Asa di Ujung Senja
menjadi makanan wanita belia itu sehari-harinya. Tidak ada satu pun dari mereka semua yang tingga
adu jika keluar dari rumah besar itu saja, Nada tidak diperbolehkan? Kehidupan Nada bahk
matuhi perintah anggota keluarga Ndoro Brata yang lain, yang seringkali seperti sengaja mempersulitnya. Dan yang paling me
tar aja. Bian pasti takkan keberatan," pinta Aj
ir kebersamaan mereka. Sebab, keesokan harinya kedua orang tua Abian, beserta Aji akan kembali ke kota
ngin segera beristirahat. Permisi," pamit Nada. Wani
nggu!" s
Aku lelah, aku
yang memiliki tatapan mesum itu. Nada pun buru-buru mendo
berbagai cara. Pemuda itu bahkan tak canggung menggoda Nada di depan keluarga lainnya seperti yang Aji lakukan bar
adi, jangan pernah bermimpi jika mereka akan memikirkan bagaimana perasaanm
a saja mual." Perintah dari Abian, mengurai lamunan Nada. Wanita berhijab itu
i atau di kamar saja?" tawar Nada d
Dari pada kamu harus
bersikap baik seperti sekarang. "Baik, Den. Tu
ang dari Abian. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh pemuda y
ini atau di kamar saja, Den?" ta
i. Sekarang aj
da Abian. Dalam sekejap, isi gelas tersebut telah habis tanpa sisa. Setelah menyimpan gelas
Sementara Nada menggelar sajadah lalu mengambil air wudhu sebelum tadarus Al-qur'an. Kebi
sama dengannya. Nada tidak mempermasalahkan hal tersebut. Justru, Nada merasa senang karena Abian ta
lia itu duduk di sana. Karena itulah, Nada lebih memilih untuk tidur di lantai dengan beralaskan sajadah. Toh, Nada ti
idak jelas, seperti sedang mengigau. Nada buru-buru menutup kitab sucinya lalu beranjak untuk melih
i kenapa dia berkeringat?" gumam Nada ketika
ng sama, Abian terbangun lalu menangkap tangan Nada. Tentu saja Nada menj
g kamu l
ninggi, menggambarkan jika pemuda itu tidak
inya, Den Bian demam. Tadi, tidur Aden gelisah dan keringat
jika melakukan kesalahan. Sebab, sebelumnya Nada telah diancam jika dia melakukan sedikit saja
pula dengan Nada. Hingga kehenin
u minum obat?" tawar Na
telah menjawab demikian,
. Sepertinya, aku mau mun
ang pintu kamar mandi, Abian telah mengeluarkan semua isi perutnya. Meski ragu, Nada membera
bantu Abian kembali ke pembaringan. "Jika Aden tidak suka mi
Abian. Yang terdengar han
kerokin, dan tak lama kemudian segera enakan, Den. Apa ... Ade
itu?" tanya Abian deng
engiyakan. Wanita belia itu lalu mulai melakukan aktifitasnya.
angan, sambil memijatnya perlahan. Tidak terdengar protes dari pemuda it
Sekarang ba
a juga d
baluri minyak angin agar
lalu tidur telentang. Baru kali i
mpak begitu menggoda. Akan tetapi, fokus wanita belia itu tidak di sana. Dia m
k angin, dan meratakan dengan tangan seperti tad
ah,
an yang terdengar tidak re
erani, Den. Takut salah ur
epalaku! Kamu berani,
, jika Aden
Nada terus melakukannya hingga pemuda itu terlelap. Nada bahkan tidak berani melepaskan tangannya karena tak
dalam dekapan hangat Abian. Tentu saja Nada sangat terkejut, sekaligus takut. Reflek, Nada melepask
? Apa hari s
-saya tidak tahu kenapa
u tidur di sini? Bukankah, k
ambu