Asa di Ujung Senja
ada diri sendiri akan memisahkan Abian dengan Nada lalu memiliki wanita belia itu seutuhnya. Sepertinya, Aji telah ben
hkan mereka berdua!" batin Aji, sebe
ab, hanya Ndoro Putri Brata yang bersikap tidak baik padanya. Sementara Ndoro Brata sendiri, sedari awal memang acuh dengan ke
nya Abian di suatu sore ketika wanita belia
terbiasa berdiam diri
ya bisa antarkan jika Aden tidak
epi ranjang. "Tapi, percuma juga, ya, Nad, aku jalan-jalan. Toh, aku
ia ini. Jika Aden keluar jalan-jalan, kalau pun Aden belum dapat melihat keindahan alam di senja hari, setidaknya Den Bian dapat menghirup udara segar
rdiam diri di rumah dan mendengar suara ce
pun, beliau itu eyangnya Aden yang harus dihormati. Lagi pul
tersebut berbicara seperti itu adalah karena membela Nada. Sebab, suara sang eyang terdengar cempreng di rungu Abian, se
cuma kesel aja mendengar eyang uti
alan!" ajaknya kemudia
rsi roda, Den
Kalau aku pakai kursi roda,
Nada pun terkekeh pelan.
ihat keberadaan Abian di sana, para pekerja pun menyingkir karena tidak mau terkena masalah, dan dianggap mengganggu kenyamanan cucu
gar masuk ke dalam paru-paruku," kata Abian, set
ncur di tengah kolam kecil tersebut. Sementara di sekelilingnya, pohon-pohon besar yang sangat rindang menaungi taman itu hi
Ndoro Brata yang berpadu dengan gemericik ai
merdu dengan suara kamu," kata Abian yang tiba-tiba saja menggombali Nada
, Nada," lanjut Abian yang seo
dua suara itu yang mungkin akan membuat kita cepat bosan. Berbeda jika kita berada di tepi hutan, di sebelah barat da
sana, Nad," pinta Abian k
atir, kita akan kemalaman di jalan karena jaraknya cuku
janji, kalau besok kamu
llah, y
satu
itu,
aku den karena a
, Den
anggillah aku selayaknya suam
-su
as terlihat, perubahan sikapku
elah kejadian pelecehan yang dilakukan oleh Aji terhadap Nada yang hampir saja merenggut kesucian wanita belia itu, Abian mulai menunjukka
tertuju pada beber
da baru beberapa saat yang lalu selesai menjalankan rutinitas di setiap malamnya, yaitu tadarus Al
asih ingat 'kan dengan permintaanku malam itu
samping suaminya tanpa kata. Mereka berdua pun kemudian tidur di ranjang yang sama, meski cara tidur mereka tak selayaknya tidu
saja sudah berubah. Abian pasti akan memeluk tubuhnya dengan posesif, sementara Nada terhany
anya Abian, mengurai
ka memanggilku dengan sebutan
Dahi pemuda itu berkerut dalam, se
apa,
i itu juga kedengaran lebih enak. Lagi pula jika nant
? A
mu enggak mau memiliki anak
tiba-tiba datang menghampiri mereka berdu
perti itu? Memiliki anak dari wanita yang tidak berpendidikan macam dia, itu a
ambu