Asa di Ujung Senja
wanita paruh baya dengan air mata bercucuran, sambil mengusap d
kolah dan Nada juga masih ingin melanjutkan ngaji di
pada Ndoro Brata, Nduk. Hanya ini satu-satunya cara agar keluarga kita bisa terbebas da
t, Nduk. Beberapa waktu lalu, bapak sudah menyetujui pernikahanmu dengan
erumah tangga? Lagipula, bukankah Mbak Gina tergila-gila pada cucu bungsu Ndoro
Gina harus menjadi pengantin pengganti untuk pemuda buta seperti cucu Ndoro Brata itu!" Sang b
r. Ingin rasanya, Nada tidak mempe
ikan pada sang ibu karena sang bapak sudah keburu pergi dari sana, se
, seraya menatap sang putri
pada Ndoro Brata untuk berjudi dan mabuk-mabukan, tetapi dia yang dipaksa mengorbankan diri untuk menjadi pengantin pengganti b
i. Persiapkan dirimu untuk menjadi istri cucu Ndoro Brata," kat
lu duduk di kursi rias dan merapikan riasannya dari sisa air mata. Sekuat hati Nada be
untuk sesuatu yang membahagiakan, pasti Mbak Gina yang bapak dahulukan? Kenapa bapa
antulan cermin rias di hadapan. Tanpa terasa bulir bening kembali mengalir dari su
ng seyogyanya akan digelar secara mewah, tetapi akhirnya dilaksanakan secara sederhana karena pengantin wanitanya berganti, itu pun segera dimulai. Satu per sat
ada Assyifa binti Mulyono dengan
yang disediakan untuknya. Gadis itu pun kembali meneteskan air mata. Dia sama sekali tak menyangka jika saat ini statusnya telah berubah
enghapus air mata lalu berusaha untuk tersenyum p
an lebih enak hidup di sini, daripada di rumah
nggoreskan luka di hati Nada. Gadis belia itu pun hanya bisa menunduk dalam dengan bibir terkunci rapat, tak beran
ka keberadaanmu di sini akan diratukan layaknya seorang istri, dan menantu! Kamu itu hanya babu yang harus merawat A
itu pun hanya bisa kembali meneteskan air mata. Kepala Nada semakin menunduk dalam dan dia sam
pemuda itu adalah jodoh yang Engkau kirim untukku
bih pada Tuhannya dan hanya satu ya
l menyeret Nada dari lamunan. Pengantin wanita itu kemudian mengikuti
hendak menjemput sang putri ke kamar untuk menyalami Abian, pemuda yang
uda buta yang saat ini telah sah menjadi suaminya. Wanita paruh baya tersebut menggenggam erat tan
ibunya tak menginginkan pernikahan ini terjadi. Akan tetapi, wanita paruh ba
, Bu," balas Nada, mencoba
ang menjabat tangan sang suami dan menciumnya dengan takdzim, tanpa ada balasan kecupan di kening.
Perintah Abian, setelah semua proses mereka lalui
hijab berwarna senada yang menutup rapat kepalanya itu, lalu membimbing sang suami untuk ke da
g sudah sah menjadi suaminya itu dengan sebutan aden karena dia teringat den
awaku ke mana? Apa ke kamarmu?" Abian yang berbicara den
?" lanjutnya yang terdengar begitu menyakitkan di telinga Nada. Wanita berwajah ayu
ambu
🌹
alamu'alaik
i lapak ini, setel
erbaruku ini, jangan lupa tinggal
ali, mampir, yuk, di novelku yang ud