icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Keputusan Takdir

Bab 3  Sebuah Kebahagiaan

Jumlah Kata:1896    |    Dirilis Pada: 30/11/2024

i lebih menyenangkan daripada hidup dalam wajah penuh

sore adalah hari pengumuman nilai ujian. Akan ada panggung megah yang tentu saja wajib untuk Sally ikuti. Mamanya berkata pada dirinya tempo hari

dan indah untuk di dengar. Setidaknya dia tidak terla

a terbaik dalam masa muda. Akan banyak kenangan bahagia dan seru yang tercipta. Me

bermain piano di dalam kamarnya. Membuka pintu dan mempersilahkan

akan keluar malam ini?" Ta

e dan langsung datang ke acara pengumuman nilai ujian Nona Muda besok. Jadi anda tidak perlu khawatir jika o

ng tuanya tidak ada di rumah malam ini. Hal

rah berkualitas ke bak mandi luas berpola burung angsa raksasa. Bau harum

n parfume khusus. Bibirnya tidak bisa berhenti tersenyum

terlihat terlalu berlebihan hanya untuk 1 orang. Namun keluarga Amaranggana selalu mem

a sisi meja cermin berlapis emas, tempat untuk be

u 2 hari. Ia menyanyikan lagu berjudul Poem sesuai keinginan Sella, lagu yang menggunakan bahasa Tiongkok Chinese. Dia ingin putrinya bernyanyi meng

alkan kamar setelah tidak ada urusan lagi yang perlu di

tidur agar tidak menimbulkan kecurigaan orang yang lewat. Sampainya di pintu

pa i

Sal

aya tidak sopan." Penga

ardus berisi buku ini kepada Veen,

Muda. Saya

boleh

salah jika dia hanya bisa keluar sebentar karena harus membuat pengawal tadi yakin. Dalam hati, dia tetap se

atu menimbulkan bunyi dedaunan kering sobe

lly semakin memegang kardusnya kuat-kuat, mengigi

nya, Sally terdiam sambil berdo'a. Semog

B

A

topeng berwajah hantu dari wajahnya. Paras ru

n, "Ngagetin! Ayo cepeta

Sally penuh semangat. Meninggalkan kardus sembarangan dan menenteng tas Sally

hawatiran mereka terhadap nilai ujian. Nilai tidak bisa menggig

iperaktif. Sally memakai kaos polos hitam, celana jeans sobek di kedua lutut, dan rambut yang di kuncir kuda. Tidak lupa memakai topi, aga

ya masuk. Setibanya di dalam, Sally tidak bisa menahan untuk takjub. Pertama

untuk melengkungkan sebuah senyuman tampan. Banyak peremp

ari mencoba hal yang tidak pernah dia lakukan, mendatangi set

a yang dulu hanya bisa dia lihat melalui jendela. Mama dan Papanya tidak pernah memberikan ijin untuk dirinya pergi ke pasar malam. Segala negoisasi di

kang, membawa boneka raksasa hadiah dari permainan lempar anak panah yang tentu saja di menangkan oleh Sally. Anak itu sangat pand

uran kecil ke beberapa anak perempuan yang melewat

Ayo p

benarkan topi hitam milik Sally, dan mengusap sisa p

s ibu jari Veen tanpa tena

k p

k g

ia mencuri kecupan di pipi selembut kulit bayi, "Ka

alu beneran! Au a

s tak tertahankan menembus hatinya. Senyuman Sally adalah pelangi, s

di hidup Sally ada

ama, mencintai dalam diam. Kedua, mencintai dengan mengungk

ap akan mendapatkan balasan perasaan suatu hari nanti. Dia melakuka

dalah rasa bahagia paling sempurna. Meng

rang. Takut tidak sopan jika dia tidak menutup mulut. Selesai batuk, di

nggu!" Te

epan, memakan permen kapas borongannya. Anak it

seperti pemiliknya. Tapi atensinya teralihkan oleh noda basah di dek

t tangan kiri yang dia gunakan untuk menutup mulut, Veen terbatu di tempa

ihnya. Mengusap sudut mulutnya, Sally tidak boleh melihat noda darah ini. T

duri dari tanaman terjejer di sepanjang jalan. Menekannya tanpa keraguan. Bibirnya mering

alam, membiarkan darah sedikit demi sedikit keluar. K

gaun. Papa dan Mamanya sudah bercerai lama membuatnya tidak bisa merasakan kasih sayang seorang a

