersenyum
terlihat terlalu berlebihan hanya untuk 1 orang. Namun keluarga Amaranggana selalu mem
a sisi meja cermin berlapis emas, tempat untuk be
u 2 hari. Ia menyanyikan lagu berjudul Poem sesuai keinginan Sella, lagu yang menggunakan bahasa Tiongkok Chinese. Dia ingin putrinya bernyanyi meng
alkan kamar setelah tidak ada urusan lagi yang perlu di
tidur agar tidak menimbulkan kecurigaan orang yang lewat. Sampainya di pintu
pa i
Sal
aya tidak sopan." Penga
ardus berisi buku ini kepada Veen,
Muda. Saya
boleh
salah jika dia hanya bisa keluar sebentar karena harus membuat pengawal tadi yakin. Dalam hati, dia tetap se
atu menimbulkan bunyi dedaunan kering sobe
lly semakin memegang kardusnya kuat-kuat, mengigi
nya, Sally terdiam sambil berdo'a. Semog
B
A
topeng berwajah hantu dari wajahnya. Paras ru
n, "Ngagetin! Ayo cepeta
Sally penuh semangat. Meninggalkan kardus sembarangan dan menenteng tas Sally
hawatiran mereka terhadap nilai ujian. Nilai tidak bisa menggig
iperaktif. Sally memakai kaos polos hitam, celana jeans sobek di kedua lutut, dan rambut yang di kuncir kuda. Tidak lupa memakai topi, aga
ya masuk. Setibanya di dalam, Sally tidak bisa menahan untuk takjub. Pertama
untuk melengkungkan sebuah senyuman tampan. Banyak peremp
ari mencoba hal yang tidak pernah dia lakukan, mendatangi set
a yang dulu hanya bisa dia lihat melalui jendela. Mama dan Papanya tidak pernah memberikan ijin untuk dirinya pergi ke pasar malam. Segala negoisasi di
kang, membawa boneka raksasa hadiah dari permainan lempar anak panah yang tentu saja di menangkan oleh Sally. Anak itu sangat pand
uran kecil ke beberapa anak perempuan yang melewat
Ayo p
benarkan topi hitam milik Sally, dan mengusap sisa p
s ibu jari Veen tanpa tena
k p
k g
ia mencuri kecupan di pipi selembut kulit bayi, "Ka
alu beneran! Au a
s tak tertahankan menembus hatinya. Senyuman Sally adalah pelangi, s
di hidup Sally ada
ama, mencintai dalam diam. Kedua, mencintai dengan mengungk
ap akan mendapatkan balasan perasaan suatu hari nanti. Dia melakuka
dalah rasa bahagia paling sempurna. Meng
rang. Takut tidak sopan jika dia tidak menutup mulut. Selesai batuk, di
nggu!" Te
epan, memakan permen kapas borongannya. Anak it
seperti pemiliknya. Tapi atensinya teralihkan oleh noda basah di dek
t tangan kiri yang dia gunakan untuk menutup mulut, Veen terbatu di tempa
ihnya. Mengusap sudut mulutnya, Sally tidak boleh melihat noda darah ini. T
duri dari tanaman terjejer di sepanjang jalan. Menekannya tanpa keraguan. Bibirnya mering
alam, membiarkan darah sedikit demi sedikit keluar. K
gaun. Papa dan Mamanya sudah bercerai lama membuatnya tidak bisa merasakan kasih sayang seorang a
Veen, tidak perduli pada bonekanya. Matanya bera
Kesayat sedikit, kamu bersihin boneka kamu dulu. Aku masakin nasi goreng, abis itu ambil baju
ya mau pergi dan mencuci bulu bonekanya. Walau s
asak, kerongkongannya seperti terdorong sesuatu. Dia menuju tempat cuci piring dan
secepat mungkin. Kedua tangannya tanpa sad
. Veen mengangkat telefon, memanggil
napa Vee
Sekuat tenaga Veen menahan diri un
ma pulang sekarang,
enghirup udara dalam-dalam. Hatinya terasa sedikit
kanya!" Menunjukan boneka putihnya
ir dengan tangan sibuk mengangkat
Sally
uk Sally. Boneka ini lamban
Seru Sal
akan mereka tidak lupa untuk sholat bersama. Jam sud
di halaman belakang juga sudah menung
lah di luar gerbang. Aku
k, N
en sudah membawakan Vely.
al
, Ve
membuat hatinya terasa di peras ol
gomong aja. S
ayang s
ak Veen, "Sally sayang sama Ve
oleh tanya
eh l
suka sa
Sally saat ini, dia juga menganggu
juga suka
berada di depannya, keningnya di sentuh oleh se
ntara laki-laki dan perempuan. Bukan lagi