icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Asa di Ujung Senja

Bab 4 Kamu Milikku, Nada!

Jumlah Kata:1440    |    Dirilis Pada: 18/11/2024

ri. Kenapa pemuda yang telah sah menjadi suaminya itu, tiba-tiba saja

g dahi Abian. "Udah enggak panas, kok

ini wajah istrinya itu pastilah nampak sangat lucu. Tunggu-tungg

an atas sikapku beberapa hari ini, Nad," kata

da bertanya pada dirinya sendiri dengan sangat lirih, tetapi karena jar

i semakin tahu jika kamu adalah wanita yang tulus. Rasanya tidak pantas jika aku terus saja m

respons dari Nada. Keheningan yang sejenak tercipta itu pun membawa ingatan Abi

sadar suami saya tidak pernah mengharapkan diri saya. Tapi, sebagai seorang istri saya harus tetap menjag

sejak dia kehilangan penglihatan! Dia itu hanyalah pemuda menyedihkan, yang ditinggal kabur oleh tunangannya! Sayang sekali

rus menghabiskan waktu dengan orang yang buta mata hatinya seperti Anda, Den Aji! Setidaknya,

akak berkata seperti itu tentangnya. Meski sebelumnya pemuda itu sudah tahu, jika sang kakak memang t

juga mengetahui, Aji bersorak girang ketika mengetahui jika Zizi pergi meninggalkan Abian, tepat sepuluh hari seb

dari kamar mandi, tetapi dia urungkan ketika suara tegas Nada kembali terdengar. Ya, Aji tiba-tiba masuk ke kamar Abian

ingat, saya menikah dengan Den Bian memang karena perjodohan untuk melunasi utang orang tua saya, tapi saya bukanlah wanita yang silau dengan harta. Meski keluarga Ndoro Brata akan m

tama Nada membelanya. Kemarin, ketika budhe-budhe dan kakak-kakak sepup

ian, meski dia memperlakukan Nada dengan sangat buruk. Bukan hanya karena belum dapat menerima kehadiran Nada, Abian bersikap buruk pada wanita belia it

nya anak laki-laki Ndoro Brata. Bukan Aji yang anak sulung karena Aji lahir dari rahim wanita yang tidak disukai oleh Ndoro Brata, yaitu mendiang istri pertama p

inilai belum dapat bertanggungjawab. Hanya saja, hasutan dari Aji, serta keserakahan yang bercokol di hati masing-masing, membuat mereka seolah sepakat membenci Abian, dan bermaksud

au tidur di bawah saja." Suara lembut Nad

kamu tidur di sini. Kita tidu

-saya tidak sal

lalui perkataan wanita belia itu, membuat Abian merasa terhibur.

alah senyum-

Abian kemudian seraya menepuk tempat kosong di sebelahnya, s

membuka suaranya. "Kamu jangan khawatir, Nad, karena kita hanya akan tidur. Aku janji

i yang seutuhnya buat Aden. Den Bian saja yang memberi jarak pada kita dengan tidak mengizinkan saya tidur di ranja

igus berurai air mata. Abian tertawa karena merasa, apa yang disampaikan Nada itu lucu. Sementara air matanya

hwa hanya Zizi, lah, satu-satunya wanita yang sempurna di muka bumi ini, hingga Abian menolak Nada yang dia nilai hanyalah sebagai gadis kampung yang pasti tak

kata Abian kemudian setelah beberapa saat. "Aku ben

a itu lupa jika pemuda di ha

? Tak mengapa, Nad. Aku bisa mengerti karena apa yang

, Den. Saya suda

um yang membuat pemuda itu terlihat semakin tampan dan menyenangkan untuk

an mengulang ajakannya

ubah padanya. Tak lagi acuh dan dingin seperti biasanya. Ab

Apa Aden mau saya antar keluar sekarang?" tawa

, ambilkan tongkatku," pinta Abian

emudian mendampingi Abian keluar dari kamar untuk menemui keluarganya. Setibanya di

h kembali ke kamar dan tidak diperbolehkan untuk bergabung

Abian sempat mencegah. "Tidak apa-apa, Den. Barangkali, keluarga Aden mau m

esar dengan kasar di atas pembaringan. Nada jatuh tertelungkup dan ket

u, Nada! Han

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka