Jangan Jatuh Cinta Pada Sugar Daddy
k ke kamarnya sendiri ketika mendapati teman satu kos dan kuliahnya
gguk ke arah kamar paling ujung. "Dia sepertinya sedang da
balas, pintu kamar palin
. Semua orang tahu bahwa ibu kos ketika sedang bad mood bukanlah seseorang yang ing
Wanita itu berdiri dengan tangan berkacak pingga
selesai kerja," jawabnya sambil tersenyum kec
r," Tuti menyindir. "Jangan cuma sibuk pulang
ki uang, tapi ia ingin menunggu setelah ia bertemu dengan De
amplop yang sudah ia siapkan sejak
ekarang. Ini untuk tunggakan bulan lalu
dari tangan Anggita. Tanpa berkata apa-apa, Tuti membuka amplop itu, menghitung
kamu begini, Anggita. Apa kamu dapat bonus dari kedai kopi te
eki, Bu. Jadi, saya pikir lebih baik langsung d
alau begini, ibu juga senang. Jangan sampai terlambat lagi, ya
wab Anggita sambil mel
embuskan napas lega, Anggita melepas tas dari pundaknya dan melemparnya ke lan
iannya dan melihat bekas-bekas di pingguln
i yang sudah dibuatnya dengan Devano. Pria itu ingin ia mengirimkan ulasan tentang apa yang baru
il ponselnya untuk mempertimb
luruh tubuh Anggita sakit, tapi Ang
ak nyaman memberikan terlalu banyak detail, jadi ia mena
dengar cara Devano berbicara, selalu to the point dan tanpa basa-basi. Setidaknya pria itu tidak membuatnya m
anya naik ke tempat tidur dan membuka paha, Anggita b
evano, dan ketika pria itu mencapai klim
sung diantar pulang oleh Jayden tanpa ada obrolan lebih lanjut. Lagipula,
lalu
bisa men
ria itu bertanya apakah Anggita ing
da yang menarik dengan dirinya. Salah satu profesor psikologinya pernah memperingatkan bahwa kemampuan untuk berbicara sama pentingnya dengan kemampuan untuk me
ja. Ia tidak pernah mengalami trauma besar yang perlu untuk diceritakan. Tidak a
uruh diam dengan nada kasar yang akhirnya membua
ntuk membersihkan diri. Masih ada pelajaran yang harus ia pelajari se
u. Gagasan berdiri di depan kelas yang penuh anak-anak membuatnya gugup, tapi
nya dan Anggita tidak ingin salah lan
pi bagaimana tidak? Di antara kekhawatiran soal uang, pekerjaan, d
lipkan ujungnya di antara dada. Ia membuka salah satu buku catatannya dan mulai membaca kembali poin-poin
an janjinya untuk mengirim
n mengirimkannya pada Devano. Setelah itu, ia menjatuhkan ponsel ke a
nselnya bergetar. Tanpa henti yan
raih ponselnya. Benar saja, se
panya, sed
terkejut karena aku menelepon,"
ggita bertanya. Devano telah membuat aturan jelas bahwa ia tidak mencari hubungan,
an hal itu membuatnya tidak nyaman. Kalau saja ia tidak terdesak, Anggita tahu ia tidak akan pernah berada di situs itu. Kadang ia bert
a terbuka,"
it. "Jadi mengap
asan untuk seorang Sugar Daddy menelepon Ba
sih dengan suara kaku. "An
enyangka kau akan sedingin
dengan suara bingung. "Di
an. "Dan kau sudah berpakaian dan pergi
ggita menyelipkan jari-jarinya ke rambut, tak terbiasa denga
kau hanya diam saja dan tidak melakukan apa-apa. Aku ingin ini mudah untuk kita berdua. Aku tidak ingin kau gugup di sekit
"Jadi Om ingin kita saling me
, apa yang sedang k
"Belajar. Aku banyak ujian minggu d
a tawa rendah yang membuat p
ndi?" Devano
ggita me
h mengenakan piy
menggumam. "Bel
r Devano mengerang pelan. "Kau
di, kau hanya duduk di sana, dengan kulit basah dan handuk yang nyaris terjat
erah mendengar nada suara Devano yang semakin
nya membayangkan bagaimana kulitmu terasa, lembut dan hangat setelah mandi. Kal
jantungnya tak karuan. "Om, stop....
ma seperti beludru di telinganya. "Apa kau tahu, hanya dengan me
nggenggam erat tepi handuk. "
beratnya yang terdengar. Lalu ia bicara dengan nada rendah
dirimu,
*
*
ggu vote da