icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Asa di Ujung Senja

Asa di Ujung Senja

icon

Bab 1 Ba-bu untuk Abian

Jumlah Kata:1268    |    Dirilis Pada: Hari ini10:06

wanita paruh baya dengan air mata bercucuran, sambil mengusap d

kolah dan Nada juga masih ingin melanjutkan ngaji di

pada Ndoro Brata, Nduk. Hanya ini satu-satunya cara agar keluarga kita bisa terbebas da

t, Nduk. Beberapa waktu lalu, bapak sudah menyetujui pernikahanmu dengan

erumah tangga? Lagipula, bukankah Mbak Gina tergila-gila pada cucu bungsu Ndoro

Gina harus menjadi pengantin pengganti untuk pemuda buta seperti cucu Ndoro Brata itu!" Sang b

r. Ingin rasanya, Nada tidak mempe

ikan pada sang ibu karena sang bapak sudah keburu pergi dari sana, se

, seraya menatap sang putri

pada Ndoro Brata untuk berjudi dan mabuk-mabukan, tetapi dia yang dipaksa mengorbankan diri untuk menjadi pengantin pengganti b

i. Persiapkan dirimu untuk menjadi istri cucu Ndoro Brata," kat

lu duduk di kursi rias dan merapikan riasannya dari sisa air mata. Sekuat hati Nada be

untuk sesuatu yang membahagiakan, pasti Mbak Gina yang bapak dahulukan? Kenapa bapa

antulan cermin rias di hadapan. Tanpa terasa bulir bening kembali mengalir dari su

ng seyogyanya akan digelar secara mewah, tetapi akhirnya dilaksanakan secara sederhana karena pengantin wanitanya berganti, itu pun segera dimulai. Satu per sat

ada Assyifa binti Mulyono dengan

yang disediakan untuknya. Gadis itu pun kembali meneteskan air mata. Dia sama sekali tak menyangka jika saat ini statusnya telah berubah

enghapus air mata lalu berusaha untuk tersenyum p

an lebih enak hidup di sini, daripada di rumah

nggoreskan luka di hati Nada. Gadis belia itu pun hanya bisa menunduk dalam dengan bibir terkunci rapat, tak beran

ka keberadaanmu di sini akan diratukan layaknya seorang istri, dan menantu! Kamu itu hanya babu yang harus merawat A

itu pun hanya bisa kembali meneteskan air mata. Kepala Nada semakin menunduk dalam dan dia sam

pemuda itu adalah jodoh yang Engkau kirim untukku

bih pada Tuhannya dan hanya satu ya

l menyeret Nada dari lamunan. Pengantin wanita itu kemudian mengikuti

hendak menjemput sang putri ke kamar untuk menyalami Abian, pemuda yang

uda buta yang saat ini telah sah menjadi suaminya. Wanita paruh baya tersebut menggenggam erat tan

ibunya tak menginginkan pernikahan ini terjadi. Akan tetapi, wanita paruh ba

, Bu," balas Nada, mencoba

ang menjabat tangan sang suami dan menciumnya dengan takdzim, tanpa ada balasan kecupan di kening.

Perintah Abian, setelah semua proses mereka lalui

hijab berwarna senada yang menutup rapat kepalanya itu, lalu membimbing sang suami untuk ke da

g sudah sah menjadi suaminya itu dengan sebutan aden karena dia teringat den

awaku ke mana? Apa ke kamarmu?" Abian yang berbicara den

?" lanjutnya yang terdengar begitu menyakitkan di telinga Nada. Wanita berwajah ayu

ambu

🌹

alamu'alaik

i lapak ini, setel

erbaruku ini, jangan lupa tinggal

ali, mampir, yuk, di novelku yang ud

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka