icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jangan Jatuh Cinta Pada Sugar Daddy

Bab 6 Sentuh Dirimu, Anggita

Jumlah Kata:1509    |    Dirilis Pada: 05/12/2024

k ke kamarnya sendiri ketika mendapati teman satu kos dan kuliahnya

gguk ke arah kamar paling ujung. "Dia sepertinya sedang da

balas, pintu kamar palin

. Semua orang tahu bahwa ibu kos ketika sedang bad mood bukanlah seseorang yang ing

Wanita itu berdiri dengan tangan berkacak pingga

selesai kerja," jawabnya sambil tersenyum kec

r," Tuti menyindir. "Jangan cuma sibuk pulang

ki uang, tapi ia ingin menunggu setelah ia bertemu dengan De

amplop yang sudah ia siapkan sejak

ekarang. Ini untuk tunggakan bulan lalu

dari tangan Anggita. Tanpa berkata apa-apa, Tuti membuka amplop itu, menghitung

kamu begini, Anggita. Apa kamu dapat bonus dari kedai kopi te

eki, Bu. Jadi, saya pikir lebih baik langsung d

alau begini, ibu juga senang. Jangan sampai terlambat lagi, ya

wab Anggita sambil mel

embuskan napas lega, Anggita melepas tas dari pundaknya dan melemparnya ke lan

iannya dan melihat bekas-bekas di pingguln

i yang sudah dibuatnya dengan Devano. Pria itu ingin ia mengirimkan ulasan tentang apa yang baru

il ponselnya untuk mempertimb

luruh tubuh Anggita sakit, tapi Ang

ak nyaman memberikan terlalu banyak detail, jadi ia mena

dengar cara Devano berbicara, selalu to the point dan tanpa basa-basi. Setidaknya pria itu tidak membuatnya m

anya naik ke tempat tidur dan membuka paha, Anggita b

evano, dan ketika pria itu mencapai klim

sung diantar pulang oleh Jayden tanpa ada obrolan lebih lanjut. Lagipula,

lalu

bisa men

ria itu bertanya apakah Anggita ing

da yang menarik dengan dirinya. Salah satu profesor psikologinya pernah memperingatkan bahwa kemampuan untuk berbicara sama pentingnya dengan kemampuan untuk me

ja. Ia tidak pernah mengalami trauma besar yang perlu untuk diceritakan. Tidak a

uruh diam dengan nada kasar yang akhirnya membua

ntuk membersihkan diri. Masih ada pelajaran yang harus ia pelajari se

u. Gagasan berdiri di depan kelas yang penuh anak-anak membuatnya gugup, tapi

nya dan Anggita tidak ingin salah lan

pi bagaimana tidak? Di antara kekhawatiran soal uang, pekerjaan, d

lipkan ujungnya di antara dada. Ia membuka salah satu buku catatannya dan mulai membaca kembali poin-poin

an janjinya untuk mengirim

n mengirimkannya pada Devano. Setelah itu, ia menjatuhkan ponsel ke a

nselnya bergetar. Tanpa henti yan

raih ponselnya. Benar saja, se

panya, sed

terkejut karena aku menelepon,"

ggita bertanya. Devano telah membuat aturan jelas bahwa ia tidak mencari hubungan,

an hal itu membuatnya tidak nyaman. Kalau saja ia tidak terdesak, Anggita tahu ia tidak akan pernah berada di situs itu. Kadang ia bert

a terbuka,"

it. "Jadi mengap

asan untuk seorang Sugar Daddy menelepon Ba

sih dengan suara kaku. "An

enyangka kau akan sedingin

dengan suara bingung. "Di

an. "Dan kau sudah berpakaian dan pergi

ggita menyelipkan jari-jarinya ke rambut, tak terbiasa denga

kau hanya diam saja dan tidak melakukan apa-apa. Aku ingin ini mudah untuk kita berdua. Aku tidak ingin kau gugup di sekit

"Jadi Om ingin kita saling me

, apa yang sedang k

"Belajar. Aku banyak ujian minggu d

a tawa rendah yang membuat p

ndi?" Devano

ggita me

h mengenakan piy

menggumam. "Bel

r Devano mengerang pelan. "Kau

di, kau hanya duduk di sana, dengan kulit basah dan handuk yang nyaris terjat

erah mendengar nada suara Devano yang semakin

nya membayangkan bagaimana kulitmu terasa, lembut dan hangat setelah mandi. Kal

jantungnya tak karuan. "Om, stop....

ma seperti beludru di telinganya. "Apa kau tahu, hanya dengan me

nggenggam erat tepi handuk. "

beratnya yang terdengar. Lalu ia bicara dengan nada rendah

dirimu,

*

*

ggu vote da

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka