icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

RAHASIA DI BALIK KEBAHAGIAAN

Bab 2 Tanda-tanda yang Tersembunyi

Jumlah Kata:1475    |    Dirilis Pada: 08/11/2024

tanda-tanda aneh semakin sulit diabaikan. Arya semakin sering terlihat mengangkat telepon dengan wajah cemas, kadang

a bersandar santai langsung bangkit, meraih ponselnya dan melihat ke arah layar. Ekspresinya berubah, seolah

semakin kencang. Ia tak bisa menahan diri untuk mendeka

rumah," ujar Arya

kembali ke ruang tamu, ia tampak terkejut melihat Hana

hati-hati, berusaha menahan

w laporan untuk besok," jawab Arya sambil te

sesak. Apakah aku hanya berlebihan? pikirnya dalam hati. Namu

kerap kali langsung dikantongi, bahkan saat ia berada di kamar m

gal di atas meja bergetar, menampilkan notifikasi pesan singkat. Hana meli

isi ponsel suaminya, tapi rasa penasaran menguasai dirinya. Namun, sebelum ia sem

ggung sambil mengambil ponselnya dari meja, matan

t pesan yang baru masuk. "Iya, tadi aku mau p

, oke. Aku balik dulu ke kantor, ya. Mungkin malam ini lemb

ulai terdengar seperti alasan yang basi. Ia mencoba menyang

n, jawaban Arya selalu sama-ada proyek besar, atau deadline yang harus dikejar. Namun, s

i berbicara secara langsung, berha

ang itu ya?" tanyanya lembut, berusaha ag

ya beralih dari ponsel ke wajah H

cuma... aku cuma ingin tahu, Mas. Karena belakangan ini, kamu sering

khawatir, Sayang. Aku cuma ingin menyelesaikan pekerjaan ini se

tapi hatinya masih diliputi keraguan. Ia berhar

rya di ruang tamu sedang sibuk mengetik sesuatu di ponselnya. Tiba-tiba Arya menyadari

seolah ingin mengalihkan perhatian. "Mau a

hampir selesai," jawab Hana samb

lah. Semua tanda-tanda ini seperti potongan puzzle y

yang terus mendera. Di benaknya, ada banyak pertanyaan yang berputar-putar tanpa jawaban. Apak

g telepon yang dirahasiakan, pesan yang dihapus, dan

terjadi. Namun, ia takut jika pertanyaannya malah memperburuk keadaan. Meski begitu, ia

ma ini ia anggap sempurna mulai berubah menjadi kabut yang penuh mist

am ia sulit tidur, dihantui oleh kecurigaan yang makin t

eberanian untuk berbicara lagi. Ia mencoba menyusun kata-kata, tetap

nya berkata, meski denga

ngangkat alis. "

belakangan ini kita jarang punya waktu bersama. Kamu serin

yang. Maaf ya. Mungkin belakangan ini memang terasa berat buat kamu. Tapi

un jauh di dalam hatinya,

gan sahabatnya, Rina. Rina adalah teman yang selalu ada untuknya, dan Hana

ana bertemu dengan Rina dan segera

kangan ini Arya sering banget sibuk, pulang malam, terus ponselnya selalu

mang benar-benar sibuk, Han. Tapi kalau kamu merasa ada yan

i cuma di kepala aku sendiri. Nggak mau rasanya jad

i itu. Perasaan seorang istri itu biasanya nggak pernah meleset, Hana.

amu benar. Aku cuma harus sabar dan coba me

yang lebih lembut, mengamati dengan sabar sambil tetap percaya pada Arya. T

iasanya, yang membuat Hana sedikit lega. Ia pun

tanya Hana sambil menghidang

aku bisa makan lagi kok, apalagi kalau bua

Ada lelah di matanya, tapi juga sesuatu yang lain. Sebuah keb

k-baik aja?" tanya Hana sambil m

lu tersenyum samar. "Kena

akin jarang punya waktu untuk bicara

banyak hal di kantor yang cukup bikin stres, mak

k tenang. Sekilas ia melihat ponsel Arya tergeletak di meja samping tempat tidur, lay

lain dari dirinya yang selama ini berusaha mengabaikan

dorongan kuat untuk mengetahui kebenaran mulai membanjiri hatinya. Ia membuka pesan

apan kita bisa

ncerna apa yang baru saja ia lihat. Semua yang ia coba pertahankan se

. Apakah ini arti sebenarnya dari perubahan Arya selama ini? A

m yang seharusnya damai itu kini beru

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka