icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jangan Jatuh Cinta Pada Sugar Daddy

Bab 10 Kencan Kedua

Jumlah Kata:1335    |    Dirilis Pada: 19/12/2024

gumpulkan bukunya, memasukkannya ke da

urun deras. Tidak ingin basah kuyup

mu Anggi

dia kenal. Itu Billy Wicaksono, salah satu

nggita

s Antropologi Psi

m kecil dan meli

enunggu seseor

nku akan m

kamu selalu terlihat sibuk, dan... yah... aku juga g

i menatap Billy, bertanya-tan

uar besok malam?" pe

a melihat mobil Devano membe

udah datang. Aku harus pergi." Anggita berlari kecil men

hatnya mempermalukan dan mengejek beberapa perempuan yang percaya bahwa dia adalah pacar mere

bil Devano, Anggi

ita berkata sambil men

h gedung itu. "Siapa

s. "Kami mengambil be

mau

melirik ke arah Billy. Pemuda itu masih

njawab. "Ia mendadak m

u bilang?" De

khawatir. Aku menolak k

pinya dan menarik w

h berada di atas bibirnya, dan meraup. Lidah Devano masuk, me

mengalir dalam nadinya

mbisik setelah melepaskan ciuman

a,

*

*

rbicara dengan Anggita. Untungnya, ketika Anggita menceritakan tentang pemuda itu

tunggal, Devano mema

mereka. Titik. Tidak ada negosiasi dalam hal itu. Devano tahu bahwa ia adalah bajingan eg

umnya dan tidak ingin merusak suasana dengan mengomeli gadis itu. Lagipula, tidak ada tanda-

keluar dari mobil. Mereka berjalan menuju lift, dan dia mengangguk kepada petugas keamanan yang

ihat Anggita memperhatikannya. Pandangannya terpaku pada dirinya, dan panas di mat

elepon," Anggita akhirnya membuka su

yang tersedia." Diakuinya, ia juga sengaja menjaga jarak. Hal terakhir yang

nggita adalah wanita muda yang baik, dan Devano juga punya semua informas

iki potensi untuk menjadi liar di ranjang. Devani in

Devano tidak repot-repot menyalakan lampu. Menutup pintu, dia langsung meneka

a?" Devano menggeram panas. "Aku ingin ber

engejutkannya. Tidak ada lagi gadis penurut dan pemalu, melainkan seorang wanita d

tingnya sebelum turun untuk menggenggam bokongnya, lalu meraba-raba area sensitifnya. Cela

ana jeans Anggita jatuh ke lantai. Di saat yang sama, Anggita juga merobek pakaian De

Anggita kembali ke dinding, mengangkat tangan wanit

uasaanku sekarang, ba

aku?" Anggita bertanya, denga

mu betapa nikmatnya penisk

n lainnya menjelajah tubuh Anggita. Ia meremas satu payudara besar Anggita dengan telapak

menggeliat. "Enak, Om." Gadis itu

asah untukku, Anggi

ah,

rhatikan gadis itu menekan kedua pahanya bersama-sama. Perlahan, dia mengelus perutnya, dari pi

dan saat dia memasukkan satu jari ke dalam panasnya ya

mh... en

an gerakan dari sisi ke sisi. Gadis itu makin mengerang, kak

u lebih leb

kukannya, pe

i diam. Jangan gerakk

n genggamannya, lalu berlutut di kak

i perintah hingga ia bisa mel

ngan jarinya hingga memperlihatk

njilatnya sekali lagi. Lidahnya meluncur melintasi tonjolan di ujung bibir vagina

nya, menjaga tangannya tetap di atas kepala saat Devano

di klitorisnya. Dua jarinya mengisi ke dalam Anggita, sementara dia mengamati

reksinya terasa menyakitkan, tapi dia mengabaikan kebutuhan

uh molek itu dengan intensitas dan memenuhi liang itu dengan cairannya. Melihat teman seka

, tapi itu tidak mengubah fakta bahwa Anggita ada

," Anggita meracau. "Mh... a

ar jarinya, sementara cairannya melumuri tangannya. Orgasme g

menyebut namanya saat dia

ngin merasakannya sepenuhnya, hingga berkeringat, mencicipi area sensi

! OM D

suara melengking saat dia mencapai

*

*

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka