Asa di Ujung Senja
yang keluar dari bibir Nada, berhas
ya Abian ketika sudah tidak mendapati tu
awab Nada, setelah mendudukkan di
h tiba wa
Baru jam se
sholat malam?" tan
ya
k Abian yang kemudian beringsut mendekat
annya mendapati tubuh sang istri dan sudah dalam keadaan tertutup rapat. H
a,
seraya mengendus aroma tubuh sang istri yang sangat dia sukai. Pemuda itu pun melingkarka
e kamar mandi dalam keadaan polos. Takut Kakak tiba-tiba keb
sa melihat, Sayang.
aja mal
wajah sang istri telah merona. "Tapi aku lebih suka kalau kamu seperti tadi m
kan tangan Abian, tetapi suaminya itu malah semakin me
r aja, S
n pemuda itu pun tak kalah aktif mulai membuka kancing piyama Nada. Hanya dalam hi
. Sekali aja. Kamu ti
ahkan kembali tubuhnya di atas pembaringan emp
ak, setelah memakai kembali piyamanya yang tadi dilepas oleh sang suami, dan wanit
Nada tentu malu jika sampai sang suami mengetahuinya. Ketika Nada bar
di junub bersama," pinta Abia
ndi ba
ah semalam dan barusan aku sudah menikmati
melebur bersama semalam, dan mengulangnya barusan. Berbagi peluh dan kenikmatan di bawah selimut
ntun sang suami menuju kamar mandi. Sepanjang berjalan menuju ka
ng ke rumah, menemui eyangnya. Setibanya di villa, Abian menyuruh Pak Karim untuk pulang
a Nada, setelah Nada mendengar perin
ya ingin berduaan den
a enggak bawa b
Sayang. Biar nanti bib
ah pada wanita paruh baya itu untuk menyiapkan semua keperluan mereka berdua, selama berada di
a telah berada di kamar dan pemuda itu men
k segera menjawab pertanyaannya. "Ada apa, hem
a Nada, sembari menunjuk foto seorang wan
ibi Saodah menghampiri cucu sang majikan dengan raut wajah ketakutan. Ya, mendengar teriakan Abi
dan jangan sampai ada yang tertinggal? Tapi, kenapa foto itu masih terpajang di sana?" Benar adanya dugaan Bi Sao
ya fokus dengan barang-
sergah Abian ketika mendengar bibi asis
lu sekeras itu, Kak," bisiknya kemudian, membuat Abian mengh
ibi Saodah tersenyum pada Nada. Wanita paruh baya itu yakin jika wanita berhijab yang be
jika apa yang dilakukan asisten tersebut ada yang tidak sesuai atau tidak pas seperti keinginan tunangan Abian hingga cucu Ndoro Brata
impali seraya tersenyum ramah, membuat Bibi Sa
ambil membawa foto Zizi dalam pigura besar, Ab
nmu dengan masih menyimpan foto wanita itu," kat
ada satu hal yang ingin tanyakan
ang? Tany
apannya. Wanita belia itu sepertinya ragu untuk
nap di sini? Begitu, 'kan?" tebak Abian ketik
an dengan pekerjaannya. Tapi kamu jangan khawatir, Sayan
n, Nad, tapi aku juga tahu batasan dalam pergaulan. Ya, kuakui jika hubungan kami
hnya lebi
kan ini membuatmu tidak nyaman. Tapi, aku harus j
menyentuh bibir Abian yang sudah pernah dia rasakan semalam.
yang?" tanya Abian, s
lalu tiba-tiba kita mengetahui bahwa sesuatu itu sudah pernah
ng. Agar, tak ada lagi bekas orang lain di sini
at dekat dengannya. Hal itu dapat Abian rasakan melalui embusan nap
balas ciuman sang suami. Namun, lambat laun Nada
" Nada mengingatkan, setelah pen
ua lalu sholat maghrib berjama'ah dan dilanjutkan dengan makan malam. Usai sholat isy
uda itu bahkan tak puas jika hanya melakukannya sekali. Dia pun mengulangnya,
itu melepaskan seluruh pakaiannya di dalam kamar mandi, membuat Abian ya
Apa kamu jatuh? Mana
pa mungkin, Nada alergi, ya, Kak? Tapi, alergi apa?" Nada yang masih meman
yum sendiri. "Benar, Sayang. Itu
a khawatir dengan apa yang terjadi pada tubuh Nada
a lalu memeluk perut rata istrinya. "Hadap sin
a untuk memberikan tanda cinta di sana. "Apakah seperti ini warnanya?"
yum-senyum sendiri. Persis seperti
pakah warn
ambu