icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

RAHASIA DI BALIK KEBAHAGIAAN

Bab 6 Sang Bayangan

Jumlah Kata:1500    |    Dirilis Pada: 08/11/2024

Arya, satu hal yang membuatnya terjaga sepanjang malam: siapa sebenarnya Mira? Wanita yang menjadi

belumnya-mengunjungi kantor Arya. Alasan yang ia pilih sangat sederhana: memberi kejutan makan

a, tetapi tetap saja bayangan Mira terus mengisi pikirannya. Seperti apa wanita itu? Apa yang membuat Arya l

n siang tiba, dan dengan satu napas panjang, melangkah masuk menuju lobi. Setelah memberi tahu resepsioni

pegawai yang bergerak cepat seperti arus sungai. Tetapi matanya tidak bisa lepas dari setiap sosok yang ia tem

an pakaian profesional yang tampaknya dipilih dengan sempurna. Ia sedang berbi

annya, namun Hana bisa merasakan sesuatu yang lain-sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Apakah it

enyapanya dengan suara yang sed

nyuman yang tidak sepenuhnya tulus. "Iya, aku bawa

a tampak agak kikuk. "Kamu tidak perlu re

, tidak masalah," jawabnya sambil menyerahkan kantong makan

ang ada di dekat meja kerjanya. "Sebenarnya, banyak pekerjaan

ng. "Tentu saja, aku ingin tahu tentang bagai

lan mendekat. "Hai, Hana! Senang akhirnya bisa bertemu denganmu,"

, tetapi mencoba untuk tetap tersenyum. "O

un sedikit terkesan meremehkan. Hana bisa merasakan aura ketidaknyamanan yang ti

," kata Mira sambil menyodorkan tang

dak nyaman terus berkembang. "Tentu, aku tahu dia banyak sibuk di sini." Ia me

a mengangguk. "Ya, Arya sangat hebat dalam pekerjaannya. Dia banyak

saja, namun entah kenapa ada rasa cemas yang terus menggelayuti hatinya. Mira dan Arya seolah tid

takan itu dengan suara yang hampir tidak terdengar,

ri. Tidak lebih dari itu, kok," jawab Mira, m

gkar semuanya di depan Mira. "Terima kasih sudah menyambutku," kata Hana dengan suara pelan, menahan diri untuk tidak

memberikan senyum yang terlihat sangat ramah,

nyelubungi dirinya. Ia semakin yakin bahwa ada sesuatu yang lebih besar yang tersembu

an berhenti sampai ia menemukan kebenar

erasaan yang tak kunjung reda. Setelah berbicara sebentar dengan Arya dan Mira, ada satu hal yang sangat jelas-kedekatan antara mereka leb

menyadari bahwa ia sudah mulai terlalu jauh terlibat dalam permainan yang tidak ia menge

membayang di matanya. Rasa curiga yang semula hanya muncul dalam bentuk bayangan samar kini berubah menjadi key

di ruang tamu, menghadap TV, seperti biasanya. Namun, kali ini ada yang berbeda. Ada sesuatu yang tidak biasa da

menoleh, seolah-olah sudah tahu ada

sebelum bisa berkata apapun, perasaan takut dan cemas menahan suaranya. Ia sudah menduga akan ti

ada yang menarik di kantor?" Hana bertanya dengan suara

ahnya. "Biasa saja. Banyak pekerjaan, tapi tidak ada

ang dibangun di antara mereka, tembok yang tidak bisa ia lihat, tetapi sangat terasa. "Kamu tidak ingin berbicara lebih

k. "Kenapa kamu bertanya tentang dia?" Sua

untuk mengungkapkan keraguannya. "Aku hanya merasa ada yang aneh, Arya. Kamu...

ng dengan mudah. "Hana..." Arya mulai berbicara, tetapi suaranya serak, seolah berat untuk mela

emang ada sesuatu, kan?" Hana menatap Arya dengan tatapan tajam, mencoba menahan air mata yang mulai

an kebingungannya sendiri. "Hana, aku..." Arya menarik napas panjang, menunduk sebentar, dan akhirn

aru bicara setelah semuanya terasa semakin sulit? Setelah kebohongann

u bisa percaya lagi padamu, Arya," katanya dengan suara bergetar. "Ka

ereka. Ia merasa hampa. Seluruh dunia seperti runtuh di hadapannya,

tar, menilai setiap langkah yang telah ia ambil dan memikirkan apa yang harus dilakukan sela

yang mengintai di balik kebohongan itu. Ada lebih dari sekadar

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka