RAHASIA DI BALIK KEBAHAGIAAN
biasanya. Di matanya, Arya terlihat seperti suami yang sempurna-rapi, tenang, dan selalu tampak penuh perhati
ya. Apakah aku harus langsung bertanya? pikirnya, namun setiap kali ia m
ngenakan jasnya, Hana memutuska
ra sebentar?" tanyanya, den
kit terkejut. "Tent
ering sekali sibuk. Sering pulang larut, atau tiba-tiba ada telepon yang kamu jawab di luar rumah. Kamu ju
Hana, kamu jangan berpikir yang macam-macam, ya. Semua ini demi kita.
." Hana mencoba menahan emosi yang mulai m
n tangannya. "Mungkin kamu terlalu khawatir
g kamu jawab di luar rumah, itu semua tidak biasa, Mas,"
amu ini terlalu overthinking, Sayang. Fokus saja
ali Hana mendekat ke inti permasalahan. Ketika Arya akhirnya berangkat kerja, Hana dud
dan semakin sering tampak gelisah saat Hana mengajaknya berbicara. Sementara itu, Hana m
nnya tak bisa tenang. Kegelisahannya sudah mencapai puncak
ya, Hana mencurahkan
u mencoba percaya, semakin banyak tanda yang muncul, semakin
erusaha menenangkan. "Kamu suda
abannya selalu sama: aku terlalu khawatir, semua ini demi kita
lu mencoba cara lain, Han," kata Rina dengan hati-hati. "Kadang, u
Aku takut, Rin. Aku takut deng
elalu ada untuk kamu. Tapi kalau kamu merasa sudah nggak tahan dengan semua t
lat. Ia akan mencoba mengamati lebih dekat, mengumpulkan keberanian
ng tamu, memastikan bahwa suaminya benar-benar terlelap. Begitu suasana rumah sunyi, ia berjalan pelan men
embuka ponsel itu, mencari petunjuk
a, ia menem
ngonfirmasi kecurigaannya. Beberapa pesan dari nomor tanpa nama
, kapan kita bi
akan mengakh
Hana tidak perlu tahu apa y
rmasi apa yang selama ini ia takutkan. Arya ternyata memiliki hubungan lain-dengan siap
ini ia mencoba menepis kecurigaan dan meyakinkan dirinya bahwa s
Hana dalam hati. Sekarang aku
kebingungan dan kegelisahan ini. Ia tahu, jawaban dari semua ini mungkin akan san
-pesan itu mengoyak hatinya, tapi di sisi lain, kini ia tahu bahwa firasatnya selama ini tidak salah.
mengembalikan ponsel itu ke tempatnya. Dengan langkah perlahan, ia keluar kamar, menutup pintu, dan duduk di ruang
api apa yang selama ini ia takutkan. Ia berencana untuk mengumpulkan bukti lebih lanjut, memastikan bahwa ia benar-benar tahu apa yan
Namun, bagi Hana, setiap gerakan Arya kini terasa asing. Pria di depannya, yang dulu ia
?" tanya Hana dengan nada data
akan pulang agak malam lagi. Ada beber
r lagi ya?" tanyanya, kali in
i, aku melakukan ini untuk kita, untuk masa depan kita," jawab Arya denga
n kekecewaannya. Untuk masa depan kita, atau masa depan dengan orang lain, Mas? pikirnya dal
ngkat kerja, Hana
iang ini?" tanya Hana,
pa-apa?" Rina bertanya, menyadar
sesuatu. Aku perlu cerita sama ka
an tentang pesan yang ia temukan di ponsel Arya dan bagaimana selama ini ia menahan diri untuk tidak meleda
Rina sambil menggenggam tangan Hana. "Arya nggak pernah menunjukkan tanda
ngin. "Aku nggak tahu. Aku ingin langsung menanyakan ini ke Arya,
n kamu bisa mulai mencari lebih banyak bukti... sesuatu yang t
hkan bukti yang jelas, sesuatu yang tak bisa dihindari oleh suaminya. Malam it
ya menyebutkan bahwa ia akan lembur, Hana menghafal setiap detail-jam berangkat, tempat yang disebu
nya, Hana memutuskan untuk mengikutinya. Dengan hati yang berdebar-debar,
h restoran kecil di pusat kota, Hana memarkir mobilnya tak jauh dari sana, menyaksikan dari kejauhan dengan perasaan berd
na mencelos melihat kedekatan mereka, cara mereka saling menatap
alah saat ia melihat Arya mencium
dan pengalihan yang selama ini ia terima dari Arya terjawab di depan matanya. Dengan
ada diri sendiri. "Aku
aan yang saling bertabrakan. Tapi yang jelas di bena
ambu