Veen, tidak perduli pada bonekanya. Matanya bera

Kesayat sedikit, kamu bersihin boneka kamu dulu. Aku masakin nasi goreng, abis itu ambil baju

ya mau pergi dan mencuci bulu bonekanya. Walau s

asak, kerongkongannya seperti terdorong sesuatu. Dia menuju tempat cuci piring dan

secepat mungkin. Kedua tangannya tanpa sad

. Veen mengangkat telefon, memanggil

napa Vee

Sekuat tenaga Veen menahan diri un

ma pulang sekarang,

enghirup udara dalam-dalam. Hatinya terasa sedikit

kanya!" Menunjukan boneka putihnya

ir dengan tangan sibuk mengangkat

Sally

uk Sally. Boneka ini lamban

Seru Sal

akan mereka tidak lupa untuk sholat bersama. Jam sud

di halaman belakang juga sudah menung

lah di luar gerbang. Aku

k, N

en sudah membawakan Vely.

al

, Ve

membuat hatinya terasa di peras ol

gomong aja. S

ayang s

ak Veen, "Sally sayang sama Ve

oleh tanya

eh l

suka sa

Sally saat ini, dia juga menganggu

juga suka

berada di depannya, keningnya di sentuh oleh se

ntara laki-laki dan perempuan. Bukan lagi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 . Apa itu Sempurna 3 Bab 3 Sebuah Kebahagiaan4 Bab 4 Patah5 Bab 5 Pretty Savage6 Bab 6 Patah, lagi7 Bab 7 Lepas dari Amaranggana8 Bab 8 Sebuah Hak9 Bab 9 Perasaan10 Bab 10 Antara Sally dan Juan11 Bab 11 Obat12 Bab 12 Accident13 Bab 13 Keterlaluan14 Bab 14 Menyakitkan15 Bab 15 Karena Sally-ku Cantik16 Bab 16 Pulang17 Bab 17 Jangan Terlalu Sedih18 Bab 18 Transplantasi19 Bab 19 Telah Menemukan Pelaku20 Bab 20 Tidak Ingin Memilih21 Bab 21 Selalu Mencinta22 Bab 22 Tidak Memalukan23 Bab 23 Keputusan Akhir24 Bab 24 Siap akan Konsekuensi25 Bab 25 Kepergian26 Bab 26 Masa itu Kembali27 Bab 27 Bukan Maksud Melukai28 Bab 28 Ini Terlalu Sakit29 Bab 29 Bodoh!30 Bab 30 Anak31 Bab 31 Ending Seasons 132 Bab 32 Side Story - 133 Bab 33 Side Story - 234 Bab 34 Side Story - 335 Bab 35 Side Story - 436 Bab 36 Side Story - 537 Bab 37 Side Story - 638 Bab 38 Side Story - 739 Bab 39 Side Story - 840 Bab 40 Kita Bertemu lagi, Raja - S241 Bab 41 Apa Tujuanmu Kembali - S242 Bab 42 Kepercayaan - S243 Bab 43 Bisakah Seperti Dulu - S244 Bab 44 Accident - S245 Bab 45 Ambisi Baru Vino - S246 Bab 46 Kesempatan Memperbaiki - S247 Bab 47 Snow - S248 Bab 48 Ke Panti Asuhan - S249 Bab 49 Aku Bahagia - S250 Bab 50 Kim Taehyun Kembali - S251 Bab 51 Jangan Ganggu Putriku - S252 Bab 52 Kalian Egois - S253 Bab 53 Sally Rindu Veen - S254 Bab 54 Perasaan Familier - S255 Bab 55 Berciuman - S256 Bab 56 Jeno - S257 Bab 57 Vino ingin Berjuang - S258 Bab 58 Kita Pernah Bertemu - S259 Bab 59 Boneka Beruang Putih - S260 Bab 60 Menjaga Sebuah Perasaan - S261 Bab 61 Kehadiran Aksa - S262 Bab 62 Kamu Milik Gadis Lain - S263 Bab 63 Memastikan Hati - S264 Bab 64 Sebuah Kebenaran - S265 Bab 65 Balaskan Dendam Mama! - S266 Bab 66 Mencari Bukti! - S267 Bab 67 Pertemuan Yuwi dan Sela - S268 Bab 68 Drama Sela - S269 Bab 69 Kalian yang Jalang! - S270 Bab 70 Sally Muak! - S271 Bab 71 Bidan Fifi Damayanti - S272 Bab 72 Halo Putri Mama! - S273 Bab 73 Manipulasi Yuwi - S274 Bab 74 Maafkan Bunda - S275 Bab 75 Operasi Paksa - S276 Bab 76 Sidang Pertama - S277 Bab 77 Sidang Kedua - S278 Bab 78 Berusahalah, kak! - S2 (END)