Asa di Ujung Senja
ndak tahu, di man
dan layani dia dengan baik karena mulai detik ini, kamu adalah budak ya
etika melihat sang putra dituntun oleh Nada. Sementara wanita belia itu nampak meneteskan air mata, seiring keperg
i sayangnya dia tidak
ja peranmu sebagai istri adikku. Kamu boleh datang padak
a memiliki garis wajah hampir serupa, membuat Nada sedikit merasa lega. Setidaknya, masih ada yang peduli pada N
t pemuda itu dengan senyuman seringai di wajah, yang membuat Nada seakan terjun bebas dari ketingg
.. kupikir, dia a
mu cantik dan masih polos," kata p
dia. Bian 'kan terpaksa nikahi dia karena enggak mau membuat keluarga menjadi malu," jawab Abi
nikah menjadi anak dari orang yang tak punya apa-apa h
jika nanti kamu bisa melihat lagi, Bro. She is so beautif
ang secantik Zizi,
ahlah, Bro. Kamu itu
n aku dulu seperti apa? Hanya Zizi yan
antan tunangan pemuda itu, yang kabur tepat sepuluh hari sebelum
ndidikan tinggi. Dia juga pasti berasal dari
, silakan," lanjut Abian, membuat Nada seketika mendongak menata
au begitu," sa
n kepala. "Tidak, Den! S
tir, Manis! Aku bukan tipe pemaksa. Aku akan buat kamu jatuh cinta
a, kakaknya Den Bian ini orang yang sangat berbaha
kamar," ajak Nada kemudian, sengaja
yu tersebut terkesima ketika membuka pintu kamar yang berukuran luas dan melihat interiornya. Kamar
tu ketika suara Abian membuyarkan lamuna
untuk duduk di tepi ranjang berukuran besar yang polos
saja terlintas di kepalanya. "Bagaimana mungkin ada taburan
ma kamu?" sentak Abian ketika Nad
Baik, akan saya
ma yang tadi Abian sebutkan ketika mengucap kata qabul saat akad nikah? Sekali lagi, Nada harus menerima keny
embali ke kamarnya. Akan tetapi, langkah Nada terhenti di ambang pintu bert
ada pada wanita berusi
Nada ke kamar Aden." Bukannya menjawab pertanyaan Nada, pelayan itu malah
kannya itu, sebelum masuk ke kamar Abian. Sepertinya, semua pelayan di rumah besar itu
dak mungkin sekamar denganku, kan?
di kamar yang sama denganmu, Nang. Itu semua demi kebaikan ka
irnya karena setiap ucapan sang eyang adalah
r! Biar dirapikan sen
elia itu terlihat bingung, tak tahu apa yang harus dia lakukan. Nada memandangi koper berukuran
an baju-baju saya di lemari?" tanya
em
apatkan dari Abian. Tanpa berkata-kata lagi, Nada segera
Namun, di dalam kamar mandi wanita belia itu bukannya segera berganti, t
dang adzan maghrib terdengar dari kejauhan. Nada
yang terdengar sangat lembut, tetapi tak ada respon apa pun dari Abian hingga beberapa saat Nad
Nada mengaji sampai waktu isya' tiba, lalu lanjut mengerjakan sholat empat rakaat te
karang? Haruskah aku menawarka
i, dan wajib baginya melayani jika Abian menginginkan. Begitulah yang Nada pelajari ketika mas
ngkah, terdengar suara ketus Abian
nya babu yang harus melayani semua keperluanku! Maka, jangan pernah berani
ambu