icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

RAHASIA DI BALIK KEBAHAGIAAN

Bab 3 Kegelisahan yang tak terbendung

Jumlah Kata:1554    |    Dirilis Pada: 08/11/2024

biasanya. Di matanya, Arya terlihat seperti suami yang sempurna-rapi, tenang, dan selalu tampak penuh perhati

ya. Apakah aku harus langsung bertanya? pikirnya, namun setiap kali ia m

ngenakan jasnya, Hana memutuska

ra sebentar?" tanyanya, den

kit terkejut. "Tent

ering sekali sibuk. Sering pulang larut, atau tiba-tiba ada telepon yang kamu jawab di luar rumah. Kamu ju

Hana, kamu jangan berpikir yang macam-macam, ya. Semua ini demi kita.

." Hana mencoba menahan emosi yang mulai m

n tangannya. "Mungkin kamu terlalu khawatir

g kamu jawab di luar rumah, itu semua tidak biasa, Mas,"

amu ini terlalu overthinking, Sayang. Fokus saja

ali Hana mendekat ke inti permasalahan. Ketika Arya akhirnya berangkat kerja, Hana dud

dan semakin sering tampak gelisah saat Hana mengajaknya berbicara. Sementara itu, Hana m

nnya tak bisa tenang. Kegelisahannya sudah mencapai puncak

ya, Hana mencurahkan

u mencoba percaya, semakin banyak tanda yang muncul, semakin

erusaha menenangkan. "Kamu suda

abannya selalu sama: aku terlalu khawatir, semua ini demi kita

lu mencoba cara lain, Han," kata Rina dengan hati-hati. "Kadang, u

Aku takut, Rin. Aku takut deng

elalu ada untuk kamu. Tapi kalau kamu merasa sudah nggak tahan dengan semua t

lat. Ia akan mencoba mengamati lebih dekat, mengumpulkan keberanian

ng tamu, memastikan bahwa suaminya benar-benar terlelap. Begitu suasana rumah sunyi, ia berjalan pelan men

embuka ponsel itu, mencari petunjuk

a, ia menem

ngonfirmasi kecurigaannya. Beberapa pesan dari nomor tanpa nama

, kapan kita bi

akan mengakh

Hana tidak perlu tahu apa y

rmasi apa yang selama ini ia takutkan. Arya ternyata memiliki hubungan lain-dengan siap

ini ia mencoba menepis kecurigaan dan meyakinkan dirinya bahwa s

Hana dalam hati. Sekarang aku

kebingungan dan kegelisahan ini. Ia tahu, jawaban dari semua ini mungkin akan san

-pesan itu mengoyak hatinya, tapi di sisi lain, kini ia tahu bahwa firasatnya selama ini tidak salah.

mengembalikan ponsel itu ke tempatnya. Dengan langkah perlahan, ia keluar kamar, menutup pintu, dan duduk di ruang

api apa yang selama ini ia takutkan. Ia berencana untuk mengumpulkan bukti lebih lanjut, memastikan bahwa ia benar-benar tahu apa yan

Namun, bagi Hana, setiap gerakan Arya kini terasa asing. Pria di depannya, yang dulu ia

?" tanya Hana dengan nada data

akan pulang agak malam lagi. Ada beber

r lagi ya?" tanyanya, kali in

i, aku melakukan ini untuk kita, untuk masa depan kita," jawab Arya denga

n kekecewaannya. Untuk masa depan kita, atau masa depan dengan orang lain, Mas? pikirnya dal

ngkat kerja, Hana

iang ini?" tanya Hana,

pa-apa?" Rina bertanya, menyadar

sesuatu. Aku perlu cerita sama ka

an tentang pesan yang ia temukan di ponsel Arya dan bagaimana selama ini ia menahan diri untuk tidak meleda

Rina sambil menggenggam tangan Hana. "Arya nggak pernah menunjukkan tanda

ngin. "Aku nggak tahu. Aku ingin langsung menanyakan ini ke Arya,

n kamu bisa mulai mencari lebih banyak bukti... sesuatu yang t

hkan bukti yang jelas, sesuatu yang tak bisa dihindari oleh suaminya. Malam it

ya menyebutkan bahwa ia akan lembur, Hana menghafal setiap detail-jam berangkat, tempat yang disebu

nya, Hana memutuskan untuk mengikutinya. Dengan hati yang berdebar-debar,

h restoran kecil di pusat kota, Hana memarkir mobilnya tak jauh dari sana, menyaksikan dari kejauhan dengan perasaan berd

na mencelos melihat kedekatan mereka, cara mereka saling menatap

alah saat ia melihat Arya mencium

dan pengalihan yang selama ini ia terima dari Arya terjawab di depan matanya. Dengan

ada diri sendiri. "Aku

aan yang saling bertabrakan. Tapi yang jelas di bena

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka